⚔️Prologue

247 40 6
                                    

Seorang putri mahkota, harus siap menghadapi takdirnya sebagai kaisar berikutnya. Tidak seperti kaisar-kaisar sebelumnya yang menuggu kaisar yang berkuasa mangkat dari dunia. Putri mahkota harus menemui takdirnya sebelum sang kaisar menigalkan dunia, dikarenakan sebuah maklumat yang dibuat kaisar secara sepihak.

Dialah Kaisar Yulia de Atapcia. kaisar perempuan ke-9 setelah ibunya memahkotai putrinya sendiri sebagai kaisar di tanah Atapcia. Yulia tak pernah menyangka akan secepat ini, dia menjadi Kaisar atas tanah yang luasnya bukan main, dengan berterliliun-triliun jiwa yang menjadi tanggung jawabnya.

Atapcia adalah kekaisaran yang sudah berdiri sejak 700 tahun yang lalu. Dulu sebelum bernama Atapcia tanah ini bernama tanah laura. Dipimpin seorang raja kejam dan bengis, bertangan besi, serta melakukan perbudakan terhadap rakyatnya sendiri, dengan kekuatan militer yang dia kuasai sepenuhnya. Lalu Seorang prajurit wanita dari suku berkulit sawo matang yang pemberani bernama Atapcia, membunuh raja kejam kerajaan Laura. dengan mengajak duel adu tanding sampai mati.  Awalnya raja itu meremehkannya, namun, Itulah taktik cerdas wanita itu.

Pada pagi hari yang cerah, raja memaklumatkan sebuah undangan kepada seluruh rakyat kerajaan. Akan diadakan adu tanding sampai mati. Raja itu dengan sombongnya mempertontonkan kegiatan yang tidak bermoral itu, di sebuah stadion tanding yang sangat luas dan besar, sampai sampai stadion itu muat berjuta-juta manusia. di zaman itu, adu tanding hanya olahraga para kalangan kesatria, tapi tidak sampai mati.

Sebelum acara inti, adu tanding ini diawali pertunjukan : adu pedang, adu tombak, pacuan kuda perang. Semua rakyat yang hadir bersorak soray, atau bisa dibilang rakyat harus ikut dalam sorak soray sang raja adakan, jika tidak, pasti kematian akan menghampiri mereka.

Mentari sudah agak tinggi, kini pertandingan yang paling ditunggu. Sang raja sudah siap dengan pakaian perang yang lengkap dengan sebilah pedang yang kokoh besar dan tajam. Sang penantang dari pintu masuk arena, perlahan-lahan memasuki arena tanding. Tadinya rakyat bermimpi, bahkan berdoa akan kemenangan sang penantang, namun,  sekarang mereka pesimis. Lihatlah!!, dia hanya seorang wanita yang mengenakan zirah prajurit rendahan, dengan sebuah pedang yang aneh, pedang itu terlihat tipis, tidak seperti pedang yang bisa dilihat Sebelumnya selama ini.

Dari atas tempat duduknya, raja tertawa terbahak-bahak

"aku kira akan seperti apa, ternyata hanya sampah!" Ejek raja kepada sang penantang yang siap bertarung di arena. Raja pun memasuki arena. Saat merek sudah saling dekat. Pemuku gong memukul dengan keras pertanda adu tanding ini dimulai.

"Wahhh, matilah kau budak kurang ajar, segeralah. Menuju nerakamu!" teriak sang raja dengan berlari, namun, balss...., sebuah tebasan yang langsung tepat memotong leher dengan sekejap. Leher terpotong, kepalannya melayang ke udara. Semua penonton tercengang. Kepala itu menggelinding agak jauh dari tubuhnya. Terbang seekor gagak hitam menghampiri kepada yang sudah tak berdaya itu lalu bertengger di mahkota yang menghias kepala itu, sekejap mematuk bola matanya.

Sang penebas, menghampiri kepala itu, lalu mengusir gagak itu. Gagak itu terbang dengan membawa satu bola mata menuju angkasa. Dia berjongkok lalu melepas mahkota dari kepala itu, mahkotanya terlihat lusuh terkena debu, dia membersihkannya sedikit.

 Dia berjongkok lalu melepas mahkota dari kepala itu, mahkotanya terlihat lusuh terkena debu, dia membersihkannya sedikit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Kaisar Atapcia I yang agung)

Para prajurit yang mengelilingi arena sejak tadi, kini berbondong-bondong menghampiri wanita itu, mereka semua mengepung dengan mengacungkan tombak yang mereka bawa. Dari balik para prajurit itu muncul sesosok wanita yang tidak lain adalah permaisuri dari sang raja yang tewas. Dia tertunduk di depan jasad suaminya yang tanpa kepala. Lalu di belakangnya muncul Panglima kerajaan, komandan militer kerajaan. dia menghampiri wanita itu yang masih membawa mahkota di tangan kirinya.

"Hebat sekali, aku hampir kaget dengan semua ini, dan juga, Aku sudah kalah taruhan bukan" katanya dengan gaya bicara yang dibuat setenang mungkin. Tak lama dia langsung berlutut dihadapan wanita itu dan meraih tangan kanannya, seraya mencium punggung tangannya. Permaisuri yang melihat sang panglima tunduk kepada pembunuh suaminya yang tiran, kini menghampiri mereka berdua, lalu tepat dihadapan wanita itu, sang permaisuri bersujud seperti yang bisa dia dan rakyatnya lakukan kepada raja yang mati itu. Semua prajurit yang awalnya mengacungkan tombak kini mengikuti sang permaisuri.

"Aku umumkan, bahwa mulai saat ini, tanah ini adalah miliku, dan aku deklarasikan diriku menjadi seorang kaisar, dan meberikan nama tanah ini dengan nama kekaisaran Atapcia" dia berteriak  sambil megenkan mahkota, dan megepalkan pedang diacungkan ke udara.

Sorak-soray rakyat yang bersuka cita menyambut, Raja baru mereka. Mulai saat itu dua orang penting di kerajaan, yakni sang permaisuri dan sang panglima, menjadi kaki tangan wanita itu. Bersama sama mereka menahlukan kerajaan-kerajaan lain di sekitarnya, dan berkembang lah. Yang awalnya hanya sebuah kerajaan saja, kini tanah Atapcia menjadi sebuah kekaisaran yang sangat besar. Wanita itu bergelar Kaisar Arapcia I yang agung.

Kaisar Atapcia I menjadikan Sang panglima menjadi suaminya, dan mengangkat mantan permaisuri sebagai pelayan pribadinya. Saat usia kaisar sudah sangat tua, Dia menetapkan pewarisan tahta yang akan diingat untuk selamanya. Bahwa kaisar selanjutnya akan dipilih dari semua wanita keturunannya, dari sebuah pemilihan yang selektif.  Pada puncaknya, hanya kaisar saja yang menentukan, siapakah diantara para Putrinya yang pantas menggantikan dia suatu hari nanti ketika, sang maha kuasa memangilnya dalam damai.

Begitulah ke-eksis-an kekaisaran Atapcia, dari kaisar I sampai VIII, para kaisar yang telah menduduki tahta, semuanya bijaksana dan adil. Tak seorangpun di dunia ini meragukan keagungan kasiar yang berwibawa sekaligus memiliki kecantikan tiada Tara. Kaisar-kaisar agung Atapcia

Yulia de Atapcia, kaisar baru wanita bergelar Kaisar Agung Atapcia IX. Ibunya selaku kaisar sebelumnya, membuat maklumat akan menyerahkan tahtanya kepada sang putri mahkota. Entah apa alasan kaisar vaida de Atapcia atau dikenal Ratu tanpa mahkota. Julukan itu muncul dikarenakan banyaknya rumor dan gosip yang mengelilingi keluarga kaisar semanjak maklumat itu.

Tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur, maklumat sudah dibuat, tak ada yang bisa dilakukan Yulia, dia hanya harus menghadapi takdirnya sebagai kaisar dari tanah Atapcia.

🦋

Empress of Atapcia

Empress of AtapciaWhere stories live. Discover now