Part 6

247 21 1
                                    

Mereka lalu mengobrol bersama, beberapa waktu kemudian Ino dan Sasuke memutuskan untuk pulang duluan dan di sinilah mereka sekarang tepatnya diparkiran motor.
Saat Sasuke akan mengambil helm dari jok motornya ia tak sengaja melihat kearah sebrang dan melihat seseorang yang sedang memperhatikanya.

‘dia yang waktu itu didepan papan pengumuman kan? Eh dia kok terus ngeliat kesini si? Emang apa yang ia liat? dia lagi duduk dimana ya? Kayaknya itu kantin deh, tapi kok aku baru tau. kok aku juga terus ngeliatin dia gini si?’. Batin Sasuke..

Sasuke dan orang itu saling pandang untuk beberapa saat, ntah kenapa Sasuke terus membatin sambil memperhatikan laki-laki itu sampai Sasuke tersadar ketika Ino memanggilnya.

“Sasu”.
“Eh?, iya?”.

Sasuke langsung melihat ke arah Ino

“Ayo, katanya mau pulang?”
“Oia”.

Sasuke langsung mengambil dan memakai helm hitamnya, setelah itu langsung mengambil motornya mensejajarkan motornya dengan Ino yang sudah standby diatas motor scopy putihnya.
‘brem’ mereka berdua pun melajukan motor mereka meninggalkan parkiran kampus tersebut.
Sementara itu, dilain tempat.

“Hoi… kamu lagi ngeliatin apa?”.
“Gak kok, oia gimana jadi gak acara besoknya?”.
“Jadi, nanti bantuin kita ya”.
“Oke, tapi aku cuma bisanya sampe siang aja. Jam satunya aku ada kelas”.
“Oke, gak apa-apa kok”.

Keesokan harinya, tak seperti kemarin, hari ini berangkat sendiri ke kampus karna jadwal Sasuke dan Ino hari ini beda jam.

“duh… kenapa aku lupa nyalain alarm si, jadinya kan aku bangun kesiangan, duh… moga-moga aja aku gak telat”.

Sasuke mengendarai motornya dengan kecepatan cukup cepat, sampai akhirnya ia tiba dikampus. Setelah memarkirkan motornya ia berlari kecil tapi saat melewati lapangan ia melihat banyak mahasiswa/I yang bergerombol di sana dan terlihat ada tenda-tenda kecil yang didirikan dilapangan itu.
Karna penasaran akhirnya Sasuke memutuskan untuk melihatnya sebentar juga karna suara merdu dari seseorang yang bernyanyi dan memainkan gitarnya di tengah kerumunan.

"Di sana ada apa ya? Tapi.. siapa ya yang nyanyi? Suaranya bagus banget”.

Sasuke pun berusaha menembus kerumunan itu, tapi sayangnya ia gagal.Ia hanya bisa sampai tengah, saat matanya sudah dapat melihat jelas ada apa saja didepan sana.

‘Owh.. ada donor darah toh’. Batin Sasuke.

Seketika itu juga matanya melebar  saat Sasuke mengalihkan matanya ke sang penyanyi yang bernyanyi di depan sambil memainkan gitar itu.

'dia’. Batin Sasuke.

“Minggir!”.
“Hua….”.

Tiba-tiba ada yang mendorongnya sampai Sasuke sedikit terdorong ke belakang kerumunan, reflek Sasuke langsung berteriak tapi dengan sigap menyeimbangkan badanya kembali agar tak terjatuh.
Saat memperhatikan siapa pelakunya Sasuke langsung merengut kesal dan makin jengkel karna perempuan yang mendorongnya tadi langsung bergabung ikut bernyanyi dengan sang penyanyi tadi.

“Huh… cewek itu galak banget si, dari suaranya kayaknya cewek itu juga yang waktu itu ndorong aku didepan papan pengumuman. Oia aku lupa!".

Sasuke langsung menembus keluar kerumunan itu.

"Gawat, aku udah telat!”.

Sasuke langsung berlari meninggalkan lapangan itu, ia tak menyadari saat ia teriak tadi sang vokalis melirik ke arahnya sebentar sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian waktu sudah menunjukan jam satu siang Sasuke baru keluar dari ruangan 202 bersama dengan Hinata dan teman lainya.

“Abis ini kamu mau kemana Sasuke?”.
“Aku mau makan siang aja di kantin nih Nora, tadi Ino udah chat aku buat makan siang bareng di kantin”.
“Owh ya udah kalo gitu kita duluan pulang ya”.
"Oke".
“Oia nanti fikirin lagi ya mau gabung di klub lukis kami atau gak, soalnya pendaftaranya sampe minggu depan”.
“Oke, tenang aja Hinata”.
“Ya udah kita tunggu ya keputusanya”.
“Iya”.
“Kalo gitu kita duluan”.
”Oke, hati-hati”.

Setelah berpisah dengan Hinata dan Nora di persimpangan koridor Sasuke melanjutkan langkahnya sendiri menuju kantin, saat akan memasuki kantin Sasuke tak sengaja bersimpangan dengan seorang mahasiswa dan mahasiswi.

'Dia’. Batin Sasuke.

Mereka berdua terlihat dekat sekali, apalagi saling berebut snack yang mahasiswa itu pegang.

“Yah… jangan kayak gitu dong kak, aku juga kan pingin juga snaknya”.
“Tapi cuma ada satu, dan siapa yang cepet dia dapet”.
“Huh… curang”.

Mata Sasuke dan mahasiswa itu saling melirik sebentar dan ketika mereka semakin dekat Sasuke langsung menundukan pandanganya dan cepat-cepat memasuki kantin, meninggalkan kedua orangg itu.
Sasuke tak tau jika mahasiswa itu menghentikan langkahnya dan berbalik melihat ke arah Sasuke yang malah mempercepat langkahnya.

“Kenapa kak Sasori?”.
“Gak ada apa-apa kok”.
“Pokoknya bagi ya snack nya”.
“Aku duluan ya, bentar lagi aku ada kelas”.
“Yah…”.

The First Looking You (Narufemsasu)Onde histórias criam vida. Descubra agora