Part 20

125 11 2
                                    

“Sasori, Sasuke"

Sontak mereka berdua melihat kesumber suara ‘cpret’ sebuah kliatan bliz kamera mengenai indra penglihatan mereka, Hidan sang pelaku itupun mendekati mereka.

"Ekhm… romantic banget ni, pasangan baru ni ye”.
“Berisik Hidan!”.
“Wah lagi makan ya? bagi dong, masih ada nggak?”.
“Ada, tapi tinggal satu".

Sasuke menyerahkan makanan itu pada Hidan.

"Ini”.
“Makasih ya Sasuke, satu juga gak papa daripada gak sama sekali. M…enak banget, kamu buat sendiri atau beli?”.
“Beli diwarung, tadi kita ngelewatin desa dulu si sebelum kesini”.
“Wah kalo gitu aku juga harus beli nih”.
“Sasuke”.

Dari kejauhan Hinata dan Nora berjalan menyamperin ke arah mereka bertiga, setelah itu mereka berlima makan bersama bekal punya Hinata dan Nora yang masih utuh.

“Moment kayak gini kayaknya enak di dokumentasiin nih”.
“Bener banget tuh Hidan”.
“Sana gih fotoin”.
“Tenang aja aku bawa tripot kok".

Hidan mengeluarkan tripotnya dan memasang didepan mereka.

"Aku set sepuluh kali foto timernya 10 dekit untuk satu kali foto ya”.
“Oke”.

Mereka mulai duduk merapat, Sasori semakin mendekat ada Sasuke dan hal itu sukses membuat Sasuke jadi semakin gugup kembali dan berdebar.

“Siap… “.
“Tunggu! Aku mau ikut juga!".

Dari kejauhan terlihat Date berlari mendekati mereka.

“Ayo cepet!".

Setelah Date sudah ikut duduk Hidan langsung menjalankan timernya.

"Yosh! Say chirs…”.
“Chirs”.
‘cpret’ kilatan bliz kamera itupun terlihat beberapa kali, mereka juga berganti-ganti gaya selama timer menyala. Tepat setelah kilatan lampu bliz kamera yang kesepuluh terdengar peluit panjang dua kali dari arah atas bukit.

“Suara apa itu?”.
“Itu suara peluitnya pak Ibiki”.
“Ayo kita kumpul waktunya balik ke desa”.
“Iya”.

Hidan segera membereskan tripotnya begitu juga dengan Sasuke yang membereskan perlatan lukisnya saat ia akan menyangkolkan kantong tas itu kebahunya kantong ta situ sudah terlebih dulu berpindah tangan.

“Sasori?”.
“Aku bantu bawain".

Sasori segera menyangkolkan tas itu dibahunya.

"Kamu pasti capek kan bawanya”.
“Cie….”.
“Ekhm”.

Semua yang ada di sana menyoraki mereka sedangkan Sasuke hanya bisa tersenyum malu dan pipinya sedikit memerah.

“Sasori sekalian bawain tas punya kita dong”.
“Iya nih, kita juga kan capek sama kayak Sasuke”.
“Ada Hidan sama Date tuh”.

Kemudian Nora dan Hinata serentak melihat ke arah Hidan dan Date, Hidan dan Date yang ditatap saling melihat satu sama lain.

“Hah… iya ya, kita bawain deh”.
“Yeah….".

Hinata dan Nora langsung memberikan tas mereka pada Hidan dan Date.

“Ayo Sasuke”.

Hinata dan Nora langsung menggandeng tangan Sasuke meninggalkan tempat itu lebih dulu, kemudian di susul Sasori dan mereka berdua.

“Hah… kamu si Sasori pake acara gantleman segala”.
“Loh dari dulu juga aku gantle Hidan”.
“He? Apa iya? dalam mimpi kamu kali Sas!”.
“Hahaha… bener banget tuh Date”.
“Ha… dasar kalian ini”.

Sesampainya di desa Sasori, Hidan dan Date langsung meletakan tas itu di tempat yang sudah disediakan pak Ibiki kemudian mereka menyusul anak-anak yang lain berkumpul di lapangan desa itu, klub pecinta alam juga sudah ikut berkumpul disana. Mereka terlihat sedang berdiskusi karna penasaran Hidan menanyai Hinata yang terlihat memisahkan diri dari kumpulan orang-orang itu.

