⚔️Chapter 14

25 13 0
                                    

Kaisar mendapatkan kabar kalau perdana menteri telah diculik.  Ini gawat, terpaksa kaisar yang ingin bermalas-malasan hari ini harus batal dan berencana menyusun agenda menemukan perdana menteri. Hanya saja, jika kabar ini bocor, akan terjadi kegaduhan, maka dari itu keluarga Zars hanya menginfokan hal ini pada kaisar seorang, pihak mereka juga tau kalau memantik keributan publik itu tidak ada gunanya dan akan merepotkan pihak keluarga zars sendiri.

Setelah informan dari keluarga Zars itu sampai. Kaisar malah mondar-mandir di kamarnya. Di kepalanya tak ada satupun petunjuk. Sungguh Siapa gerangan orang yang berkepentingan menculik perdana Mentri kekaisaran. Kaisar mengira semua ini hanya sebagian dari trik dari madam Lola dan para pengikutnya, tapi tak bisa dipungkiri pihak mereka juga mendapat imbas negatif yang dapat dilihat dari gelagat para pegawai yang berafiliasi dengan keluarga zars. Informasi utama yang sampai kepada Yulia : perdana menteri kekaisaran yang memiliki fungsi Central, kini dibuat menghilang oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya.

Kepala kaisar berfikir keras, mencari hulu dan hilir kejadian yang mengagetkan ini. Padahal dia baru saja membuat prestasi barunya yakni menjadikan seorang pelayan yang aslinya Berbakat itu, kini bisa menyalurkan bakat diplomasinya yang terpendam. Faktanya setelah pengumuman oleh pelayanan itu di ruang singgasana, para pejabat dibuat keheranan. Kata mereka "dia benar-benar tegas ya, seperti seorang genius", lalu perkataan lain " benar saja sekarang menjadi lebih baik, kaisar Yulia dikelilingi oleh banyak orang berbakat, pelayan saja bisa berpidato sebagus itu”.

Semua kesenangan berubah kepanikan, perdana Mentri, seorang kawan sekaligus lawan dalam pergulatan politik yang sekarang dihadapi yulia. Perdana menteri sendiri adalah laki laki Berbakat dan ular setia keluarga Zars di sisi lain. Maka dari itu, ”Jika penculikan ini hanya trik ... ,Tapi tidak mungkin" pikir sang kaisar. Dia memiliki keyakinan kan hal itu, instingnya tak mungkin menghiyanati.

Jauh bergeser ketempat lain, di kediaman keluarga Zars, madam Lola duduk-duduk di atas sofa sambil raut wajahnya serius memikirkan suaminya. Suaminya menghilang setelah temu pejabat dengan kaisar yang  ternyata"libur". Madam Lola berfikir keras apa ini intrik dari pihak istana kekaisaran untuk melawan otoritas madam Lola di kekaisaran. Tapi madam sendiri dalam pikirannya menyangkal hal itu. Jelas jelas banyak mata-mata yang dia kirimkan di sekitar istana, tapi dari semua informasi yang dia dapatkan dari mata-matanya, tak ada yang mencurigakan tentang apa yang di lakukan kaisar Yulia.

Madam Lola menjadi gelisah, meski dia sering melampiaskan kekesalannya terhadap suaminya karena kedudukan madam Lola diatas suaminya, tapi madam tetap mencintainya. Dia juga suka cara perdana Mentri memperlakukan dirinya sebagi istri, maupun sebagai majikan. Orang berbakat yang dia kirim untuk mengendalikan kaisar terdahulu. Meski demikian, prestasi perdana menteri tidaklah nol. Dia tidak bisa memaafkan siapa pun yang menculik suaminya, awas saja.

*****
Di suatu ruang, seperti penjara bawah tanah. hanya ventilasi atap yang mebiaskan beberapa cahaya matahari sore. Keadaan perdana Mentri yang misterius, namun itu lah yang terjadi padanya saat ini.  orang yang menculik hanya menatap iba pada sosok yang terkurung dan terpasung itu. Hanya di sini tempat yang bisa dia gunakan. Kamp penjara bawah tanah yang terlupakan oleh sejarah.

Penculik itu keluar, melewati lorong yang menghubungkan pada pintu rahasia di permukaan. Menerpa udara sore, dia lega karena tidak harus membunuh orang lain. Dia harus berterimakasih kepada majikannya karna memberikan misi yang dapat dia selesaikan. Dia tak sabar, sang pemimpin akan memberikan banyak puji-pujian kepadanya nanti.

