Part 1

1.1K 42 1
                                    

‘Ting-tong’ suara bel terus terdengar di sebuah apartment bertuliskan angka 74 itu, seorang gadis berdiri di depan pintu apartment tersebut.

“Sasu.... Sasu.... “.

Sementara itu di dalam apartment tersebut terlihat seorang gadis yang baru bangun dari tidur siangnya, lalu gadis tersebut menghampiri pintu depan dan membukanya.
‘kclek’

“Owh… Ino, ada apa Ino?”.
“Ada apa? Sasu kamu lupa ya hari ini kan kita mau ke kampus?!”.
“Aduh… iya! Aku lupa”.

Sasuke bergegas masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya dan Ino masuk ke apartment Sasuke, duduk di kursi ruang tamu apartment sederhana itu kemudian membuka HP nya.
Tak lama kemudian Sasuke keluar dari kamarnya dengan penampilan yang sudah berbeda dan wajahnya sudah terlihat segar.

“Ayo Ino”.
“Sasu kamu yakin pake baju itu?”.
“Iya".

Sasuke melihat penampilanya yang memakai celana jins denim dengan kaos pendek putih yang dimasukan ke dalam dan jaket warna navy tak lupa mengikat rambut hitam ikalnya ponytail dengan pita warna denim.

"Emang kenapa Ino?”.
“Biasa banget, coba deh kamu pake dress kaya aku".

Ino berdiri dan memutarkan tubuhnya memperlihatkan dress cantik warna biru muda yang sangat pas ditubuh tinggi dan rampingnya.

"Pasti kamu keliatan tambah cantik kaya aku, udah gitu make up kamu natural banget si”.
“Duh Ino, kamu kan tau sendiri prinsip fashion aku”.
“Iya tau, utamakan kenyamanan”.
“Tuh tau aku kan gak suka makeup menor".

Sasuke menyambar tas hitam kecil dan sepatu kets putih lalu mengenakanya, lalu mengambil helm warna hitam di dekat nakas tempat sepatu.

"Aku lebih nyaman pake pakaian kaya gini, ayo kita berangkat”.
“Tunggu Sasu kamu ikut sama mobil aku aja”.
“Oke, om gak bawa mobil?”.
“Gak, hehehe.. mobilnya aku pinjem dulu jadi papa naik motor”.
“Huh… dasar kamu ini, kasian kan ayah kamu jadi berangkat kerja naik motor”.
“Ya ini juga kan aku jarang-jarang minjemnya”.
“Huf… ya udah”.
“Ayo”.

Sasuke kembali meletakan helmnya di nakas dan berjalan keluar dari apartment sederhanya lalu menutup pintunya, memang walau gedung apartment yang Sasuke sewa itu berfasilitas sederhana dan harga yang menengah tapi keamananya sangat terjaga, itu yang membuat Sasuke memutuskan untuk tinggal di apartment ini meski jaraknya lumayan jauh dari kampus barunya.

Sasuke dan Ino adalah mahasiswi pindahan dan baru akan memulai semester 5 mereka di kota ini, Ino pindah bersama keluarga mereka ke kota ini sedangkan Sasuke hanya sendiri dan memutuskan menyewa apartment sampai kelulusanya nanti menolak ajakan ayah dan ibu Ino untuk tinggal di rumah mereka karna Sasuke merasa tak enak.

Sebenarnya Sasuke ingin seperti Ino, bisa pindah dengan keluarganya juga tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karna pekerjaan orang tuanya yang tak bisa ditinggal kan, tidak seperti orang tuanya Ino yang bisa ikut pindah di cabang kantor kota ini.

Walaupun mereka baru pindah sekitar satu minggu ke kota ini tapi mereka bisa hafal arah jalan ke kampus baru mereka, itu karna ayah Ino yang selalu mengantar mereka ketika mereka mendaftar ke kampus baru mereka.
Mereka berdua menaiki mobil merah milik Ino ke kampus dan setelah sampai di kampus mereka langsung keluar dari dan melihat sekitar yang berada di parkiran itu.

“Kok sepi ya?”.
“Iya, kita tanya ama akademik nya aja yu Ino”.
“Boleh juga”.
“Ayo”.

Mereka melangkahkan kaki mereka menuju ruang akademik sambil melihat keadaan kampus sekarang, memang keadaan kampus itu masih sepi hanya ada beberapa orang yang lalu-lalang sama seperti mereka berdua, tak lama kemudian mereka sudah keluar kembali dari ruang akademik itu.

“Duh gimana nih Ino pengumuman jadwalnya di tunda satu jam lagi sampe jam tiga karna masih ada matkul yang belum ada dosenya?”.
“Iya, aku juga gak tau".

Tiba-tiba Sasuke memegangi perutnya.

"Kamu kenapa Sasu?”.
“Aku laper nih, hehehe…. aku belum makan siang”.
“Ya udah kalo gitu ayo kita ke kantin”.
“Kita makan ayam bakar di tempat makan yang tadi kita lewatin pas jalan kesini aja Ino”.
“Loh di sana kan lumayan jauh dari kampus”.
“Ayo dong Ino, aku ingin makan di sana aku liat di internet warung makan itu direkomendasiin banget loh karna terkenal enaknya, harganya juga bersahabat”.
“Owh ya udah deh boleh, kebetulan aku juga belum makan siang karna sibuk dandan”.
“Huh…".

Sekarang mereka berdua kembali berjalan ke arah parkiran dimana mobil Ini tadi di parkir.

"Dandan aja sampe lupa makan siang”.
“Hehehe… kamu kan tau sendiri Sasu, kalo dandan aku paling lama. Oia nanti di sana jangan kelamaan ya, soalnya jam setengah empat mobilnya bakal di pake sama papa”.
“Oke siap”.

Beberapa saat kemudian, Sasu berlari di koridor kampus dan sering kali melihat ke belakang, tepatnya Ino yang berlari lambat dibelakangnya.

“Ayo cepet Ino! Kita udah telat nih”.
“Aduh tunggu dong Sasu hils aku bisa patah nih kalo diajak lari-lari”.
“Makanya jangan pake high hils, ayo buruan!”.
“Iya ya”.

The First Looking You (Narufemsasu)Where stories live. Discover now