S E M B I L A N B E L A S

21.9K 2.2K 708
                                    

Laffa lagi jajan cimol di kantin belakang~

_____

Penampilan Rere sudah sangat memperihatinkan, Rambut panjang nya yang sudah acak-acakan, kedua mata nya yang sembab terus mengeluarkan liquid bening, bahkan tangisan nya tidak mereda sedikit pun sejak tadi.

Rasya yang masih dalam dekapan Regan terus terisak, tidak mempedulikan tatapan terkejut mereka yang ada di sana. Ia benar-benar hancur, ia tidak bisa memaafkan diri nya sendiri jika terjadi sesuatu pada adik nya.

Rere meregangkan pelukannya dari Hanis, tangan nya dengan gesit mencari ponsel pada saku cardigan yang ia kenakan.

"GUE BAKAL LAPORIN KALIAN KE DADDY, BRENGSEK!!" Nafas Rere semakin memburu, ia benar-benar emosi melihat mereka yang hanya berdiam diri disini tanpa bergerak mencari keberadaan adik nya.

Tangan Rere dengan gesit mencari kontak dengan nama Sugar Daddy yang ia sematkan pada nomor ponsel Pram, Namun pergerakan nya terhenti karena Rico berteriak keras sambil membanting remote control drone.

Bruk!

"BRENGSEK!!"

Rico berteriak prustasi karena karena pencarian yang ia lakukan sia-sia, kaki nya menendang semua benda yang ada di samping nya, bahkan Aby hampir saja menjadi korban tendangan maut dari Rico.

Mobil Lamborghini Veneno berhenti tidak jauh dari tempat mereka, Sosok Rio keluar dari sana dengan langkah cepat nya. Netra Rio membulat melihat kekacauan yang ada, pecahan laptop, pecahan kaca mobil, bahkan pecahan drone beserta remote control nya berserakan di mana-mana.

"Ini kenapa? Ada apa?" Tanya Rio.

"kak Rere, kenapa sih? Kok kek gelandangan gini?" Tanya Rio lagi, tidak ada yang menjawab, semua yang ada di sana memilih bungkam.

"WOYLAH PADA KENAPA SIH?!" Teriak Rio, ia benar-benar bingung dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Adek hilang"

"Hahahahaha!!!" Rio tertawa hambar mendengar jawaban Raven, namun tidak berlangsung lama karena Rangga menatap nya dengan tajam.

"Hilang? Hilang gim--?--

"DIAM BRENGSEK!!" Teriak Rere, ia semakin emosi mendengar kata 'hilang' yang di ucapkan oleh Rio.

"Tenang dong kak, Jan kek gini." Sahut Rio, pantas saja mereka semua terlihat kacau. Raffa menjadi satu-satunya alasan mereka seperti ini.

"LO! LO BILANG TENANG? ADEK GUE HILANG DAN LO NYURUH GUE BUAT TENANG?!"

"Kak" Panggil Rio terkejut karena Rere menarik kerah kemeja yang ia kenakan, mereka yang ada di sana tidak berniat melerai kedua nya.

"APA HAH!! LO NYURUH GUE BUAT TENANG LAGI? IYA? BRENGSEK!!"

"K-kak" Lirih Rio pelan karena Rere semakin membuat nya terasa tercekik.

"Le-lepash dulu kak"

"DIAM BRENGSEK!!" Emosi Rere semakin memburu, ia butuh pelampiasan untuk saat ini.

"A-adek lagi ti-tidur kak"

Rere langsung melepas kerah kemeja Rio begitu mendengar perkataan Rio, ia memandang Rio dengan tatapan bertanya.

Uhuk uhuk

"Gila Lo kak, gue hampir mati hah.. hah..hah" Rio menetralkan nafas nya yang masih terasa tercekik.

"APA?! LO BILANG APA TADI HAH?!!"

"ADEK LAGI TIDUR DI MOBIL" Teriak Rio karena merasa telinga Rere sudah tidak berfungsi dengan baik.

ARRAFFA | Selesai |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang