⚔️Chapter 7

37 16 0
                                    

Pemahkotahan berjalan dengan meriah. Seluruh raja dan ratu yang Yang menjadi pemimpin di distrik-distrik berada di dalam kekuasaan kekaisaran Atapcia tak satu pun yang absen. Ini kali pertama seorang kaisar turun tahta, dan tahta baru dianugerah kan sebelum kemangkatan sang sebelumnya kaisar.

Sorak-sorai bergema saat sang putri di mahkotai oleh sang ibu. Semua hadirin berdecak kagum melihat dua wanita agung yang berada di atas altar penobatan. Mahkota telah terpasang, sang ibu lalu mencium kening sang kaisar baru sebagai tanda iba, lalu mencium pipi kanan sebagai tanda cinta, dilanjutkan dengan mencium pipi kiri sebagai tanda sayang. Terakhir beliau bersimpuh dihadapan sang kaisar , menggenggam kedua tangan putrinya dan mencium kedua tangan itu satu persatu, sebagai tanda bahwa kini sang ibu harus patuh kepada kaisar baru dan menyerahkan semua wewenang yang pernah dia emban, kini berpindah dan akan dipikul oleh kaisar baru tanah Atapcia.

 Terakhir beliau bersimpuh dihadapan sang kaisar , menggenggam kedua tangan putrinya dan mencium kedua tangan itu satu persatu, sebagai tanda bahwa kini sang ibu harus patuh kepada kaisar baru dan menyerahkan semua wewenang yang pernah dia emban, ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(KAISAR AGUNG ATAPCIA -VIII, YULIA DE ATAPCIA)

Serah-terima selesai, berganti sesi penghormatan kepada kaisar oleh semua Raja ataupun Ratu yang memimpin distrik-distrik di tanah Atapcia. Mereka naik ke altar lalu meyerahkan hadiah kepada kaisar baru. Saat di hadapan kaisar yang tengah duduk di singgasana penobatan. Mereka satu persatu bersimpuh lalu memegang kedua tangan sang kaisar lalu mencium nya satu persatu. Sebagai tanda ketundukan mereka atas kekuasaan yang lebih besar dari yang mereka pimpin. Mereka adalah Wakli kaisar di hadapan rakyat.

Tapi ada sesuatu hal yang membuat yulia merasa resah. Salah seorang dari dari raja itu terlihat masih anak-anak. Dia masih sangat lugu, bahkan ketika hendak bersimpuh, si anak sempat tersandung karna jubahnya kebesaran.

"Maaf kan hamba yang mulia, hamba sangat ceroboh" cicitnya lirih saat sebelum mengecup kedua tangan yulia. Yang di mintai maaf hanya bisa terdiam. Yulia tak membantu anak itu meski dia ingin, dia hanya bisa memberikan tatapan iba yang syarat akan makna. Bukan apa-apa, melainkan antrian pejabat yang akan memberikan penghormatan masih panjang.

Penobatan selesai, alun-alun masih ramai dikarenakan, rakyat diperbolehkan menikmati sisa pesta yang diselenggarakan di alun-alun setelah, banyak makanan tersaji dan Gratis. Tapi altar telah kosong. kaisar Yulia de Atapcia kini kembali ke istana . Dia, raja dan ratu, serta para pejabat kini pindah ke istana untuk melaksanakan pesta tersendiri.

Yulia hanya duduk-duduk saja di singgasana barunya, orang-orang seakan-akan tidak mempedulikannya. Tapi apa mau dikta, semua orang sedang mengobrol bercanda satu sama lain. Karna dia belum menikah, jadi yulia harus menerima nasibnya.

Dia lihat ibunya begitu bahagia. sang ibu yang telah lengser dari jabatannya. Dia terlihat solah kambali ke masa mudanya. Berkumpul dengan para sahabatnya di masa lalu termasuk madam lola. Dia iri sekali dengan ibunya. Kenapa dia tidak menjadi putri bisa saja di masa lalu, lalu berteman dengan banyak orang dan melakukan hal menyenangkan.

" Apa anda mau berjalan jalan dengan saya yang mulia?" suara lelaki mengagetkan lamunannya.

"Eh kaka bikin kaget saja," kata yulia ceplas-ceplos. Dia lupa kalau dirinya sekarang adalah seorang kaisar. Sang kaka hanya  tertawa melihat adiknya yang kini menjadi kaisar namun tidak hilang kekanak-kanakannya.

Empress of AtapciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang