T I G A

39.8K 4.3K 490
                                    

Buah nanas buah mangga
Buah jambu buah kedondong
Aduhhh, jadi pengen rujakan🤣

Mau double up gak? Gak usah lah aku belum nulis hehe.

Aku up lagi malam minggu, aku usahakan double up deh.

___________

Raffa terbangun, tubuh mungilnya masih merasakan dinginnya ubin lantai.

Ceklek

Pintu terbuka dari luar, terlihat Lilis berdiri angkuh di ambang pintu.

"Bangun, Raffa!"

Raffa ingin bangun, namun tubuh nya terasa sangat lemas. dia terus mencoba hingga bisa berdiri tegak, tangannya berpegangan pada tembok yang ada di samping.

"Kamu mau saya mandiin lagi hah!"

"Cepat keluar!" Setelah mengatakan itu Lilis keluar dari kamar Raffa.

"Aduhh kepala Laffa pusing."

Hari ini Raffa tidak mandi, dia hanya menggosok gigi serta mencuci muka saja. setelah menyelesaikan kegiatannya, Raffa keluar dari kamar mandi. Raffa keluar dengan memakai t-shirt hitam yang bisa dibilang tidak layak untuk dipakai. pakaian yang dipakai Raffa hanya bekas tak terpakai yang sudah di buang oleh Adam, Bibinya bahkan tidak pernah membelikannya pakaian.

Raffa berbaring di kasur tipis yang ada di kamar, dia akan istirahat untuk hari ini. dia benar-benar merasa lemas, badannya bahkan benar-benar panas.

Netra hitam milik Raffa hampir tertutup, namun kembali terbuka setelah mendengar pintu yang terbuka.

Ceklek

Byur

"Kamu kira saya suruh kamu bangun buat kembali tidur hah!"

Tubuh mungil Raffa menggigil kedinginan merasakan air dingin yang membasahi seluruh tubuhnya.

Tubuh Raffa dipaksa berdiri oleh Lilis, dia menggeret Raffa hingga sampai ruang tengah. Di sana terlihat Adam dan juga paman nya tengah menikmati sarapan.

"Si cadel ternyata masih hidup" ujar Adam.

"Sayang, di belakang banyak cucian kotor" lapor Ardi, suami Lilis.

"Ah ya, aku melupakan nya" ujar Lilis, ia menatap ke arah Raffa yang sedari tadi menunduk.

Tanpa aba-aba Lilis kembali menggeret Raffa sampai ke belakang rumah, Lilis tersenyum melihat betapa banyak nya tumpukan pakaian kotor yang berada di sana.

"Setelah menyelesaikan ini kamu bisa makan, jika belum selesai jangan harap!" Lilis berlalu keluar, ia membiarkan Raffa mencuci semua pakaian kotor yang ada di sana.

"Laffa gak kuat, ini banyak sekali"

"Laffa halus bisa" ujarnya memberi semangat diri nya sendiri.

* * *

Empat jam lamanya Raffa masih berada di belakang rumah, pakaian yang ia cuci tinggal beberapa. Tangan nya juga sakit karena terus menimba sumur, bahkan telapak tangannya sedikit terkelupas akibat deterjen yang di gunakan.

"Aduh pelih" lirih Raffa ketika telapak tangan nya yang terkelupas tergores oleh pengait sumur.

Air mata nya menetes, mengapa hidup nya seperti ini? Ia tidak ingin hidup seperti ini, namun keadaan yang memaksa nya.

"Hiks.. sa-sakit..hiks..hiks...hiks.."

"Tangan Laffa sakit hiks...hiks...hiks.. hiks.." tenaga nya sudah banyak terkuras, sedangkan ia belum memakan apapun dari tadi malam.

ARRAFFA | Selesai |Where stories live. Discover now