Part 13

118 12 0
                                    

“Coba jelasin ke aku, kenapa sekarang Playboy itu bisa ada di depan pintu rumah kamu?”.
“Apa? Naru udah nyampe? Ya ampun… aku harus cepet!".

Setelah itu terdengar suara gaduh dari dalam kamar mandi dan ‘kclek’ tak lama kemudian Ino keluar dari sana.

"Ya ampun… kenapa gak bilang dari tadi Sasu?”.
“Aku aja baru tau, terus mau ngapain dia kesini?”.
“Kita mau diner".

Tiba-tiba HP Ino berbunyi dan Ino langsung mengangkatnya, tak lama kemudian telfon itu pun ditutup.

"Kok Naru nya gak kamu suruh masuk si Sasu?”.
“Suruh masuk kamu bilang?".

Sasuke terlihat terkejut.

"Ya ampun Ino kamu kan cuma sendiri di sini nanti kalo para tetangga tau kamu cuma berdua sama laki-laki di rumah ini gimana?”.
“Kalo gitu tolong temenin dia sebentar ya Sasu, please….”.
“Huf… iya deh, tapi kamu dandanya jangan lama-lama ya?”.
“Oke deh, makasih ya Sasu”.
“Iya ya”.

Dengan terpaksa Sasuke melangkahkan kakinya kembali menuju lantai dasar dan membuka pintu depan ‘kclek’ Naruto masih berdiri di sana.

“Silahkan masuk”.
“Berubah fikiran ya?”

Sasuke tak menangapi Naruto dan ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu diikuti Naruto dibelakangnya

“Terpaksa".

Sasuke mendudukan dirinya di sofa, dan Naruto memilih duduk di sofa sebrang Sasuke.

"Oia mau minum apa?”.
“Jadi kamu tuan rumah disini?”.
“Gak juga, cuma kebetulan aja aku lagi mampir di sini”.

Kemudian Sasuke berdiri melangkahkan kakinya ke pantry kecil yang tersambung dengan ruang makan dan tamu itu dan mengambil gelas.

“Aku gak usah minum, aku disini bentar kok”.
“Eh? masa?".

Sasuke melihat kearah Naruto dengan tatapan heran.

"Kamu belum tau ya Ino tuh lama banget kalo dandan, mungkin paling cepet satu jam”.
“Berarti kamu deket banget ya sama Ino?”.
“Kita udah jadi sahabat sejak masih kecil, jadi tau banyak satu sama lain”.
“Oke kalo gitu tolong buatin kopi hitam aja ya”.
“Pake gula, susu, cream?”.
“Satu sendok teh gula”.
“Oke".

Kemudian Sasuke mulai meracik kopi, karna terlalu focus membuat kopi Sasuke sampai tidak menyadari jika sedari tadi Naruto terus memperhatikanya.

"Satu cangkir kopi sudah siap”.

Sasuke menaruh cangkir itu di meja depan Naruto dan berdiri di sebelahnya, Naruto langsung meminum kopi itu.

“M… enak, kamu jago juga buat kopi”.
“Ya aku mah udah biasa kalo soal urusan dapur".

‘eh? kok aku malah ngakrabin dia si?, duh… gimana si kamu Sasuke?! Gak konsisten banget!’. Batin Sasuke.

Tiba-tiba Sasuke teringat sesuatu.

"Aku ke atas dulu ya, biar Ino cepet selesai”.
“Baiklah”.

Beberapa waktu kemudian Sasuke kembali turun dari lantai atas bersama Ino, Ino langsung berlari kecil dan memeluk Naruto sampai Sasuke yang melihatnya hanya bisa merotasi matanya.

“Sayang… maaf ya aku lama”.
“Gak papa kok sayang”.
“Gimana?".

Ino melepaskan pelukanya dan memutar tubuhnya memperlihatkan penampilanya pada Naruto, ia menggunakan celana jins hitam tangtop hitam dan jaket merah yang menurut Sasuke terlalu ketat dan seksi dengan makeup yang cukup tebal dan rambutnya yang pirang panjang dibiarkan tergerai.

"Gimana penampilan ku sayang? aku cantik gak?”.
“Selalu cantik, seperti biasanya”.

Naruto mengatakanya sambil memeluk pinggang ramping Ino sambil melihat ke arah Sasuke yang melihat jengah ke arah mereka berdua.

“Makasih sayang”.
“M.. Ino, kalo gitu aku pulang ya”.
“Iya Sasu, makasih ya”.
“Tunggu! Kita keluar bareng aja, hari udah gelap gak baik cewek sendirian di jalan”.
“Gak usah, aku udah biasa pulang sendiri kok”.
“Bener tuh kata sayang, kita anterin kamu aja ya Sasu. sekalian kita juga kan mau keluar”.
“Tapi kamu kan mau…”.
“Udah Sasu, kita gak papa kok. Iya kan sayang?”.

Naruto menganggukan kepalanya setelah itu Sasuke terlihat berfikir.

“M... ya udah deh, boleh”.

Kemudian mereka bertiga pun keluar dari rumah Ino setelah mengunci terlebih dulu rumah dan pagarnya Ino langsung naik ke boncengan motor CBR1000RR merah milik Naruto, sedangkan Sasuke sudah lebih dulu menjalankan motor beat nya.
Tak lama kemudian mereka pun sampai didepan gedung apartment Sasuke, Sasuke menepikan motornya di depan pintu masuk apartmentnya.

"Makasih ya udah nganterin”.
“Kamu tinggal di apartment ini Sasu?".

Naruto terlihat memperhatikan gedung apartment itu, sementara itu Sasuke sedikit mengerutkan keningnya mendengar Naruto memanggil nama panggilannya. Setelah memperhatikan Ino yang sedang sibuk dengan HP nya sendiri tak memperdulikan nya Sasuke hanya bisa mengangguk.

“Iya”.
“Sama siapa?”.
“Sendiri”.
“Ya udah kalo gitu kita pergi dulu ya Sasu”.
“Oke Ino, hati-hati”.
“Oke, ayo sayang”.

‘brem’ Naruto mulai melajukan motornya menjauhi gedung apartment tersebut, setelah keduanya sudah tak terlihat Sasuke pun mulai menjalankan motornya kembali memasuki parkiran basement khusus untuk para penghuni apartment itu.

The First Looking You (Narufemsasu)Where stories live. Discover now