Part 4

306 23 1
                                    

“Wah…. Banyak juga ya yang jogging disini".

Sasuke melihat kearah Ino yang begitu saja melepas jaketnya, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang seksi hanya mengenakan tangtop merah dan celana hotpans hitam.

"Ya ampun… Ino, cepet pake lagi jaket kamu!”.
“Gak ah Sasu liat aja tuh banyak cewek yang pake baju kayak aku tuh”.
“Tapi kalo om sampe tau kamu pake pakaian kaya gin..”.
“Pst.. makanya jangan kasih tau papa”.
“Huf… kamu ini, orang di bilangin malah kayak gitu”.
“Hehehe…".

Ino melihat sekitar dan terlihat mencari-cari sesuatu, kemudian memperhatikan penampilan Sasuke yang memakai celana olahraga hitam selutut, baju kaos putih pendek dan jaket abu-abu panjang yang resletingnya terbuka.

"Oia kamu gak buka jaket kamu Sasu?”.
“Gak”.

“Padahal kan kamu pake kaos”.
"Udahlah Ino jangan bahas penampilan aku".

Sasuke mengambil handuk kecil dan HP di motornya kemudian menaruh HP itu dilenganya dan menghubungkanya dengan headset.

"Ayo kita lari, dari pada kesiangan nanti panas”.
“Ayo”.

Setiap mereka berdua berpapasan dengan laki-laki yang ada di taman itu mereka selalu mendapat siulan, tak jarang dari mereka ada yang mengajak kenalan.
Hal itu membuat Sasuke semakin risih karna kini mereka jadi pusat perhatian, karena saking risih nya Sasuke sampai menutupi kepalanya dengan handuk kecil yang ia bawa tadi.

“Duh…. Ino, udah aku bilangkan jangan lepas jaket kamu".

Sasuke protes dan cemberut sedangkan Ino hanya tertawa kecil melihat Sasuke yang sudah mulai ngambek.

"Aku jadi gak nyaman nih orang-orang jadi pada ngeliatin kita terus padahalkan yang dilihatin tuh kamu”.
"Hahaha… Sasu segini mah biasa aja ah".

Ino terlihat mengedarkan pandangan ke sekitar taman.

"Inceran aku belum ketemu nih”.
“Inceran?”.
“Iya, kemaren waktu di kampus aku ngeliat cowok ganteng banget”.
“Bukanya mantan kamu yang namanya siapa tuh”.
”Si Kei?”.
“Iya, bukanya dia yang kamu bilang cowok terganteng?”.
“Hahaha…. Itu si masa lalu, lagian kita kan udah pindah kampus”.
“Iya juga si”.
“Terus aku tanya sama salah satu cewek yang ngejar-ngejar dia dan cewek itu bilang kalo cowok itu adalah cowok terganteng di kampus baru kita dan rumornya cowok itu sering jogging di…”.

Sasuke yang sudah bosan mendengar tentang obrolan seputar cowok itu pun menyumpal kedua telinganya dengan headset menambahkan volume yang cukup tinggi sambil melanjutkan larinya, tanpa memperdulikan Ino yang asik bicara. Sampai tiba-tiba ada angin kencang yang menerpa mengakibatkan handuk yang awalnya berada di kepala Sasuke jatuh mengenai wajahnya dan sukses membuat Ruby tak dapat melihat.

“Sasu!....”.

Ino menjerit histeris saat Sasuke tak sengaja menabrak seseorang yang sedang jongkok didepanya ‘duk’ ‘brug’.

“Au…..”.
“Aduh”.

Mereka berdua sama-sama terjatuh, Sasuke terpental sampai kerumput dan orang yang ditabrak Sasuke tersungkur dijalan batako jalur jalan kaki itu.
Sasuke segera bangun dan mengambil handuknya yang tersangkut di pohon hias dan menoleh kesal pada Ino yang malah menolong pemuda yang ia tabrak.

“Ino kamu itu temen aku atau bukan si?".

Sasuke langsung mengampiri Ino yang hanya tersenyum menanggapi omelan Sasuke.

"Temen sendiri jatoh malah nolongin orang lain”.
“Kamu gak apa-apa? oia kamu Naruto kan?”.
“Lepasin tanganku!".

Pemuda yang di tabrak Sasuke itu langsung menepis tangan Ino yang masih menggandeng tanganya.

"Dan kamu…”.

Pemuda itu berhenti bicara ketika ia melihat kearah Sasuke, Sasuke yang  juga melihat ke arah pemuda itu sebentar tiba-tiba teringat kejadian kemarin di kampus.

‘duh, kenapa aku bisa ketemu ama dia lagi si?! Aku harus jaga jarak!’. Batin Sasuke.

“Ayo Ino!".
“Tunggu Sasu".

Sasuke akan pergi dari tempat itu tapi  Ino menahan tanganya.

"Kamu harus minta maaf dulu dong sama dia”.
“Minta maaf buat apa? aku kan gak salah, salahin tuh angin yang tiba-tiba kenceng dan ngalangin pandanganku”.
“Sasu…”.
"Hem… iya, ya".

Sasuke melihat sebentar ke arah pemuda itu sambil cemberut karna dipaksa minta maaf oleh Ino.

'ya ampun.. wajahnya lucu banget kalo lagi cemberut gitu’. Batin Naruto.

"Maaf, ayo!”.
“Eh tunggu Sasu”.

Sasuke langsung menarik Ino meninggalkan Naruto yang masih terus memperhatikanya, Ino terus berontak ingin kembali tapi Sasuke menulikan telinganya.

“Sasu ya? Nama yang manis”.
“Hoi Naru ini minumanya".

Seorang laki-laki mendekati Naruto dan memberikan minuman kaleng padanya.

"Maaf ya lama”.
“Gak apa-apa Gara”.

Sementara itu di lain tempat, terlihat Sasuke dan Ino sedang duduk di bangku taman, mereka berdua masing-masing memegang botol air mineral.

“Ha… ".
Sasuke merenggangkan kedua tanganya.

"Capeknya’.
“Kamu kenapa si Sasu pake narik tangan aku aja?!".

Ino bertolak pinggang.

"Jadi ilang kan kesempatan aku buat deketin Naruto cowok terganteng, terpopoler, udah gitu kapten tim basket di kampus baru kita”.
“Duh Ino dia itu cowok berbahaya, cowok playboy”.
“Kamu tau darimana?”.
“Udah keliatan kali dari tingkahnya”.
"Huh.. kamu ini Sasu, coba kek sekali-kali kamu jangan waspada terus sama cowok. Kamu jadinya selalu mikir negatif mulu sama cowok”.
“Biarin, cowok emang kayak gitu semua gak ada yang bener”.
“Coba kek sekali-kali nyari pacar, nanti juga kamu bakal berubah fikiran kalo punya cowok itu bisa bikin happy apalagi cowok ganteng kayak Naruto”.
“Duh udah deh jangan bahas cowok terus".

Kemudian Sasuke melihat jam tanganya.

"Duh udah jam sepuluh nih kita balik yuk ke apartment, inget kan bakal bantuin aku beres-beres?”.
“Iya, ya aku inget kok. Tapi nanti dijalan kita ke minimarket dulu ya, aku pingin beli cemilan yang pedas”.
“Oke".

The First Looking You (Narufemsasu)Место, где живут истории. Откройте их для себя