Part 10

166 13 0
                                    

Sasuke pun memilih duduk di kursi yang berada di samping jendela, sampai beberapa saat kemudian Sasuke menyudahi acara membacanya dan melihat pemandangan taman yang terletak di samping ruang perpustakaan itu.

“Ya ampun… ceritanya bagus banget aku sampe ikut ngerasain semangat buat…".

Seketika omonganya terhenti ketika netra matanya menangkap seseorang yang berjalan diluar ‘dia’. Batin Sasuke.
Pandangan mereka saling terkunci saat mhasiswa itu berjalan dengan teman-temanya, mereka berdua hanya dipisahkan oleh kaca besar sebelum akhirnya pandangan mata itu terputus terhalang oleh dinding, ketika tersadar Sasuke langsung mengedip-ngedipkan matanya.

"Duh… aku kenapa si?!”.
“Sasuke aku cari-cari ternyata disini”.
“Eh Hinata?".

Sasuke melihat kearah Hinata yang mendudukan dirinya dikursi samping.

"Ada apa nyari aku?”.
“Aku bingung nih mau ngelukis apa buat tehnik lukisan minggu depan, aku butuh saran dari kamu nih”.
“Boleh”.
“Wah… makasih ya, oia Sasuke udah nentuin belum mau ngelukis apa?”.
“Sama-sama, udah kok aku mau ngelukis keindahan kota”.
“Kota? Emang apa bagusnya?”.

Kemudian mereka berduapun mulai mengobrol tentang kegiatan klub lukis mereka, tak terasa waktu sudah menunjukan jam tiga sore.

“Duh… udah sore aja nih, kamu masih ada kelas gak Hinata?”.
“Gak, emang ada apa?”.
“Kita pulang yuk”.
“Ayo, oia aku lupa ngasih tau”.
“Apa?”.
“Minggu lalu kan kamu izin kegiatan klub sebentar".

Sasuke terlihat mengingat-ngiat kemudian menganggukan kepalanya.

"Bulan depan klub kita bakal ngadain acara jamboree”.
“Wah… asik tuh terus pendaftaranya kapan?”.
“H-2, nanti juga pak Ibiki bakal nempelin kertas pengumumanya”.
“Wah… aku jadi gak sabar nih”.

Mereka berdua pun berjalan bersama ke arah parkiran mengambil motor mereka masing-masing.

“Oia rumah kamu dimana Hinata?”.
“Di deket mall GA”.
“Mall GA? Itu dimana?”.
“Di jalan Gayanu, kamu gak tau Sasuke?”.
“Aku gak tau tuh, aku bukan orang kota ini si hehehe….”.
“Ya udah nanti kapan-kapan kamu main ya kerumah aku, nanti sekalian keliling mall”.
“Wah… boleh tuh”.
“Ya udah nanti kabarin aja ya kalo mau main”.
“Oke deh”.

‘brem’’brem’ terlihat lima orang mahasiswa menyalakan motor sport mereka diparkiran barisan depan, lalu membawa motor mereka keluar melewati Sasuke dan Hinata yang masih duduk dijok motor mereka. Sekilas Sasuke melihat pengendara motor CBR 1000RR merah dengan helm fullface abu-abu itu melihat kearahnya.
‘apa itu dia? Duh… kenapa si aku terus ngeliatin dia?!’. Batin Sasuke.
Sasuke pun tak sadar menggeleng-gelenggkan kepalanya.

“Kamu kenapa Sasuke?”.
“Eh? gak kok. Tadi kaya ada daun dirambut ku, masih ada gak?”.
“Gak ada kok, ayo kita pulang”.
“Ayo”.

Setelah sekitar menempuh waktu 20 menit akhirnya Sasuke sampai di apartmentnya, seperti biasa dia langsung masuk kamar dan merebahkan dirinya di ranjang melihat kelangit-langit.

“Ya ampun… kenapa si aku terus-terusan ngeliatin cowok itu? Kenapa setiap kali aku ngeliat dia aku jadi tambah penasaran dan gak bisa cuek? Apa aku mulai tertarik sama dia ya? Huh!...".

Sasuke langsung kaget dengan perkataanya sendiri, dan langsung menepuk-nepuk pipinya.

"Sasu! Inget prinsip kamu selama kuliah harus focus! Yeah!....".

Sasuke mengepalkan tanganya keatas.

"Semangat Sasu! Kamu pasti bisa!”.

Satu bulan kemudian.
‘huah… apa-apaan aku gak konsisten banget! pingin lupain tapi tetep aja ngeliat dia terus, jadi kefikiran terus!’. Batin Sasuke.

Sasuke menggeleng-gelengkan kepala dan menepuk-nepuk pipinya.

“Sasuke kamu kenapa?”.
“Eh? gak papa kok Nora".

Sasuke terlihat celingak-celingukan seperti mencari seseorang.

"Hinata mana ya?”.
“Tadi dia bilang mau beli cemilan dulu, biar seru nonton pertandingan basketnya”.
“Iya juga si, tadi aku gak sekalian nitip ya”.
“Tadi udah sekalin aku bilangin kok”.
“Wah… makasih ya Nora”.
”Sama-sama”.

Tak lama kemudian suara MC terdengar dan para pemain basket pun mulai memasuki lapangan dan pemanasan di pinggiran lapangan, di soraki oleh penonton yang mayoritas perempuan, apalagi saat Naruto menoleh kearah bangku penonton semua penonton perempuan dibuat menjerit histeris memanggil namanya. Sorak-sorai penonton memenuhi tempat pertandingan indoor kampus itu, suara sorakan pun makin menjadi saat tim chirls dari masing-masing tim menunjukan kelincahan gerakan mereka ditengah lapangan. ‘ya ampun disini terlalu rame’. Batin Sasuke.

The First Looking You (Narufemsasu)Where stories live. Discover now