23||

24.1K 1.6K 185
                                    

Cermat dalam menanggapi suatu hal, jangan pernah sesekali tergiur dengan sikap atau omongan nya yang manis.
_____________________________________

Disa sedang berada di ruangan bernuansa putih kali ini. Aroma obat-obatan yang terasa sangat menyengat. Disa memutuskan kemari untuk mengecek kandungan nya. Dan Disa hanya sendiri, tak ada satu orang pun yang menemani nya.

"Jadi bagaimana kondisi kandungan saya dok?" Tanya Disa pada lelaki yang sedang menggunakan jas putih yang berada di hadapan nya ini.

"Usia kandungan anda sudah berjalan 4 minggu. Dan janin yang sedang anda kandung juga sedang berkembang dengan baik."

"Sebaik nya anda mengurangi pekerjaan yang menguras tenaga dulu ya. Tidak boleh kelelahan pasti nya. Karena usia kandungan anda saat ini sangat rentan mengalami keguguran."

"Apalagi dengan usia anda yang masih sangat muda seperti ini, hamil muda lah tepat nya. Risiko nya lebih banyak, baik untuk sang ibu maupun calon anak nya nanti. Dapat dilihat dari segi fisik maupun mental."

"Makanya anda gak boleh capek dan tetap jaga kesehatan. Penuhi asupan gizi dan harus rutin konsultasi ke dokter kandungan ya."

Disa mengangguk paham mendengar nya. "Baik dok."

Dokter itu tersenyum simpul. "Saya akan berikan anda vitamin."

~o0o~

"Widihh ada yang baru married nich." Cibir Basra saat melihat Arkan yang sedang berduduk santai di sofa bersama yang lain.

Arkan berdecak sebal. "Diem! Jangan mulai lo bang!"

Basra terkekeh, ia menghempaskan tubuh nya di sofa dekat mereka. "Sensi amat dah."

"Gimana Ar, malam pertama nya? Mengguncang kan dunia peranjangan gak?" Ledek Maher berusaha mati-matian menahan tawanya.

"Seru gak Ar? Kan udah punya bahan pelampiasan nih. Gak ngapain sendiri lagi, kalau pengen ya tinggal colok." Sambung Gema.

Semua orang yang berada di dekat mereka sontak terkekeh. Arkan menjadi bahan cibiran sekarang.

"Diem bangsat!" Geram Arkan. "Gue emang udah nikah sama tu bocah! Tapi jangan berharap gue bakalan mau nyentuh dia! Cewek kotor, najis!"

"Tapi kan lumayan lah Ar. Buat bahan asik-asikan doang." Ujar Ipal yang juga ada disana.

"Astaga Arkan ganteng, dia istri lo tau." Seru Nanda.

"Apa? Istri lo bilang? Gila aja lo, dia babu gue bodoh!" Balas Arkan tak terima.

"Jadi kapan lo cere sama dia?" Tanya Maher.

"Itu makanya, gue mau mulai nyiksa dia. Semoga aja dia gak tahan sama penderitaan yang gue lakuin ke dia."

"Suruh gugurin aja Ar." Usul Ipal dengan enteng nya.

"Udah bego! Sampe cape gue nyuruh dia buat gugurin tu kandungan. Tapi anak nya batu banget!"

"Kalau dia nya gak mau ya lo sendiri aja yang gugurin, gitu aja ribet." Sahut Gema seraya memakan mie goreng buatan nya.

"Gimana caranya?" Arkan menatap wajah Gema.

"Banyak. Tendang perut nya, kasih nanas muda, air tapai atau tapai nya, lo cekokin minuman alkohol aja juga sabi. Gitu aja bego lo."

"Ah iya, sejauh ini nanas muda sih yang paling manjur kata nya. Tapi kalau lo kasih minum alkohol tiap hari juga manjur tuh." Nanda menimpali.

"Saran gue sih harus cepet, mumpung tu anak belum jadi. Biar gampang gugurin nya." Usul Maher.

DISA | brokenWhere stories live. Discover now