Dia berjalan menuju rumahnya di pasar, sedari pagi dia menutup kios yang dia miliki. Melihat orang di sebrang kios, di sebuah cafe semi Restoran, mereka makan dengan lahapnya, melihat itu, dia teringat tahanannya yang dia kurang, sang perdana Mentri. "Apa dia sudah sadar?" Pikirnya. Dia menaruh banyak makanan di sekitar pasung yang disematkan pada perdana menteri, sehingga Ketika perdana menteri bangunan dari pingsannya, dia bisa makan secukupnya. Lelaki itu juga memberikan pesan singkat di sebuah kertas untuk perdana menteri agar dia bertahan hidup dengan memakan yang telah disediakan di sana.

Dia membuka kios, tapi aneh, kios yang sekaligus rumahnya tidak terkunci. Saat masuk, semua barang barang yang ada di dalam, terlihat rapih, tapi aneh, instingnya merasa seperti ada orang yang telah ke sini lalu mengacak acak rumah ini. Dia sedikit tidak yakin, pasalnya setelah keluar dari militer dia jarang melatih instingnya lagi.

”Tok tok tok" suara ketokan dari pintu masuk, ada dua orang bertopeng, nampaknya sedang ingin bertamu. dia paham siapa mereka. Dilihatnya ke luar, malam mulai menyingsing.

”kami membawa surat, dari beliau, kami tidak bisa lama-lama" kata salah seorang dari mereka berdua.  sang pemilik rumah dengan topeng yang tercantol di punggungnya kini dikenakannya. Dia berlutut kepada kedua orang itu, sembari menengadahkan tangan. salah satu dari kedua orang itu menyerahkan surat, lalu pergi menghilang di kegelapan malam.

Sang penerima pesan, segera menutup pintu, dan menguncinya dari dalam. Dia duduk sambil membuka perlahan pesan gulungan itu. DIa terbelalak melihat isi kertas itu. tidak seperti biasanya, surat dari beliau biasanya berisi pesan singkat atau perintah dengan kalimat yang singkat, tapi ini penuh tulisan, disana tertulis :

”kau, sudah bekerja keras, awalnya aku ingin menemui mu, tapi aku urungkan, kau mesti menyadarinya,  rumahmu dicurigai pihak bangsawa keparat itu. Orang yang kau bayar nampaknya berkhianat, jika tidak, mungkin dia ditangkap dan di eksekusi oleh mereka. Putar otakmu, buatlah seolah kau tak pernah terlibat, apa pun caranya, aku akan memerintahkan salah satu orang ku untuk membantumu. Dia akan datang besok, jadi hari ini kau istirahat saja!!"

Hanya itu isi suratnya, dia menjadi gundah dengannya, dia berharap akan mendapatkan pujian yang berlimpah dari sang majikan. Dia malah gagal dalam beberapa aspek. kini tugasnya adalah menjadi "tidak dicurigai". Tapi bagaimana caranya, dia belum menemukan solusi. Dia tidak tau siapa gerangan yang telah mengacak-acak rumahnya. apa yang dia cari?, apa yang sedang dia selidiki sampai ke rumah?. Apa orang yang dibayarnya itu telah berkhianat?, Apa?!!, Dia tidak tau.

Langit-langit rumah yang dia tinggali beberapa tahun ini, sudah menjadi tidak terasa aman. Apa dia sebodoh itu sampai melupakan banyak hal. Prajurit itu, penjaga sang perdana Mentri yang dia bayar untuk berkhianat. Saat bertarung dengannya dia nampak kewalahan, padahal itu hanya bertarung pura-pura.

Demikian otaknya berputar, mencari variabel yang mungkin terjadi. Apa mungkin orang yang dia bayar benar-benar berkhianat dan rumahnya bukan diporak-porandakan oleh keluarga Zars melainkan orang lain. Ini bisa saja terjadi. Menurutnya kejadian ini sangat terencana dan rahasia. Bisa jadi faktor X lah yang membuat rumahnya diperiksa oleh orang misterius, itu bisa saja.

Huft, Di sofa yang panjang itu dia mulai terlelap karna kelelahan. Semoga saja semua berjalan lancar, dia akan berfikir di esok hari, dia tak mau membuat kecewa majikannya lagi, tidak lagi.

🦋
Bersambung
Empress of Atapcia

Empress of AtapciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang