Part 8

183 15 0
                                    

Sasuke langsung berlari kembali meninggalkan Naruto yang masih memperhatikanya 'menarik'. Batin Naruto.
Saat Sasuke sampai di lapangan outdoor suasana di sana ramai sekali akibat suara sorakan dari para mahasiswa yang menonton, terutama klub basket yang kebanyakan masih belum mengganti seragam basket mereka setelah latihan pagi itu 'ya ampun... ternyata banyak juga yang ngeliat anak tari latihan, terutama cowok'. Batin Sasuke.

Saat Sasuke melihat ke arah bangku penonton, dari lapangan itu Ino melambaikan tanganya pada Sasuke dan Sasuke pun ikut menbalasnya.

"Hah... ya udahlah, lagian cuma nonton kan?"

Dengan lemas Sasuke menaiki tangga tempat kusus penonton dan mendudukan dirinya di bangku pojok paling atas di urutan belakang, ia sengaja mencari bangku yang sepi karna kebanyakan yang menonton duduk di barisan bangku paling depan.
Sasuke sampai jengah mendengar para anggota klub basket yang menonton itu membicarakan Ino dan memuji sebagaimana cantik dan seksinya dia dengan volume suara mereka yang tinggi, kemudian Sasuke mengeluarkan HP nya mulai mencari informasi tentang klub tari di kampusnya itu.

"Heh? Aku baru tau kalo persyaratan join sama klub tari itu harus tinggi dan cantik".
"Itulah keistimewaanya klub tari".
"Hua...".

Sasuke yang tadinya focus pada HP nya tiba-tiba kaget mendengar suara yang sangat dekat denganya, dan saat dia melihat kearah samping Sasuke langsung menjaga jarak dengan orang itu.
'ya ampun... kenapa harus dia lagi si?'. Batin Sasuke.

"Kenapa kamu disini?".
"Aku juga ngeliat mereka latihan".
"Naru!".
"Wah.. tumben banget".

Tiba-tiba para anak klub basket merapatkan duduknya disekitar Sasuke dan Naruto.

'duh... kenapa mereka juga kesini si?'. Batin Sasuke.

"Kamu ngeliat klub tari latihan chirs".
"Iya nih, biasanya kan langsung ke ruangan".
"KYA!.... Naru".
"Liat aku dong Naru!".

Mendengar salah satu anak basket menyapa Naruto sontak anak tari yang awalnya latihan langsung melihat ke arah Naruto sambil berteriak histeris memangiil-manggil Naruto.

"Wah... berkat kamu mereka tambah semangat tuh Naru".
"Iya nih, udah gitu mereka ngeliat kesini lagi".
"Eh?".

Tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang melihat ke arah Sasuke.

"Dia siapa Naru?".
"Pasti pacar baru kamu ya?".
"Sory ya".

Sasuke langsung berdiri mencangkokkan tas punggungnya dan melihat sekelompok mahasiswa itu dengan merengut.

"Aku bukan pacarnya!".

Sasuke langsung menuruni tangga kursi penonton itu, sedangkan Naruto terus memperhatikanya.

"Hahaha... dia aneh banget ya".
"Iya tuh, kamu dikacangin tuh Naru".
"Apa jangan-jangan pesona kamu udah luntur?".
"Enak aja!".

Naruto langsung menjitak kepala temanya itu kemudian melihat kembali kearah Sasuke yang sudah tiba di lapangan dan terlihat berbicara pada anak klub tari baru berambut pirang panjang, kemudian bergumam.

"Hm... dia berbeda".
"Kamu tadi ngomong apa Naru?".
"Gak, aku duluan".

Naru langsung turun dari kursi penonton itu menghiraukan temanya yang terlihat heran.

"Lah... kok udah mau pulang si?".
"Aku ada urusan".
"Party nya gimana?".
"Kalian aja".
"Ya udahlah, nanti si Nami di temenin aku aja ya?".
"Terserah".
"Wih... thanks Naru".

Sasuke melirik sekilas Naruto yang sedang menuruni tangga kursi penonton karna sorakan kembali terdengar dari para anak klub tari yang melihatnya turun.

"Wah... Naru turun tuh Sasu!".

Ino terlihat kegirangan.

"Dan lagi dia ngeliat kesini!".
"Perasaan kamu aja Ino, ya udah aku duluan ya".
"Oke deh, makasih ya udah kesini. Inget ya kamu harus dateng ke pertandingan basket kampus kita bulan depan".
"Oke, tenang aja aku juga mau dukung kampus kita".
"Sip deh kalo gitu".

Sasuke pun langsung mengambil langkah seribu dari sana, ia tak habis fikir kenapa hari ini ia sudah dua kali bertemu dengan Naruto.

"Hah... mestinya aku gak deketin lapangan".

Saat Sasuke akan menggapai gagang pintu ruangan 402, pintu itu terlebih dahulu terbuka dari arah dalam dan terlihatlah seorang mahasiswi yang keluar dari dalam.

'cewek galak itu'. Batin Sasuke.

Mahasiswi itu hanya melihat sekilas ke arah Sasuke lalu langsung berlalu pergi.

"Huh... apa-apaan dia itu?!".
"Sasuke kenapa bengong? Ayo masuk".
"Eh? iya Hinata, oia lukisan kamu udah jadi belum?".
"Belum, dikit lagi abis kelas ini aku niatnya mau lanjutin".
"Wah... sayang banget ya hari ini aku ada kelas sampe sore".
"Mau aku temenin?".
"Gak usah Hinata, kamu juga pasti capek kan?".
"Gak apa-apa kok, santai aja".
"Makasih ya Hinata".
"Sama-sama".

Setelah selesai kelas yang terakhir akhirnya Sasuke pun bisa merenggangkan kedua otot tanganya, sekarang ia dan Hinata sedang menuju ruang klub lukis yang berada di gedung paling ujung.

The First Looking You (Narufemsasu)Where stories live. Discover now