D U A P U L U H S A T U

21.8K 2.2K 367
                                    

Tiga hari lama nya Rasya dirawat di rumah sakit, tiga hari pula Raffa berada di rumah sakit menemani kakak nya.

Bahkan Raffa sendiri yang harus menyuapi kakak nya bubur, Rasya juga terkesan manja kepada adik nya ah tidak hanya manja, sangat-sangat manja. Namun Raffa tidak keberatan untuk hal itu, itung-itung sebagai penebus rasa bersalah kepada kakak nya.

Raffa memang tidak keberatan, namun anggota keluarga yang lain benar-benar keberatan melihat nya. mereka juga ingin dimanjakan oleh Raffa, mereka benar-benar iri.

"Dek, aaaaaaa" Ujar Rasya, mulut nya menganga siap untuk menerima suapan adik nya.

Raffa yang mendengar nya dengan segera menyuapkan sendok yang sudah penuh dengan bubur, bubur tersebut di bawa oleh Raina dari rumah.

Rasya menerima suapan tersebut dengan senyuman yang mengembang, tidak lupa tersenyum mengejek ke arah abang dan juga sepupunya yang duduk di sofa seberang.

Mereka yang melihat Rasya tersenyum mengejek mendengus sinis, ia tahu Rasya sengaja melakukan nya untuk membuat mereka cemburu.

"Kakak aaaaaaa"

Raffa kembali menyuapkan sendok yang sudah penuh dengan bubur, Rasya menganga untuk menerima nya. Namun Raffa malah menyuapkan nya kedalam mulut nya sendiri, Rasya yang melihatnya hanya terkekeh.

Demi apapun, bubur yang ia makan kali ini benar-benar terasa sangat enak. Entah bubur nya yang enak atau memang karena adik nya yang menyuapkan nya. Entahlah, ia benar-benar harus bersyukur karena kesalahannya sendiri ia bisa dekat dengan adik nya.

"Dek, udah, Rasya bisa makan sendiri. Ayo pulang." Ajak Rangga.

"Enggak Abang, kakak masih sakit."

Perkataan Raffa membuat bibir Rasya tersenyum miring ke arah Rangga.

"Rasya juga mau pulang kok bentar lagi, biasa aja dong gak usah sensi gitu."

Raven yang sedang fokus mengerjakan tugas nya langsung menatap Rasya dengan kedua alis nya bertaut, ia tahu Rasya sengaja menunda-nunda kepulangan nya hanya karena ingin bermanja-manja dengan adik nya.

"Udah tiga hari adek gak sekolah, emang gak takut ketinggalan pelajaran hm?" Ujar Raven, ia sudah jengah melihat Rasya yang terus membuat nya cemburu. Meskipun bukan ia saja, namun tetap saja ini tidak bisa di benarkan.

"Nanti Laffa belajal sama kakak, iya kan kak?"

"Iya dek, nanti kakak ajarin sampe materi kelas 12."

Rasya kembali tersenyum miring menatap Raven yang terdiam, sedangkan Raven mendelik tidak suka.

* * *

Kini mereka sudah berada di jalan pulang menuju mansion, Rasya lebih memilih pulang dari pada harus di rawat sampe sebulan penuh. Ancaman Rangga memang tidak main-main, bahkan ketika mereka masih di rumah sakit Rangga mengancam akan membius nya sampe seharian penuh, dan Rangga benar-benar melakukan nya. Tentu saja dengan bantuan dokter Mac, ketika Rasya di bius mereka semua menghabiskan seharian penuh dengan Raffa, tentu saja Raffa tidak mengetahui tentang Rasya yang sengaja mereka bius, Rangga hanya mengatakan jika Rasya harus istirahat seharian agar cepat pulih.

"Kakak, nanti kakak gak boleh kelual dali kamal. Nanti Laffa yang bawa makanan ke sana" Ujar Raffa, mereka yang mendengar nya kembali mendelik tidak suka.

Posisi Raffa berada di tengah dengan Rangga yang memangku nya, di sebelahnya ada Rasya yang terus menggenggam erat tangan mungil nya.

ARRAFFA | Selesai |Where stories live. Discover now