28||

27.3K 1.7K 218
                                    

Dia adalah sosok lelaki setelah ayah yang berhasil membuat hati saya hancur.
•••••
_____________________________________

Disa menarik seulas senyum manis nya. Menatap sebuah sajian makanan sehat yang baru saja ia buat. Makanan yang ia buat dengan penuh cinta dan rasa kasih sayang, dan yang pasti nya makanan buatan Disa tak akan pernah gagal dalam hal rasa.

Tanpa berlama-lama lagi, Disa langsung saja membawa makanan itu. Membawa nya menghampiri Arkan yang sedang bersantai di sofa ruang keluarga. Benar, makanan itu sengaja ia buat untuk Arkan.

Tanpa basa-basi sedikit pun Disa langsung duduk di kursi samping Arkan. Meletakkan makanan dan minuman itu di meja yang terletak dihadapan nya.

Disa melirik Arkan dengan senyuman yang tak kunjung memudar. "Makanan nya udah jadi, sekarang ayo makan." Seru Disa sangat bersemangat.

Hening, sama sekali Arkan tak mengeluarkan suara nya sedikitpun. Tak menyahut sepatah kata pun ucapan wanita di samping nya ini. Arkan menghiraukan dan terfokus memainkan ponsel nya.

"Ayo makan dulu kak Arkan, biar bisa minum obat nya. Supaya cepet sembuh jugaa."

"Gak usah sok perduli." Balas Arkan tak santai.

Disa mendengus. "Siapa juga yang sok perduli? Jelas-jelas emang perduli. Aneh banget."

"Jangan perduliin gue."

Disa mendengus. "Di perduliin malah gak mau. Awas loh ntar malah nyesel kalau udah gak gue perduliin lagi. Biasanya si karma sekaligus penyesalan bakalan datang di akhir."

Arkan berdecih di buat nya, ia melirik Disa dengan tatapan menjijikkan. "Gak ada sejarah nya seorang Arkan menyesal terhadap apa yang udah dia perbuat."

Disa menoleh, ikut melirik wajah Arkan yang sedang menatap nya juga. "Cepat atau lambat yang namanya sebuah penyesalan itu bakalan dateng, Kak Arkan."

Arkan menarik pandangan nya dari wajah Disa, ia kembali memfokuskan pandangan nya pada layar ponsel itu.

Disa menghembuskan nafasnya kasar. "Gue udah buatin makanan yang sehat, yang bisa buat lo bertenaga. Biar lo cepet sembuh dan bisa beraktifitas secara normal lagi."

"Gue gak mau." Tolak Arkan mentah-mentah.

"Kenapa? Takut gue naruh sesuatu di makanan itu ya? Takut gue bakalan berbuat yang enggak-enggak dan nyelakain lo gitu?" Disa menaikkan kedua alis nya menatap Arkan.

"Jelas lah!"

Disa terkekeh pelan. "Bisa-bisa nya lo masih berfikir buruk tentang hal itu. Gak akan mungkin lah gue nyelakain lo. Niat gue baik, pengen lo cepet sembuh. Gak ada tuh terbesit rasa ingin nyelakain lo sedikit pun."

"Trus lo fikir gue bakalan percaya hah?" Arkan menatap wajah Disa dengan tatapan menusuk.

"Enggak lah bego! Gue gak akan pernah percaya sama omong kosong lo. Gue gak tau persis sifat lo sebener nya kaya apa. Bisa jadi sifat asli lo yang sebnernya kaya iblis! Cover doang yang lugu, tapi hati lo busuk!"

"Bisa jadi lo cuman pura-pura baik dan mau ngebales semua perbuatan yang udah pernah gue lakuin sama lo. Lo mau ngehancurin hidup gue kan? Dengan permainan sok polos lo itu!"

Disa tersenyum kecil mendengar perkataan Arkan tersebut. "Kalau lo berfikir dan nilai gue seperti itu lo salah besar, Kak Arkan."

Arkan menampilkan sebuah smirk nya. "Gue bukan bodoh dan orang yang bisa di bego-bego in. Di dunia ini gak akan ada lagi orang yang tetep berbuat baik walaupun dia masih terus di jahatin. Pastinya kejahatan akan di balas dengan kejahatan."

DISA | brokenWhere stories live. Discover now