“Ada apaan nih?”.
“Kita disuruh masak sendiri buat makan siang kita, dan bahan-bahanya udah ada disana”.

Hinata menunjuk ke sebuah bahan makanan menumpuk yang berada di pinggir lapangan itu.

“Owh terus gimana Hinata?”.
“Kata pak Ibiki terserah kita mau buat apa”.
“Perhatian semuanya!".

Pak Ibiki kembali memberi komando dengan pengeras suaranya.

"Siapa di antara kalian yang bisa mengkomandoi acara masak nanti angkat tangan!".

Semuanya saling pandang tak ada yang mengacungkan tangan.

"Huf… yang bisa masak?”.

Terlihat Sasuke dan Aiko mengangkat tangan mereka.

“Saya bisa pak”.
“Ya sudah kalo begitu Aiko dan Sasuke yang akan menjadi komando, bapak serahkan tugas ini pada kalian berdua”.
“Iya pak”.
“Baik pak”.

Pak Ibiki keluar dari lapangan itu menuju pos kamling tak terletak tak jauh dari sana, sementara Sasuke pergi melihat bahan-bahan yang ada. Anak-anak lainpun bertanya pada Aiko.

“Gimana nih Aiko?”.
“Kita mau buat apa?”.
“Duh… disini panas banget”.
“Tenang semuanya!".

Merekapun kembali tenang dan Sasuke kembali menghampiri Aiko.

"Sasuke ada bahan apa aja?”.
“Ada beras, ikan, sayuran dan rempah-rempah”.
“Gimana kalo kita bikin ikan bakar sama lalapan aja?”.
“Boleh juga, itu juga buatnya lebih cepet”.
“Oke semuanya!".

Mereka kembali memperhatiakan Aiko dan Sasuke yang berdiri didepan kerumunan.

"Kita akan buat ikan bakar dan lalapan gimana?".

Semuanya setuju.

"Oke kalo gitu biar cepet ayo bagi jadi tujuh kelompok ”.
“Masing-masing terdiri dari kelompok cewek atau cowok ya"

Imbuh Sasuke.

"Biar kita gampang bagi tugasnya”.
“Ayo semua".

Merekapun mulai membagi menjadi beberapa kelompok.

"Oke kalo gitu aku mulai bagi tugasnya kel 1 laki-laki cari kayu bakar, kel 2 laki-laki buat perapian, kel 3 cari daun pisang, kel 4 laki-laki bersiin ikan, kel 5 perempuan buat bumbu dan sambal, kel 6 perempuan buat nasi dan kel 7 perempuan sayuran”.

Semuanya pun mulai menegrjakan tugas masing-masing dan mereka saling bekerja sama ‘cpret’ kilatan bliz kamera terlihat dari arah pak Ibiki yang mengabadikan moment itu. Selagi semuanya bekerja Sasuke dan Aiko seringkali memantau kerjaan mereka dan memberikan pengarahan ketika mereka tak mengerti.

“Kelompok 6 berasnya sudah di cuci semua belum?”.
“Belum Sasuke masih ada beberapa yang masih di sungai”.
“Sasuke perapianya udah selesai di buat”.
“Hidan ajak yang lain bantuin nyuci beras di sungai ya, sekalian ambil air juga”.
“Siap chef”.
“Hahaha… Hidan aku kan belum jadi chef”.
“Ya nggak papa Sasuke, calon chef”.
“Ya udah tolong bantuanya ya”.
“Oke”.
“Aiko apa kayu bakarnya udah cukup?”.
“M… kayaknya udah cukup Sasori, kalo kalian capek istirahat dulu aja tapi kalo capeknya udah ilang bantuin yang lain ya”.
“Oke”.

Sasori memberitahukan teman-teman sekelompoknya lalu mengambil tasnya yang ia letakan di pos ronda dan duduk disana, Ia mengambil kameranya kemudian tak sengaja melihat Sasuke yang sedang memberi pengarahan pada kelompok yang sedang menyiapkan sambal.

Sasori membidikan kamera kearah Sasuke dan satu foto berhasil didapatkanya, Sasori tersenyum kemudian kembali menyimpan kameranya di dalam tas.
Terlihat Sasuke ikut mendudukan dirinya dan mulai mengiris tomat menjadi beberapa bagian, Sasori pun berjalan mendekatinya.

The First Looking You (Narufemsasu)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora