52||

24.8K 1.8K 246
                                    

aku ya aku, bahkan kamu tak akan pernah menemui orang yang sama persis seperti aku.
•••
————————————————————

——Disa menggeleng kuat, dengan gesit ia mengikis jarak nya pada Arkan dan langsung memeluk tubuh lelaki ini dari samping. Disa menumpukan wajah sembab nya pada lengan Arkan. Arkan meneguk salivanya kasar saat mendapati Disa seperti ini. Sebuah rasa yang cukup sakit sebenarnya dari lubuk hati Arkan. Alhasil tangan kiri Arkan terulur merangkul tubuh Disa. Tangan kanan nya memilih mengusap lembut rambut wanita ini.

"Dibilang jangan nangis lagi."

Disa melepas pelukan itu. Mata sembab nya menatap lekat wajah Arkan. Tangan kanan Disa terulur mengusap lembut sudut bibir Arkan yang terdapat darah beku. "Se-seburuk apapun Kak Arkan untuk aku, tapi bakalan tetap jadi seorang ayah yang baik untuk bayi ini."

"Sikap Kak Arkan selama ini memang buruk, jahat, kasar, arogan, emosi bahkan selalu nyakitin dan buat fisik maupun mental aku sakit. Tapi, aku selalu yakin semuanya pasti bakalan berlalu dan nemuin jalan keluarnya. Aku selalu ngeyakinin diri aku kalau keputusan yang aku ambil pasti keputusan yang terbaik."

"Mungkin dulu Kak Arkan gagal jadi pasangan yang baik untuk aku. Tapi tidak untuk saat ini dan kedepan nya. Dan, Kak Arkan harus belajar dari sebelumnya. Gak boleh gagal jadi seorang ayah untuk bayi ini nanti."

"K-kak Arkan juga harus tau, apa itu definisi sama kamu sakit tapi kalau gak sama kamu aku pasti lebih sakit."

"Its oke kalau yang sakit aku aja, tapi aku gak akan pernah terima kalau yang sakit nantinya adalah bayi ini, bayi kita. Dia yang besar di dunia ini tanpa ayah kandung nya. Cukup aku aja yang gak pernah ngerasain gimana rasanya kasih sayang dan cinta nya seorang ibu. Dan aku gak mau nantinya bakalan jatuh lagi ke bayi ini, besar tanpa adanya orang tua yang lengkap itu cukup menyakitkan."

"Setidak nya biarkan aku bertahan demi bayi ini. Gak perlu orang mau bilang aku cewek bodoh, naif dan keterlaluan. Karena mereka gak akan pernah tau gimana rasanya menjadi Disa yang sekarang. Sebelum mereka merasakan nya mereka tak akan pernah mengerti. Mereka bakalan beranggapan enteng dan berfikir kalau orang yang sedang mengalami itu adalah orang yang bodoh karna tetap bertahan."

Disa mengatur nafasnya, mengontrol sesak akibat tangisan.

"J-jadi, Jangan pernah berfikir lagi kalau aku bakalan ninggalin kamu. Aku gak bakalan nemuin kebahagian aku di lain orang. Karna aku selalu yakin kebahagiaan aku pasti ada di kamu."

"Asal Kak Arkan tau, aku bakalan tetap bertahan. Berjuang dalam memepertahankan hubungan ini sampai batas waktu yang udah ditentukan."

Arkan meneguk salivanya kasar. Tatapan sendu yang sedari tadi menembus irish mata Disa itu langsung ia pejamkan. Reflek tubuh nya memeluk erat tubuh Disa. Kepalanya ia tumpukan pada bahu wanita tangguh ini. Dengan keterpejaman mata yang amat menghayati, Arkan tak lagi bisa berkata apa-apa sekarang.

~o0o~

Secara dadakan Arkan mengadakan Night Party kecil-kecilan di laman rumah nya. Entah mengapa sebuah ide itu muncul secara tiba-tiba saja di fikiran Arkan. Dengan beranggapan ini adalah suatu pesta kesenangan untuk mereka berdua. Arkan juga tak tau pasti party ini ia adakan dalam rangka apa. Yang terpenting ini suatu kemeriahan untuk bayi nya, Disa maupun kebahagiaan untuk keluarga kecil nya.

Arkan tak hanya mengundang teman-teman se-geng nya saja. Melainkan ia juga menyuruh Artha, Arzan dan adik perempuan nya untuk ikut meramaikan kemeriahan malam di rumah nya ini. Langit malam, bulan dan beberapa bintang di atas sana akan menjadi suatu saksi.

"Kak Arkan, ini beneran gak mau di bantuin?" Tak sekali dua kali Disa yang sedang berada di ayunan taman ini berucap seperti itu.

"Enggak." Jawab Arkan lugas, ia tampak sibuk menata peralatan bahkan bahan-bahan yang di perlukan untuk party pada malam ini.

DISA | brokenWhere stories live. Discover now