47||

28.7K 2.1K 249
                                    

Marah boleh, berantem boleh, capek boleh, tapi ga boleh udahan.
_____________________________________

"Mau dimasakin apa?"

"Apa aja."

Disa menghela nafasnya panjang, ia tampak berfikir sejenak. Memikirkan menu apa yang enak untuk ia sajikan pada Arkan. Disa fikir ia harus memasakkan pria ini makanan yang sehat agar Arkan cepat pulih dari sakitnya.

Disa beralih pada kulkas saat melihat di rak persediaan belanjaan nya yang tidak terdapat apa-apa. Ia membuka kulkas itu dan, sama saja. Isi kulkas ini tak terdapat persediaan makanan sedikitpun.

"Yahh." Keluhan Disa dapat terdengar jelas ditelinga Arkan.

"Kenapa?"

"Stok makanan udah habis."

"Yaudah."

Mendengar respon Arkan yang seperti itu Spontan Disa berbalik badan dan memandang ke arah Arkan. "Trus gimana? Mau dimasakin apa?"

Arkan berdiri dari duduknya. Ia mengikis jarak nya pada Disa. Menggenggam pergelangan tangan wanita ini. "Gak usah aja, ayo balik ke kamar. Ntar kalau dapet ciuman paling lapernya ilang."

Disa berdecak. Ia melepaskan pelan cengkraman tangan kekar pria ini. "Ck, Kak Arkan lo ih!"

"Apa?" Arkan menatap wajah Disa seraya menaikkan kedua alisnya.

Bentar, Disa menjadi teringat bahwa di kitchen set nya terdapat stok mie instan. Bergegas Disa melihat apakah persediaan itu masih ada atau tidak.

Dan tepat, Disa menemukan beberapa bungkus mie instan disana. "Ada mie nih! Mau dimasakin mie aja?"

"Eh tapi jangan makan mie deh, gak baik. Kan lo lagi sakit."

"Atau gofood aja ya?"

"Yaudah masakin mie aja." Final Arkan.

"Go food aja deh ya. Biar gak makan mie."

"Ck, gue mau nyoba makan masakan lo."

Disa menghembuskan nafasnya panjang. "Yaudah iya, ini dimasakin."

Disa memulai berkutat pada peralatan masak nya.

"Trus ngapain disini? Duduk anteng sana, nunggu sampe udah jadi aja." Titah Disa saat melihat Arkan yang masih berdiri santai disamping nya. Arkan tampak terus memerhatikan Disa disini.

"Masalah emang kalau gue berdiri disini?"

"Masalah, jadi gak fokus."

"Gak fokus karna kegantengan gue?"

"Dih pede."

Arkan terkekeh kecil. Ia mengikis jaraknya pada Disa. "Sini biar gue bantu."

"Gak usah!" Tolak Disa mentah-mentah. "Nanti yang ada jadi berantakan. Udah lo tunggu aja, duduk anteng disana gih."

"Gamau."

DISA | brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang