⚔️Chapter 18

18 9 0
                                    

Pagi ini sibuk sekali. Orang-orang lalu-lalang didalam sebuah taman yang indah, mempersiapkan sebuah ritual besar. Meski pesertanya hanya : ibu suri dan madam Lola saja, tapi tetap, semua orang menjadi sibuk, lebih-lebih penasaran. "kai" nama taman itu. terletak di pinggiran ibukota, rimbun pepohonan dan rerumputan, ada sebuah danau  ditengah-tengahnya yang tidak begitu besar,  ditengah danau tersebut di bangun sebuah altar megah yang dihubungkan dengan jembatan marmer. Altar berbentuk segi enam, memiliki atap yang tinggi menjulang. Hanya satu bangunan saja.

Para perempuan kuil dan para pelayan perempuan sudah siap dengan kostum serba putih mereka. Baju terusan yang bermotif naga. Ya, hanya perempuan saja yang akan berpartisipasi dalam ritual ini, sebab diantara kedua devotus, Hanya ada perempuan, maka laki laki tak diperlukan. bahkan para kesatria yang berjaga di tempat suci ini pun perempuan. Para laki-laki ditugaskan menjaga kegaduhan di tengah kota maupun kastil.

Seratus tahun lalu, kaisar Atapcia ke 6, pernah melakukan ritual adorate deam dengan sekitar 11 devotus, satu diantaranya adalah putri mahkota. Kaisar saat itu berencana naik ke altar dan bertransformasi menjadi sosok dewi, Kaisar waktu itu percaya bahwa kaisar pertama tanah Atapcia telah menjadi sosok Dewi bahkan menjadi raja para dewa, oleh karna itu dia ingin mengikuti jejak pendahulunya dan tidak mati sebagai kaisar yang hanya seorang manusia.

Tapi saat berlangsungnya ritual, para dewa marah dan menurunkan bencana berupa hujan badai dan Sambaran petir di tempat ritual, akhirnya sang kaisar tersambar petir, kaisar mati di tempat itu. saat kejadian itu terjadi, naasnya, tidak ada seorangpun yang berani mengangkat kepala meski hujan badai menerpa, karena takut akan murka dewa. sang putri mahkota saat itu memberanikan diri mendekati mayat ibunya yang gosong. Didapatinya kaisar telah tewas. Dengan demikian ritual berakhir gagal dan putri mahkota naik takhta menggantikan ibundanya.

seratus tahun lalu. Saat nenek Yulia masih sangat muda, tapi kaisar ke 7 itu, Dia pernah bercerita kepada Yulia kecil, bahwa sebenarnya adorate deam hanya ritual untuk memperkokoh kekuasaan kaisar Dimata rakyat dan pejabat. Kaisar memang hanya manusia biasa dia tidak berbeda dari manusia lain. Sampai kapan pun. Tapi dengan memberikan ilusi kepercayaan kepada rakyat, bangsawan maupun pejabat, bahwa ,"manusia bisa menjadi dewa". Akan memperkokoh otoritas kaisar.

" Lalu mengapa nenenk buyut tersambar petir?" kata Yulia kecil waktu itu dengan sangat imut.

" Itu sebuah kecelakaan, waktu itu memang di tengah ritual tiba-tiba cuacanya sangat buruk dan petir menyambar-nyambar, yang perlu kau tau cucuku, yang mulia kaisar ke 5, bahkan juga kaisar kaisar sebelum berhasil melakukan ritual itu, dan mendapatkan kepercayaan rakyat" kata neneknya dengan penuh kasih.

"Apa nenek akan melakukan ritual itu lagi?" Dengan wajah polos yang manis dia bertanya.

"Aku memutuskan untuk tidak melakukannya nak, aku tidak suka melihat orang lain bersujud di depan ku, meski itu adalah kesempatan ku untuk lebih berkuasa, tapi aku puas dengan kondisi sekarang" penjelasannya singkat, dia tak mau membuat Yulia kecil semakin bingung.

" Kasihan sekali beliau, dan aku setuju dengan nenek, aku juga tidak suka ada orang bersujud di depanku, tapi aku bersyukur karena aku tak mungkin jadi kaisar, kan ada kakak hehe" senyum Yulia terpapar di wajahnya. Kini Yulia hanya mengingat-ingat masa lalu itu. Itu momen yang yang sangat berkaitan dengan agenda pada hari ini. Sebuah ritual adorate deam.

Setelah adorate deam yang dilakukan kaisar ke 6. Tersebar rumor bahwa, ritual ini gagal karna isi hati beliau saat itu kotor dan menyebabkan para dewa marah. Ditambah kaisar ke 7 dan 8 tak melakukannya. Masyarakat berfikir kalau ritual itu berbahaya, ritual itu harus dilaksanakan dengan kebersihan hati tanpa ada kotor sedikit pun.

