⚔️Chapter 2 : Kaisar Menyerah

64 24 4
                                    

Madam lola dan putri mahkota berjalan berdampingan. Seyogyanya mereka berdua tidak begitu akrab. Malah sang putri memiliki banyak kecurigaan terhadap nyonya besar itu. Madam lola adalah istri sekaligus kepala keluarga bangsawan zars, suaminya sir lamp menjadi perdana menteri berkat madam lola. Kedekatan kaisar dan madam lola sudah terjalin sejak mereka berusia remaja. Kaisar yang saat itu masih berstatus putri, memiliki pergaulan elit dengan putri bangsawan lain.

Kecurigaan putri mahkota membuat tak dapat berakrab ria dengan sang nyonya. Jadi mereka hanya berjalan tanpa berkata sepatah pun. Tibalah mereka berdua di sebuah ruangan yang tidak asing bagi yulia. Ruang tamu Istana Elang, begitulah sebutannya. Istana Elang adalah tempat tinggal keluarga kecilnya -ayah, ibu, dan kelima saudaranya-, saat sang kaisar masih berstatus putri. Istana elang merekam banyak kenangan masa kecil sang putri mahkota. Ditempat inilah dia menjadi putri polos yang bahagia. Dikelilingi orang-orang ramah, tanpa peduli gosip, caci maki atau kepentingan politik.

"Yang mulia, tuan putri telah hadir" kata madam lola memberi salam kepada kaisar yang sedang menikmati teh hangat menggunakan cangkir biru.

"Terimakasih, atas bantuannya madam, sekarang kau boleh pergi!, nanti kita sambung lagi obrolan kita di lain waktu, oke!" kata kaisar penuh dengan penekanan.

"Tentu yang mulia, maka dari itu saya mohon pamit undur diri" madam lola meniggalkan mereka berdua.

"Apa kau akan terus berdiri di situ dan melamun, apa kau tak ingin duduk bersama ayah ibumu, sembari menikmati teh!" kata sang kaisar, membuyarkan lamunan yulia. Dia pun mulai paham situasi. Setelah madam lola pergi, tinggal mereka bertiga yanga ada diruang itu. sang kaisar yang duduk di sofa utama, lalu sir William yang sedari tadi berdiri di belakan sofa dan yulia sendiri melamun dengan banyak pikiran yang memenuhi kepalanya.

"Saya putri mahkota kekaisaran Atapcia, memberi salam kepada yang mulia Kaisar dan Pangeran William" kata yulia memeberi salam kepada kedua orangtuanya.

"Saya putri mahkota kekaisaran Atapcia, memberi salam kepada yang mulia Kaisar dan Pangeran William" kata yulia memeberi salam kepada kedua orangtuanya

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

(Wiliam de Atapcia - Suami Utama Kaisar Agung Atapcia VII Vaida de Atapcia)

"Ayolah putriku, tak perlu terlalu formal, silahkan duduk, aku memanggilmu ke sini bukan untuk melaksanakan tugas sebagai putri mahkota" yulia nampak canggung. Sejak dia naik tahta. Memang jarak hubungan emosional dengan ibu dan ayahnya semakin tidak bisa dia pahami. Seolah dia harus berubah dari yulia yang manja menjadi yulia yang dituntut untuk bersikap sopan santun, tegas dan berwibawa.

Dia duduk di sofa berseberangan dengan tempat duduk kaisar, hanya terpisah sebuah meja pendek yang diatasnya ada berbagai gelas biru dan sebuah teko berisi teh. Mengetahui sang tamu telah duduk, sir wiliam segera menghampiri putrinya lalu mengambil teko itu, dan menuangkan ke salah satu gelas yang ada didepan yulia, tak lupa mengisi gelas kaisar yang telah tandas habis.

" Bagaiman keadaan mu nak?" Kata kaisar memulai obrolan

"Saya dalam keadaan sangat baik yang mulia"

"Aku ingat dulu di ruangan ini, putri mahkota kecil kita sering berlarian kesana-kemari, sampai para pelayan kewalahan menghadapi tingkahnya, hahaha, apa kau juga ingat ayah?" Canda Kaisar kepada sir William.

Empress of AtapciaΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα