⚔️Chapter 10

37 15 2
                                    

Burung pembawa pesan itu sampai di kamar kaisar. Burung itu bercict membangunkan sang penerima pesan dari tidur lelapnya. Yulia mengusap-usap matanya, dan mendapati burung itu sudah bertengger di jendela, astaga, yulia bahkan lupa menutup daun jendela. Dia berjalan malas mendekati burung itu, dia ambil selembar kertas yang di sematkan di kaki burung. Isinya tidak membuat dia terkejut. Burung itu pergi karna telah mendapatkan kebebasannya.

Yulia termenung sendirian. Dia tidak habis pikir, sebenarnya apa rencana madam lola. Kenapa rakyat segan dengan sosoknya?. Dia juga baru tau kalau urusan pajak benar-benar kacau. Mungkin dia bisa mengatasi sebagian kecil dari penyelewengan itu, tentu belum selesai, banyak pekerjaan rumah yang ditugaskan sang ibu yang "kurang bertanggung jawab itu ". Syukurlah, seandainya kaisar Vaida tidak turun tahta, apa jadinya negri ini kedepannya, pikir Yulia.

Yulia merasakan dingin dari hembusan angin yang menerpanya, dia masih bersandar di jendela. menatap langit malam. Dia bermonolog kepada malam, apakah dia sanggup menjalankan semua beban ini di pundaknya, di kedua tangannya terhadap tanah Atapcia yang terbentang luas?. Yulia juga sedikit kangen dengan kaka perempuannya. Mengapa ya utusan itu tidak pernah mendatanginya lagi. Apa tidak ada jawaban lagi untuknya?. Pikir Yulia yang sedang membayangkan Kaka perempuan tercintanya.

Yulia menutup daun jendela, dia rebahkan tubuhnya ke kasur yang empuk. Dia kembali tidur. Dalam mimpi,  sama saja. Mimpinya hanya menampilkan pelik kehidupan sebagai kaisar. Yulia akan membiasakan diri, itu pasti.

*****
Pangeran maksa tak jadi mengunjungi kastil dari raja pada distrik yang dia kunjungi. Dia lebih tertarik mengamati warga distrik, dia tidak menyewa hotel. Dia memilih beristirahat di pinggir toko-toko yang sudah tutup. Meski begitu, dia merasa bernostalgia. Dulukan dia pernah mendapatkan pelatihan menyamar dan melakukan hal yang sama.

Matanya awas, dan telinganya terbuka. Dia mengawasi setiap gerak-gerik manusia.

Dalam keheningan, Maksa berimajinasi sembari berfikir, jangan-jangan pihak "musuh", akan membuat sebuah rencana. dia curiga pihak mereka akan menciptakan krisis , mungkin saja krisis yang akan mereka ciptakan adalah berkenan dengan pangan, mungkin saja akan ada kekurangan komoditas pangan yang tidak masuk akal, lalu diikuti krisis kebutuhan air yang akan menyebabkan distrik ini menjadi kacau balau.

Asumsi itu tidak berasal dari imajinasi kosong, melainkan dari kondisi geologi Distrik tersebut. Dulu distrik selatan memiliki tanah yang tandus. Maka dari itu, setelah penaklukan distrik ini oleh kaisar Agung pertama, distrik ini dibuatkan jalur sungai yang membentang memanjang dan mengalirkan air bersih, yang digali dari hutan tropis yang sangat jauh, lalu sang kaisar mengutus salah satu dari prajuritnya yang kompeten untuk menjadi raja di distrik tersebut.

Lambat-laun, tanah gersang ini pun mulai di datangi manusia. Mereka berbondong-bondong mendirikan pemukiman. Tapi sialnya, tanah yang tandus itu, tetaplah tandus, meski kekaisaran menggali lubang untuk membangun sumur, tak ada air yang keluar dari tanah. Maka dari itu kekaisaran membangun jalur sungai sangat panjang dan disambungkan pada sungai yang mengalir dari pegunungan di distrik lain.

Maka dari itu industri pertanian bukan sumber penghasilan mereka, melainkan  sektor pendidikan, ada dua universitas yang muridnya dari berbagai kerajaan di bawah kuasa kekaisaran.

Pada akhirnya pangeran maksa menelusuri jalur sungai. Dia berjalan sangat jauh. Dia sebenarnya tak yakin dengan instingnya sendiri, tapi sebagai kesatria, tidak ada salahnya mempercayai insting yang sudah bertahun-tahun dia asah di sekolah kemiliteran. Maksa berjalan hingga dia tak sadar sudah sampai pada hutan yang jauh dari kota distrik itu, sangat jauh. Hutan ini hutan kekaisaran, karna tak ada kerajaan yang mendominasi daerah itu maka kekaisaran lah yang bertanggungjawab atas lahan hutan yang termasuk Hutan hujan yang rindang.

Empress of AtapciaWhere stories live. Discover now