Bab 25 (Kepingan tentangmu)

5.3K 483 32
                                    

Bismillah, semoga banyak yang suka

Malem Jum'at nih, jangan lupa baca surah al-Kahfi ya gaes

besok juga gapapa hehe

kalau bisa sih hihi

***

Semenanjung Malaka, pukul 10 waktu setempat

"Bagaimana keadaannya Mi?" tanya Kapten Gibran dari balik telpon. Entah kenapa hatinya tergelitik untuk menelpon Ummi Aminah hanya sekedar tanya keadaan seorang Kismi.

"Alhamdhulillah, Arek e wes membaik Bran. Tadi Ummi ngobrol banyak hal sama dia, beruntungnya Kismi anaknya pengertian dan welas asihan."  Kapten Gibran mangut-manggut mendengar penjelasan Umminya. Sejak awal. Dia memang sudah menebak akan terjadi drama semacam ini, si perempuan akan merajuk setengah mati setelah dinikahan dengan orang yang tidak dicintainya, serupa dengan kisahnya ini.

Tidak dicintaimya? Tidak mencintainya? Tidak saling mencinta. Atau masih belum saja, bukan waktunya.

"Syukurlah kalau begitu Mi," Kapten Gibran menghela napas lega.

"Kamu kapan toh pulangnya Bran? Ummi udah kuwangeen ini!"

"Lusa atau lusanya lagi Mi, InsyaAllah. Do'akan selamat sampai rumah nggeh Mi."

"Loh, ya tentu toh! Seorang anak tidak perlu meminta doa orang tuanya pasti sudah di doakan, bahkan sedari kamu masih belum menjadi kamu!" Ummi Aminah tersenyum dibalik sana, begitupun Kapten Gibran. Ummi Aminah memang benar, seorang ibu memang sudah mendoakan kebaikan hidup anak-anaknya bahkan saat mereka belum diciptakan.

"Ya sudah Mi, Gibran tutup ya telponnya. Ummi yang banyak istirahat!"

"Iya Bran, cepet pulang loh ya. Kamu nggak pengen apa ketemu istri kamu yang katanya Hilda masih unyuk-unyuk itu!" Gibran tersenyum tipis. Dengan wajah Kismi saja dia masih sering lupa, belum tertanam di ingatannya. Baginya, wajah Kismi tak ubah hanya seperti orang asing, yang lalu lalang kemudian menghilang tapi muncul lagi di pikiran.

" Hehe iya deh Mi, Gibran putuskan telponnya ya, titip salam buat Hilda Mi!"

"Iya, nanti Ummi sampaikan salammu pada keponakanmu yang ceriwis itu, kalau pulang jangan lupa bawakan dia oleh-oleh, biar nggak diteroor sama ocehannya. Ya sudah, assalamu'alaikum."

"Iya Mi, waalaikumsalam."

Sambungan terputus.

Mengingat penuturan Umminya barusan, membuat Gibran tergelitik untuk membuka aplikasi Instagramnya. Mengetik nama Kismi Alisya Humairoh di kolom pencarian. Hanya membutuhkan waktu seperkian detik saja, nama yang di maksud Gibran muncul di pencarian teratas, dengan username @Kismi_AlisyaH.

Dengan ragu, Gibran mengeklik akun yang ia duga sebagai milik Kismi.

Kismi Alisya Humairoh

Blog Pribadi

Singelillah, InsyaAllah

Kapen Gibran menscrool perlahan postingan foto-foto Kismi yang jumlahnya tidak lebih dari 30 itu. Menatap seksama potret gadis remaja berhijab yang kini telah terikat pernikahan dengannya. Jarang sekali Kismi memposting fotonya sendirian, sebagian besar bersama Elsa, Anita, Ziyad, atau teman sekolahnya.

Gibran terkesiap tatkala menemukan postingan Kismi yang sedang foto berdua dengan adiknya, Fahri. Mereka sama-sama mengenakan seragam putih abu-abu dan memegang piala kejuaran. Disana senyum Kismi terlihat sangat manis, dan bahagia? Dengan caption:

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now