Part 31

96 7 0
                                    

Saat Naruto kembali menaikan kaca helmnya, Sasuke langsung menurunkanya kembali hal itu sukses membuat Naruto jengkel.

"Oke kalo kayak gini terus kita gak bakalan masuk".
"Yah... jangan dong".
"Naikin!".
"Hem... Iya,iya".

Sasuke menaikan lagi kaca helmnya.

"Tuh".
"Nah... gitu dong".

Saat Naruto mendekatkan wajahnya Sasuke langsung bersiaga dengan mengepalkan tanganya, ia teringat kejadian di taman tadi saat Yukari dan Naruto akan berc**man.

"Udah".

'syu' saat Naruto melepaskan helm itu dari kepala Sasuke angin berhembus menerbangkan anak rambut Sasuke sampai menutupi wajah Naruto, dan ntah kenapa Naruto jadi tertegun untuk sesaat sampai Sasuke melambaikan tanganya didepan wajah Naruto.

"Kok diem aja? Ayo masuk".
"O ke".

Kemudian Naruto menyusul Sasuke yang sudah duluan masuk, saat Sasuke sampai di depan meja pendaftaran Sasuke menghentikan langkahnya dan melihat kearah Sasuke yang berjalan kearahnya dengan kaki yang sedikit pincang.

'huf... kasian juga dia, pasti kakinya masih sakit'. Batin Sasuke.

Sasuke pun mendekati suster yang berjaga sementara Naruto yang sudah mulai mendekati Sasuke jadi bingung, saat Sasuke malah berjalan ke arah meja pendaftaran.

"Sus bisa obatin temen saya?".

Sasuke melihat ke arah Naruto yang sudah berdiri di belakangnya lalu menariknya ke depan, suster yang melihat wajah tampan Naruto ntah kenapa langsung tersenyum genit pada Naruto. Melihat reaksi suster di depannya Naruto hanya acuh.

"Tadi temen saya jatuh sus dan kakinya memar".
"Baiklah, mari ikuti saya".

Suster itu langsung mengambil kotak P3K dari lemari di belakangnya lalu keluar dari posnya.

Naruto dan Sasuke mengikuti suster tersebut tapi saat ada kursi kosong Sasuke langsung duduk disana, Naruto yang menyadari Sasuke tak lagi berjalan kesampingnya langsung menoleh kebelakang mendapati Sasuke yang sedang tersenyum menyeringai.
Naruto yang tau niat Sasuke langsung berjalan mendekati Sasuke dan menarik tanganya.

"Ayo ikut!".
"Nggak mau! Aku tunggu disini aja!".
"Kamu harus ikut!".

Suster yang masih berjalan di depan tadi mendengar suara mereka, terlihat cemberut sebentar sebelum  menyamperi Naruto.

"Maaf tuan, kenapa masih disi...".
"Suster!".

Belum sempat suster tadi menyelesaikan bicaranya ada seorang laki-laki yang menarik tangan suster itu.

"Tolong saya sus istri saya mau melahirkan".
"Baik pak".

Seketika suster itu menyerahkan kotak yang dibawanya pada Sasuke.

"Maaf ya tampan, nona ini aja yang ngobatin, ruanganya di no 7. Ayo pak".
"Eh? tapi.....".

Suster itu langsung bergegas bersama laki-laki tadi meninggalkan Sasuke yang masih tak percaya melihat kepergian suster tadi, saat melihat Naruto yang sedang menyeringai ke arah nya Sasuke langsung cemberut melihat senyum kemenangan Naruto.

"Ayo dokter obatin aku".
"Huuh!".

Sasuke langsung berdiri dan berjalan menuju ruangan no 7 diikuti Naruto dibelakangnya yang masih tertawa kecil.

'gak ada yang kayak kamu Sasu, kamu emang bener-bener special'. Batin Naruto.

Setelah tiba di ruangan 7 Sasuke langsung membuka kotak itu sedangkan Naruto duduk diranjang dan melipat celananya keatas sampai betisnya kelihatan.

"Ya ampun sampe memar gini".
"Ya iya dong".

Sasuke tersenyum kemenangan.

"Aku kan nendang kamu sekuat tenaga, gimana rasanya?".
"Mungkin aku gak bakal ngelupain rasa sakitnya".
"Bagus deh kalo gitu".

Beberapa waktu kemudian, kini kaki Naruto sudah terbalut dengan perban dan Sasuke langsung merapihkan kotak P3K itu.

"Selesai".
"Kamu jago juga soal urusan medis ya".
"Gak juga, kebetulan waktu SMA aku ikut klub UKS. Oia ayo temuin Ino sana!".
"Kenapa gak bareng aja?".
"Ya nggak lah, kalo nanti Ino curiga kita bisa kesana barengan gimana?".
"Ya udah, kalo gitu aku ke sana dulu".
"Iya".

Setelah Naruto keluar dari ruangan itu Sasuke juga ikut keluar dari sana dan berniat mengembalikan kembali kotak P3K itu pada suster tadi yang sudah standby lagi dipos nya.

"Terimakasih suster, ini kotak P3K nya".
"Sama-sama, oia tadi ciwok itu bener temennya?".
"Iya bener, kenapa ya sus?".
"Gak papa cuma mau nanya aja, oia namaya siapa?".
"Naruto".
"Naruto? Wah... nama yang cocok banget".

Sasuke yang melihat reaksi berlebihan suster itu jadi terlihat sedikit ilfil.

"Sama orang seganteng dia".
"E.... saya permisi ya sus".
"Eh tunggu mba!".
"Iya?".
"Naruto sudah punya pacar?".
"M....".

'ya ampun ternyata suster ini langsung suka sama Naruto'. Batin Sasuke.

"Setau aku udah sus, dan pacarnya salah satu pasien disini".

Suster itu terlihat terkejut.

"Udah ya sus".

Sasuke langsung kabur dari depan pos itu, ia tak mau lagi ditanyai oleh suster yang sudah terkena jerat pesona Naruto itu.

'huh... merepotkan'. Batin Sasuke.

"huf... untung aja aku bisa kabur, hem... lebih baik duduk disini aja deh".

The First Looking You (Narufemsasu)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon