Part 24

147 13 2
                                    

Para anggota klub lukis pun ikut merapat, sedangkan Hidan mengambil jarak agar semua orang itu telihat di foto.

“Bapak ikut juga dong”.
“Ayo pak Ibiki”.
“Siap ya…  oia nanti ganti gaya ya”.
“Oke”.
“Satu, dua, tiga say chirs”.
“Chirs”.

‘cpret’ kilatan blizpun terlihat untuk beberapa kali, sementara itu sedari tadi Sasori terus ditarik Naori untuk memfotonya.

“Naori udah dulu ya, aku mau ngobrol sama anak klub”.
“Huu ya udah deh, tapi ntar kesini lagi ya??”.
“Hmm".

Kemudian Sasori segera menjauh dari Naori yang kini ikut bergabung bersama teman BEM nya.

"Itu dia!".

Sasori melihat Hidan yang sedang memfoto anak klub lukis.

"Hidan".
“Eh Sasori, ada apa?”.

Sasori melirik sebentar kearah Sasuke yang memperhatikan kedatanganya, Sasuke yang dilihat Sasori langsung memalingkan pandanganya kearah lain.

“Gak lupa kan jam sepuluh kita suru kumpul sama Kazu”.
“Oia, aku lupa hehehe… maaf ya semuanya sampe sini aja sesi fotonya”.
“Yah….”.

Sasori dan Hidan menjauh dari rombongan klub lukis itu.

“Pak Ibiki aktivitas klub lukis hari ini apa?”.
“Iya pak? Kita kan gak bawa peralatan lukis?”.
“Hari inii kalian bebas”.
“Yeah….”.

Semua anggota klub lukis bersorak senang tapi tak lama kemudian mereka semuanya jadi murung saat pak Ibiki melanjutkan ucapanya.

“Tapi minggu depan dipertemuan klub kalian harus nyerahin lukisan bertemakan pegunungan ini”.
“Yah… itu mah namanya gak bebas pak”.
“Iya nih pak Ibiki gimana si”.
“Sudah-sudah bapak tak menerima keluhan, nikmati saja pemandangan ini”.
“Baik pak”

Semuanya mulai berpencar, Sasuke dan Nora langsung diratik Hinata menuju gundukan tanah yang paling tinggi dipuncak gunung itu.

“Sasuke fotoin aku sendirian dong”.
“Oke”.
“Nanti kita gantian aja ya”.
“Sip”.
“Aku juga”.
“Oke”.

Setelah itu mereka saling memfoto bergantian, tak jauh dari sana Sasori mengarahkan kameranya pada Sasuke yang sedang asik memfoto dan bercanda dengan Hinata dan Nora itu.

“Hoi Sas".

Tiba-tiba Hidan menepuk bahunya dari belakang, Sasori langsung menurunkan bidikan kameranya.

"Kamu udah dapet belum fotonya?”.
“Udah nih”.
“Kok aku susah banget ya foto objek pake tehnik itu”.
“Mau aku kasih tau triknya?”.
“Wah.. boleh banget tuh”.

Tak lama kemudian sekitar jam satu siang mereka semua kembali kedesa untuk makan siang bersama, seperti biasanya Aiko dan Sasuke yang memberi komando tapi kali ini Naori juga ikut menjadi komandonya.
Menu hari ini adalah ayam bakar dan tumis sayuran, Sasuke dapat tugas yang mengomandoi pembuatan nasi dan bumbu.

Ntah kenapa melihat Sasori yang sedang membantu Naori memotong sayuran membuat Sasuke menjadi galau, ditambah lagi Yana juga terlihat gencar mendekati Sasori dan sering kali beradu mulut dengan Naori.

“Nora tolong handle yang lain buat bumbu ya, aku mau kesungai dulu kayaknya cuma sedikit orang yang nyuci beras disungai”.
“Oke”.

Sasuke melangkahkan kakinya menjauhi rombongan yang sedng membuat bumbu itu, Sasori melihat Sasuke yang berjalan kearah sungai dan terus memperhatikanya.

“Duh tomat-tomat ini masih belum dicuci, siapa si yang kebagian tugas nyuci sayuran? Gak becus banget”.
“Aku aja yang cuci tomat nya".

Sasori mengambil sekeranjang ukuran sedang yang berisi penuh tomat itu.

The First Looking You (Narufemsasu)Where stories live. Discover now