T I G A B E L A S

31.4K 2.7K 483
                                    

Malam Minggu ceunah!

Tandai typo! Nulis nya kek di kejer waktu💔

__________

"A-abang hahahahahahaha...udah udah hahahahaha geli Abang udah hahahahahahaha a-aduhh hahahahahahaha Laffa pengen pipis Abang hahahahaha"

Pagi ini Raffa terbangun di kamar Bara, kedua nya sudah bangun pagi-pagi sekali. Kedua nya bercanda membicarakan hal-hal yang lucu hingga Bara tiba-tiba menggelitik perut Raffa membuat Raffa tertawa tanpa henti.

Semalam setelah makan malam Bara langsung menggendong Raffa masuk kedalam kamar milik nya yang ada di mansion ini, Rangga, Rasya dan juga Rere langsung emosi. Pasalnya mereka ingin mendengar celotehan Bibir mungil Raffa yang setiap malam bercerita apa saja yang ia lakukan jika berada di mansion, namun kali ini tidak bisa karena Bara langsung menggendong Raffa masuk kedalam kamar.

Pras hanya tertawa melihat tingkah ketiga nya, ketiga nya membiarkan Bara kali ini. Besok-besok jika Bara masih seperti itu ketiga nya akan membuang Bara langsung ke sungai Amazon, itu yang di katakan Rere.

"Abang udah dong hahahahahahaha kalo Laffa pipis d-disini gimana hahahaha aduhh Abang hahahahaha Laffa udah gak tahan a-aduhh"

Begitu Bara berhenti menggelitik perut Raffa, Raffa langsung berlari keluar. Bukan nya masuk ke kamar mandi yang ada di kamar Bara Raffa justru berlari ke kamar Raina dan juga Pram.

"Daddyyyyy!!!! Mommyyy!!!!" Raffa menggedor-gedor pintu kamar orang tua nya, jika menunggu lebih lama bisa di pastikan ia akan pipis di celana.

Ceklek

"Kenapa baby?" Tanya Pram dengan suara serak nya, ia bahkan masih tertidur ketika putra nya menggedor pintu kamar milik nya.

"Daddy minggil dulu" Begitu Pram bergeser Raffa langsung berlari ke kamar mandi.

Pram langsung menegakkan tubuhnya ketika melihat putra nya berlarian seperti itu, berjalan tergesa-gesa ke arah kamar mandi.

Tok tok tok

"Baby, ada apa?"

"Baby?"

"Suamiku, ada apa?" Tanya Raina ketika melihat Pram menggedor pintu kamar mandi.

"Putraku ada di dalam" jawab Pram.

"Putraku? Arrafa? Bukan nya semalam tidur sama Bara?"

Pram tidak menjawab pertanyaan Raina, sudah jelas jika ia mengatakan 'Putraku' pasti Raffa, karena memang dengan Rangga maupun Rasya Pram tidak pernah menyebut nya seperti itu.

"Baby?" Pram masih terus menggedor pintu kamar mandi, putra nya masih belum keluar dari sana.

Ceklek

Raffa keluar dengan cengengesan karena melihat raut wajah Pram yang terlihat khawatir.

"Daddy, Laffa tadi kebelet hehe"

Pram hanya mengangguk, membawa Raffa ke gendongan nya lalu berjalan menuju kasur.

"Mom, Laffa mau tidul lagi ya. Laffa gak bisa tidul sama Bang Bala"

"Gak bisa tidur kenapa sayang?" Tanya Raina.

"Bang Bala Jail Mom, maka nya Laffa bangun sepagi ini."

"Jangan tidur sama Bara lagi hm" ujar Pram.

"Laffa tidul disini aja"

"Iya sayang, sekarang tidur lagi."

"Tapi bental lagi pagi Mom"

ARRAFFA | Selesai |حيث تعيش القصص. اكتشف الآن