L I M A

45.5K 4.5K 575
                                    

Double up ye!

Yang malam mingguan cuma rebahan doang, cung angkat kaki.😭
___________

Gadis tersebut berteriak ketika melihat ada anak kecil di dalam kamar abang nya, Rangga.

Kedua orang tua nya langsung tersedak makanan di bawah sana ketika mendengar teriakkan milik putri nya yang begitu menggema di seluruh mansion, kedua nya langsung meninggalkan meja makan kemudian berlari menuju lantai dua.

Begitu juga dengan pemuda yang baru melangkah keluar dari kamar nya, ia begitu terkejut mendengar teriakkan kakak perempuannya.

Rangga sang pemilik kamar hanya menatap adik perempuannya dengan tatapan tajam miliknya, sedangkan bocah yang masih ia suapi langsung memegang dadanya, ia juga sangat terkejut mendengar teriakkan tersebut.

"Ngapain sih teriak-teriak" ujar Rangga ketus.

"Bang, Abang udah punya anak?"

"Sayang ada ap-

Wanita paruh baya tersebut langsung terdiam ketika melihat anak kecil di dalam kamar putranya.

Kedua nya mendekat ke arah kasur, sedangkan Rangga ia langsung menghentikan suapan nya pada bocah mungil yang ada di depan nya.

Begitu juga dengan pemuda yang baru masuk ke dalam kamar Rangga, ia mendekat ke arah kasur kemudian...

"Raffa?" Panggil nya, Ya! bocah yang di tolong oleh Rangga adalah Raffa.

"Kakak baik" Raffa mengerjap beberapa kali, kakak baik nya ada di sini sekarang, Rasya.

Rasya mendekat ke arah Raffa kemudian memeluk nya dengan erat, sedangkan kedua orang tua nya serta kakak perempuan nya menjadi semakin bingung dengan apa yang mereka lihat.

"Akh... sa-sakit kak hiks...hiks...hiks...hiks.." Raffa menangis ketika Rasya memeluk nya dengan erat, punggung nya terasa perih di saat bersamaan.

Rasya langsung melepas pelukannya ketika mendengar suara tangis Raffa, dengan tiba-tiba ia mengangkat baju Raffa hingga lolos dari kepala nya.

"Akhh... Sa-sakit

Rangga mematung, ternyata yang ia lupa lakukan semalam ialah melepas pakaian Raffa sehingga ia tidak tahu ada bekas cambukan di punggungnya.

Raina mendekat ke arah Raffa setelah melihat bekas cambukan di punggungnya, sedangkan Pram ia menekan earphone yang sudah terpasang di telinga nya agar terhubung dengan seseorang.

Raina menenangkannya dengan mengelus surai hitam milik Raffa, tidak mungkin jika ia mengelus punggung nya dengan keadaan seperti itu.

"Apa-apaan ini Raffa!!" Bentak Rasya pada Raffa, Raffa semakin mengeraskan tangis nya mendengar bentakan Rasya.

Netra Rangga menggelap dengan rahangnya yang mengeras, begitu juga dengan Rasya. Sedangkan gadis yang masih berdiri mematung di sana terisak pelan, ia sungguh tidak tega melihat bocah semenggemaskan Raffa terluka seperti itu. Entahlah ia juga bingung mengapa ia bisa seperti itu, Pram langsung mendekat ke arah istrinya yang sedang menenangkan Raffa.

"Raffa!" Panggil Rasya, masih dengan tersulut emosi.

"Sayang tenang dulu" ujar Raina pada putra nya.

"Raffa?" Panggil Raina ragu, ia hanya mendengar putra nya memanggil bocah yang sedang ia peluk ini dengan nama tersebut.

Raffa menghentikan tangis nya meskipun masih sesenggukan, Raina menatap takjub ketika melihat wajah Raffa. Benar-benar menggemaskan, hidung nya memerah serta netra nya masih mengeluarkan liquid bening membuat nya semakin terlihat menggemaskan.

ARRAFFA | Selesai |Where stories live. Discover now