03. GAJAHNYA ARO

3.9K 382 5
                                    

"Dianter sama siapa tadi?"

Tepat saat Poppy baru saja membuka pintu rumah, Juna sudah berdiri menyambutnya dengan tatapan menyelidik.

"Kamu jangan salah paham dulu, Juna. Sebelumnya aku minta maaf karena baru cerita sekarang, bos aku itu sebenarnya Aro. Tapi, tenang aja kok Aro gak jahat kayak dulu." jelas Poppy.

"Mulai besok gak usah pergi kerja lagi." ucap Juna datar lalu masuk kedalam kamar meninggalkan Poppy yang kebingungan.

Poppy ikut masuk kedalam kamar dan melihat Juna yang sudah tertidur lebih dulu. Ia membuka lemari pakaian dan mengambil sepasang baju tidur lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian terlebih dahulu.

Mendengar suara pintu kamar mandi yang tertutup, Juna membuka matanya.

"Justru karena Aro gak jahat lagi sama kamu itu membuat saya khawatir. Saya khawatir dia suka sama kamu, saya takut kamu juga akan berpaling kepada dia. Maaf kalau saya terlalu egois." monolog pria itu menatap pada pintu kamar mandi yang tertutup rapat.

Saat pintu kamar mandi terbuka, Juna kembali memejamkan matanya.

Poppy berjalan menghampiri tempat tidur, perlahan ia menaiki tempat tidur dan berbaring di samping Juna bertepatan dengan itu Juna langsung membalikkan tubuhnya membelakangi Poppy.

"Aku tau kamu belum tidur. Kamu kenapa sih, Juna? kalau aku berhenti kerja keluarga aku gimana? gaji kamu gak akan cukup untuk membantu keuangan keluarga aku." ujar Poppy pelan, namun masih bisa didengar oleh Juna.

"Iya, saya sadar saya cuma koki di resto biasa. Gaji saya juga kecil, gak kayak Aro yang sukses." balas Juna ketus.

"Kok jadi banding-bandingin sama Aro?"

"Itu kan maksud ucapan kamu."

"Aku gak ada maksud kayak gitu!"

"Hm."

Terjadi kesunyian beberapa menit hingga Poppy mengusap kepala Juna lembut dan memainkan rambut pria itu.

"Kamu cemburu aku diantar sama Aro tadi?" tanya Poppy lembut.

"Iya."

"Aro gak mungkin suka sama aku, Juna. Aku itu gendut, bukan selera dia. Terus kalau seandainya dia suka sama aku, aku gak akan suka sama dia. Kan aku udah ada kamu, lebih ganteng, lebih baik dan lebih-lebih pokoknya!" ucap Poppy membuat Juna langsung membalikkan badannya.

"Serius?"

"Iya dong, kamu kan banyak kelebihannya."

"Bukan itu, serius kamu gak akan suka sama Aro?"

Poppy terdiam sejenak lalu tersenyum manis. "Iya, mas koki ku yang ganteng aku gak akan suka cowok mana pun selain kamu."

Juna menghembus nafas lega.

"Terima kasih."

"Untuk apa?"

"Sudah mengatakan hal tadi, saya jadi tenang."

"Makanya lain kali jangan langsung ngambek aja, omongin dulu."

"Iya maaf."

Juna mendekat pada Poppy dan langsung memeluk gadis itu erat-erat.

"Juna engap ih!"

"Bikin dede bayi yuk, Pop!"

"Aduh kok ngantuk banget ya, ya ampun kayak aku ingin tertidur. Selamat malam suami tercinta!" Poppy langsung memejamkan matanya rapat-rapat.

Juna tak kehabisan ide ia langsung menindihi tubuh Poppy, tidak sepenuhnya menindihi, kedua tangannya ia gunakan untuk menopang berat badannya agar Poppy tidak benar-benar tertindih oleh Juna.

My Cutie Pie WifeWhere stories live. Discover now