T U J U H

42.3K 3.9K 319
                                    

Sorry for typo! Selesai nulis langsung up, jadi ga sempet buat ngecek.

___________

Pagi ini Raffa terbangun dengan di peluk kedua pangeran tampan, Abang nya di samping kiri sedangkan kakak nya di samping kanan. Ia tidak ingat bagaimana ia bisa berakhir tidur di kamar abang nya, padahal biasanya ketika ia terbangun ia selalu melihat wajah cantik Mommy nya yang selalu berada di samping nya.

Raffa sudah membuka kedua mata nya, namun abang dan juga kakak nya masih tertidur pulas. Tangan kakak nya melingkar di perut nya sedangkan kaki Abang nya berada di atas kaki nya, ia ingin bangkit namun beban di tubuh nya membuat nya tidak bisa bangun.

"Kaki abang belat" ia menggerak-gerakkan kaki nya yang sudah terasa kesemutan.

Netra nya sudah berkaca-kaca, padahal ia sudah mengguncang tubuh kedua nya namun tidak ada pergerakan sama sekali.

"Laffa halus teliak"

Raffa menarik nafas dalam-dalam bersiap untuk teriak di telinga abang dan juga kakak nya.

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga..."

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ABANG BANGUN!!"

"KAKAK BANGUN!!"

"BADAN LAFFA SAKIT!"

Rangga langsung terbangun, telinga nya berdenging mendengar teriakkan adik nya. Berbeda dengan Rasya, ia hanya membuka mata nya namun masih berbaring seperti semula.

"Kenapa dek? Kita ke rumah sakit ya" ujar Rangga dengan nada khawatir nya.

"Kaki Abang belat"

"Kakak bangun ih, tangan kakak belat"

Raffa langsung terduduk ketika Rasya melepas pelukannya, ia bangkit dari kasur.

"Mau kemana dek?" Tanya Rasya.

"Laffa mau sama kak Lele aja, Abang sama kakak mau siksa Laffa disini. Laffa mau aduin kalian sama Daddy, sekalang Laffa malah sama kalian!" Raffa berdiri dengan melipat tangan nya di depan dada, ia tersenyum mengejek ke arah Rangga dan juga Rasya.

Kedua nya tersenyum miring, sebelumnya tidak ada yang berani berbicara seperti itu kepada nya.

Raffa berjalan mendekati pintu kamar, namun sebelum itu Rangga sudah memencet remote control agar pintu terkunci otomatis.

Click

Pintu langsung terkunci otomatis, Raffa mematung di tempat nya. Ia menoleh ke arah kasur, Abang maupun kakak nya terlihat mengejek diri nya.

"Abang ihhh, mentang-mentang yang punya kamal. kunci pintu seenak nya" Raffa cemberut, bibir nya maju ke depan persis kek bebek.

"Ngomong yang bener dulu, baru Abang buka pintunya."

Rasya tersenyum mendengarnya, mana mungkin itu terjadi.

"Ini Laffa udah ngomong"

"Coba panggil abang pake nama"

"Abang Langga"

"Rangga"

"Langga"

"Pake R dek, bukan L." Sahut Rasya

"Laffa udah pake L, benel kok." Ujar Raffa sewot, padahal menurut nya ia sudah benar. Lalu tempat salah nya di mana?

"Ikutin kakak" ujar Rasya.

ARRAFFA | Selesai |Where stories live. Discover now