24||

25.1K 1.6K 285
                                    

Jangan menyerah, doa mu bukan nya tidak di dengar melainkan dia masih ingin melihat perjuangan mu.
••
_____________________________________

"Kak Arkan mau kemana?" Tanya Disa pada lelaki yang sedang berlalu begitu saja ingin keluar rumah. Lelaki itu tampak bersiap dengan stelan andalan jaket parasut balap nya. Ditambah helm fullface yang sedang ia tenteng di tangan nya.

Arkan memilih diam, ia tak menjawab sepatah kata pun pertanyaan dari Disa.

Disa menyusul langkah pria itu. "Lo gak denger apa? Gue lagi ngomong tau."

Sontak Arkan menghentikan langkah nya. Pria itu berdecak sebal. "Mau kemana pun gue itu bukan urusan lo bego!"

Disa menghela nafas nya. "Jelas urusan gue juga lah. Lo itu suami gue dan gue harus tau lo mau kemana." Disa beralih menatap jam yang tertengger di dinding. "Lagian sekarang udah jam sebelas, mau ngapain lagi coba jam segini."

"Gak usah ngatur bisa?!"

"Gak bisa, lo pasti mau balap liar kan? Gue gak izinin lo pergi." Balas Disa dengan nada santai nya.

Arkan berdecih saat mendengar ucapan dari Disa barusan. "Lo siapa hah?! Bisa-bisa nya ngelarang gue. Lo itu gak penting! Perizinan dari lo juga gak guna bodoh! Gue bakal tetep pergi lah."

Disa menggelengkan kepala nya miris. "Lo gak berfikir kalau hal itu berbahaya banget buat diri lo?"

"Bacod!" Hardik Arkan lalu beranjak meninggalkan Disa. Ia membuka pintu utama rumah nya dan ingin berjalan menuju motor nya. Namun seketika langkah Arkan terhenti saat suatu hal terlintas difikiran nya.

Arkan sontak berbalik badan, ia kembali memandang Disa yang masih bergeming di tempat. "Oh iya, jamu kandungan yang kemarin udah lo minum kan?"

"Udah, kenapa?" Disa mengangkat kedua alis nya.

"Udah lo minum sampe habis?" Tanya Arkan memastikan.

Disa mengangguk. "Iya gue minum sampe habis. Emang nya kenapa sih?"

"Bagus, nanti gue beliin lagi." Balas  Arkan lalu berjalan menuju motor nya.

"Kak plis gue mohon, jangan balapan ya." Sergah Disa menyusul Arkan.

"Ck, minggir bego!" Sama sekali Arkan tak menuruti ucapan Disa. Ia tetap kekeh pada keputusan nya.

Disa hanya bisa menatap kepergian Arkan. Lelaki itu sudah melesat membelah jalanan malam ini. Disa tak bisa berbuat apa-apa, laki-laki itu sudah pasti tidak akan mau menuruti perkataan nya. Sangat mustahil pasti nya.

Disa membuang nafas nya kasar. "Bisa-bisa nya gue ketemu orang sebrengsek lo Kak Arkan."

"Gak bakal mungkin gue habisin minuman yang lo sebut sebagai jamu kandungan itu. Gue bukan orang bodoh atau cewek lugu yang bisa lo tipu dayain. Gue tau persis kalau itu minuman alkohol, gue bisa rasain dan rasa nya sama kaya minuman yang lo kasih sewaktu lo mau ngejebak gue."

Disa menggelengkan kepala nya pelan saat mengingat-ingat kejadian hina seperti itu. "Gue gak habis fikir lo bisa sebrengsek itu, bisa-bisa nya gue bisa ketemu cowo kaya lo. Dan niat lo yang bener-bener jahat untuk gugurin anak ini."

"Sebenernya bukan gue yang bakal nyelakain lo. Tapi diri lo sendiri yang bakal nyelakain gue dan anak ini. Perkataan mama lo berbanding terbalik banget dengan fakta nya."

Disa beralih melirik ke arah perut nyaa. Mengusap lembut perut itu. "Kamu tenang aja ya, kamu akan aman selama ada aku. Aku bakal ngejaga kamu sebaik mungkin. Aku gak akan pernah biarin kamu kenapa-napa."

DISA | brokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang