07||

35.5K 2.2K 80
                                    

Sakit banget Tuhan, berada di posisi saat ini.
•Disa•
_____________________________________

Arkan menggendong Disa ala bridal style. Dapat dilihat Disa yang tak berdaya, tubuh nya mendadak lemas seketika dan ia merasakan reaksi sesuatu yang aneh ditubuh nya sekarang.

"Buka." Titah Arkan dingin. Entah kepada siapa pria itu memerintah. Yang jelas, pandangan nya ia tujukan pada Ipal, Draka dan Nanda yang berada disisi nya.

Draka segera membuka pintu apartemen itu. Dan dengan cepat Arkan masuk bernama Disa kedalam. Sontak ketiga teman nya ikut mengekor dibelakang.

Arkan menghentikan langkah nya, menoleh kebelakang dengan tatapan dingin. "Ngapain lo pada ikutan masuk?"

"Y-ya mau ikut seneng-seneng." Sahut Ipal setengah sadar.

Arkan berdecak. "Keluar." Usir nya. "Biar gue duluan yang make."

"Lebih enak barengan lah braderrr." Ucap Draka samar-samar.

"Biar gue dulu, gue gak mau berbagi dalam soal ini. Plus, gue gak mau nerima bekasan." Balas Arkan egois. "Keluar cepet! Mau dapet giliran cepet gak?!"

Mereka bertiga spontan berdecak. "Iya-iya, tapi gue abis Arkan!"

"Gue ketiga!" Sahut Draka cepat.

Nanda mendengus. "Bangsat lo pada!" Kesal pria itu saat mendapati giliran nya terakhir.

"Keluar buruan!" Tegas Arkan membuat mereka sontak keluar dari sana.

Arkan mengunci pintu itu rapat-rapat. Tak memberikan celah sedikitpun itu. Arkan melangkah kan kaki nya menuju ranjang. Dengan sangat lembut dan perlahan Arkan menidurkan Disa diatas ranjang tersebut.

Arkan tersenyum miring menatap wajah Disa yang setengah sadar. "Lo bakal habis ditangan gue, Disa." Ujar nya dalam keadaan benar-benar mabuk. Obat yang tercampur itu sepertinya sudah bekerja sangat baik di tubuh Arkan.

"Malam ini lo bakal ngelihat pesona gue yang gak akan bakal ada tandingan nya." Arkan tersenyum menyeringai seraya membuka satu-persatu kancing kemeja nya. Ia melepas kemeja itu dan melemparkan nya asal.

Dengan gesit Arkan menghempaskan tubuh nya disamping Disa. Mengelus lembut rambut milik Disa yang tersurai. Arkan menyibakkan helaian rambut yang sempat menutupi wajah gadis itu.

Cup

Satu ciuman mendarat di dahi Disa. "Kak Arkan.." Panggil Disa dengan suara yang melemah, serak-serak parau.

"Iya sayang, lo tenang aja. Lo bakal diuntungin juga disini.." Ucap Arkan serak. Ia mulai menjamah tubuh Disa dan menjalan kan aksi brutal nya malam ini.

~o0o~

"Arghhh!! Si Arkan lama tai!" Rutuk Ipal mengacak rambut nya kasar.

"Udah mau subuh si sialan gak keluar!" Kesal Nanda terus mengetuk pintu apartemen itu.

"Gue udah gak tahan bangsat!" Umpat Draka.

Sedari tadi mereka terus menunggu Arkan. Rela menahan diri nya agar tak tumbang demi aksi malam ini. Namun Arkan malah tak kunjung membuka kan pintu apartemen. Berkali-kali mereka terus menggedor-gedor dan meneriaki Arkan. Akan tetapi usaha mereka hanya sia-sia. Arkan seperti nya masih terlena dengan aksi nya.

"Arkan sialan!" Umpat Draka sekesal-kesal mungkin.

"ARKAN BUKA PINTU NYA ANJING!" Teriak Nanda menggelegar.

DISA | brokenWhere stories live. Discover now