Sehari lalu, madam Lola mendapatkan surat perintah itu. Dia kaget dan marah. Dia tau kalau ritual itu hanya alat politik tapi dia juga tidak bisa mengesampingkan tradisi leluhurnya yang dia junjung di dalam hatinya. Mau tidak mau dia harus patuh, apa lagi, surat itu berisi perintah mutlak. Jika dia menolak dan membelot, sama saja membuat ruyam keadaan. Suaminya belum ketemu, posisinya sedang tidak menguntungkan. Pertikaian dengan bangsawan lain sedang terpampang jelas depan matanya, kekalutan politik harus dia tahan dengan cara mengikuti perintah kaisar.

Kalau di pikir-pikir, apa kaisar memiliki maksud lain? atau strategi lain. Karena dalam kasus Penculikan itu, kaisar dan madam Lola, seaakan sama-sama menghadapi musuh yang sama dan itu sudah pasti, meski identitas musuh itu masih belum terungkap.

Hal yang sama terjadi dikediaman ibu suri, dia mendapat surat perintah di hari yang sama. Menurutnya ini sangat mendadak, apa putrinya sedang putus asa?. Ibu suri menjadi sedikit cemas tapi entah mengapa dia juga tidak terlalu khawatir.

Ibu suri setelah meninggalkan kastil kekaisaran, dia menempati kastil ibu suri yang baru dibangunya. Dia memang berencana pensiun sebelum meninggal dunia. Dia sudah muak "lehernya dirantai" oleh para politikus itu, sekarang dia menikmati hidup dengan ditemani banyak laki-laki tampan di sekelilingnya.

Apa boleh buat jika ini perintah kaisar, kini dia hanya mantan kaisar, perintah kaisar adalah prioritas bagi setiap entitas di kekaisaran Atapcia ini. Meski dia agak kaget jika putrinya akan menjadikan dirinya dan madam Lola sebagai devotus. Ini kan bertentangan dengan sifat Murah hati Yulia.  Yulia itu anak yang baik.

Pendapat lain diungkap oleh Lisa de Atapcia. Surat itu datang, sebagai surat undangan namun terdapat pula narasi permohonan. Dia adalah pendeta kuil, dan Kuil berada dibawah kekaisaran, setidaknya kaisar memberikan surat perintah untuk hal yang sangat penting ini. Ritual ini adalah ritual yang berkaitan dengan para dewa. Yang mana masyarakat akan menyaksikan apakah kaisar memiliki jiwa suci seperti dewa. Tapi apa?, Dia malah memberikan narasi permohonan, mungkin lisa harus bertukar surat lagi, supaya Yulia mengerti posisinya  yang memiliki otoritas paling tinggi. Lisa khawatir jika Yulia terlalu bersikap selembut itu, dia tidak akan bertahan lama berada di atas tahta.

Pada situasi seperti ini, Lisa memiliki pendapat lain. Bukankah perdana Mentri sedang diculik?, tapi mengapa Yulia malah mengadakan ritual suci?. Apa Yulia akan menggunakan ritual suci ini yang mestinya menjadi buah bibir masyarakat, sehingga kabar Simpang siur tentang menghilangkannya perdana Mentri yang sedang diculik bisa terdegradasi?. Mungkin saja. Yulia adalah adiknya dia itu pintar.

*****
Langit sudah menunjukkan sumringahnya, madam Lola dan ibu suri juga sudah berpakaian lengkap. Gaun putih anggun dengan aksen naga dibagian roknya. Mereka berdua duduk bersimpuh di dalam bangunan altar, tepatnya di depan sebuah kursi kayu sederhana yang masih kosong,

Kaisar masih belum hadir, dan itu wajar. Kaisar akan menjadi orang terakhir yang harus datang dan ditunggu semua orang yang terlibat dalam ritual itu.

Bangunan itu lengang karna hanya mereka berdua didalamnya. Nampaknya mereka cukup canggung jika sedang bersama-sama dalam satu tempat.

"Hai vaida apa kabar?" Madam Lola memulai percakapan sembari menunggu waktu, sebenarnya dalam ritual ini, setiap devotus tidak boleh berkata satu kata pun, tapi mereka tau kalau sebenarnya ritual ini tidak suci suci amat, jadi dengan berani madam Lola memulai percakapan.

"Aku sangat baik Lola, tapi sebaiknya kita menutup mulut bukan"

" Aku tidak berpikir begitu, kau juga tau bahwa ini adalah ritual politis bukan Ritual suci"

" Memang sih, tapi hanya kita berdua saja yang tau kan, kalau ini hanya ritual politis, namun kita berdua berkeyakinan untuk menjunjung tradisi leluhur kita kan"

"Kau memang benar, meski aku banyak menyakiti mu saat kau menjadi kaisar, kau tetap ramah padaku"

"Kau jangan berbangga dulu, kau satu-satunya temanku yang paling asyik, meski kau jahat tapi aku kan menyukaimu"

"Kau tetap blak-blakan jika kita hanya berdua, kita benar-benar orang kotor bukan" tawa kecil tersungging diwajah mereka.

Suara tabuhan gendang, terdengar di langit bergema. Tanda kereta kuda kaisar telah tiba, semua orang di posisinya masing-masing menundukkan kelapa dan membenamkan kepala mereka di tanah. Kaisar akan tiba, ritual ini pun dimulai.

🦋
Bersambung
Empress of Atapcia

Empress of AtapciaWhere stories live. Discover now