31||

29K 2K 292
                                    

"Cara terbaik untuk mengetahui seseorang mencintai mu atau tidak, cukup lakukan satu hal, jangan paksa dia untuk bertahan."
~
_____________________________________

Tok Tok!

"Iyaa bentarrr!!"

Sedari tadi suara ketukan pintu itu terus menggema tanpa henti nya. Disa yang berada di dapur itu langsung bergegas menuju pintu utama. Mencari tahu siapa pelaku yang menggedor pintu rumah nya ini dengan brutal.

Disa membuka pintu itu dan alhasil terpampang jelas seorang pria yang pasti nya Disa kenali wajah nya tengah berada tepat di hadapan Disa sekarang.

"Arkan mana?" Tanya nya dengan nada bicara yang sangat datar, tanpa ekspresi sedikit pun.

"Loh, bang Arta." Sedikit kaget memang saat melihat kehadiran abang ipar nya ini.

"Biasa aja ekspresi lo. Gak perlu kaget juga kali."

Disa terkekeh pelan. "Cuman kaget dikit kenapa tiba-tiba bisa ada disini."

"Gue cari Arkan." Ujar Arta to the point.

Disa ber oh ria. "Ohh, Kak Arkan baru aja keluar."

"Kemana?"

"Gak tau, dia selalu gak mau ngasih tau kalau setiap pergi keluar." Jawab Disa seadanya.

"Gak lo tanyain kali, makanya dia gak mau ngasih tau."

"Udah capek dan bisa dibilang berkali-kali gue nanyain dia setiap mau keluar. Tapi jawaban yang gue dapat malah diluar ekspektasi, dia malah nyentak dan marah-marah gak jelas."

"Kalau memang ada suatu hal penting sama dia. Telfon aja suruh balik." Usul Disa seraya menatap wajah lelaki ini.

"Lo aja yang telfon, bilang kalau gue disini." Putus Arta.

"Gak bisa, gue gak punya kontak dia."

Arta tertawa miris mendengar perkataan Disa barusan. "Suami istri, ketemu tiap hari, tapi gak ada kontak nya? Gimana cerita nya? Kaya orang asing aja."

Senyuman getir terukir di sudut bibir Disa. "Status doang yang terikat, tapi asli nya mah besikap asing satu sama lain. Abang tau sendiri lah gimana Kak Arkan."

"Sini hp lo."

"Hah?"

Jujur saja, Disa sedikit tersentak saat mendengar nya.

Arta berdecak. "Udah sini, pinjem dulu bentar."

"Ya t-tapi buat apa?"

"Ah lama deh!" Dengan gesit Arta merampas ponsel milik Disa yang berada disaku baju nya. Cukup mudah meraih ponsel wanita ini. Arta juga tak sabaran melihat Disa yang tak kunjung memberikan ponsel nya.

"Buat apa sih? Jangan macem-macem deh." Disa terus memantau pergerakan Arta. Sedikit sebal memang saat Arta merampas ponsel nya secara tiba-tiba.

"Udah diem! Bawel banget."

Arta terlihat fokus pada ponsel milik Disa. Jemari-jemari nya yang tampak menari dilayar ponsel itu. Begitu juga dengan Disa, ia terus memantau aksi Arta. Entah sesuatu apa yang akan Arta lakukan sama sekali Disa tak tahu.

"Nih."

Selang beberapa detik, Arta kembali menyodorkan ponsel itu kehadapan Disa. Disa meraihnya, buru-buru ia mengecek sesuatu apa yang telah Arta perbuat.

"Gue udah simpen nomor gue dan Arkan di hp lo. Jadi kalau lo butuh apa-apa, lo gampang hubungin gue ataupun Arkan. Kalau pun Arkan macem-macemin lo, lo bisa langsung hubungin gue." Perjelas Arta tanpa ekspresi sedikit pun.

DISA | brokenWhere stories live. Discover now