Bab 56 (Pesan dari Hati)

3.2K 418 102
                                    

Bismillah,

Hola gays! Assalamu'alaikum!

Huhu maaf banget aku hiatusnya kelamaan.

Jangan marah loh ya, wkwkw.


Ini part spesial untuk bumilku kak @FitraRamdani3 , Gimana kak? Sudah lahiran apa belum nih? Doa yang baik-baik untuk kakak dan anaknya ya. love you emmuach,,


***

Adzan dzuhur berkumandang dari toa masjid-masjid. Hujan gerimis yang turun sejak waktu shubuh tadi belum juga reda. Hawa dingin masih amat menusuk tulang. Bunyi gemerintiknya yang beradu dengan genteng menciptakan irama tenang dan lembut di telinga. Membuat manusia gegana, antara memilih lanjut menikmati tidur atau bangkit menemui Sang Pencipta.

Sekuat tenaga, Kismi berusaha membuka kelopak matanya yang terasa sangat berat. Jika dihitung, lama tidurnya kurang lebih mencapai hampir 6 jam-an. Hitungan yang lumayan panjang jika dibandingkan hari-hari biasanya.

Kismi meraba perutnya. Bekas kehangatan masih ia rasakan. Memorinya mengingat dengan jelas perlakukan romantis Kapten Gibran kepadanya. Suara lembutnya, sentuhan tangannya, sungguh membuat Kismi merasa sesak untuk sekedar bernapas. Senyumnya tak berhenti tersungging di bibirnya yang ranum.

Perlahan, ia mencoba memutar tubuhnya. Memberanikan diri menghadap kearah Kapten Gibran. Namun sayangnya,

"Kapten Gibran kemana?" gumam Kismi heran setelah ia tak menemukan keberadaan suaminya disana.

"Oh, mungkin di kamar mandi." Gumammnya lagi.

Setelah menunggu hampir 10 menit, Kismi baru menyadari pintu kamar mandinya terbuka lebar, bukti kalau tidak ada orang didalamnya.

"Kapten Gibran?" Kismi berjalan pelan kearah kamar mandi. Ternyata dugaannya benar, ia tak menemukan keberadaan Kapten Gibran.

Kismi mulai sedikit panik, apa mungkin Kapten Gibran sedang berada di luar kamar? Di sudut lain rumahnya mungkin?

"Astaghfirullah Kismi! Sekarang kan hari jum'at! Mungkin Kapten Gibran sudah berangkat ke Masjid sejak tadi Hedeh!" rutuk Kismi pada dirinya sendiri, kemudian meraih handuk dan segera membersihkan diri.

***

"Kapten Gibran kok nggak pulang-pulang ya Bund?" tanya Kismi menghampiri Anita yang sedang menonton acara Hafidz Cilik Indonesia di tv.

"Hem, baru juga ditinggal sehari udah kangen?"

"Hah? Maksud bunda? Siapa juga yang kangen?"

"Hem, ngeles!"

"Bukannya kangen Bunda, Kismi Cuma heran, masak pergi ke Masjid nggak pulang-pulang?"

Anita mengernyitkan keningnya heran.

"Masjid?"

"Ya ke masjid. Sekarang hari Jum'at kan Bund?"

"Ya Allah, kamu nggak tau ya Kis?"

Kismi terdiam. Mulai berprasangka ada hal-hal aneh yang telah terjadi.

"Tau apa Bund?"

"Nak Gibran udah pergi dari tadi, dinasnya dipercepat dari rencana semula. Awalnya mau berangkat besok toh?"

Kismi tersentak kaget,

"Kok nggak bilang-bilang?"

"Kamu masih tidur pulas tadi, nggak tega yang mau membangunkan. Katanya, nak Gibran sudah tulis pesan buat kamu kok! Lewat whatshap mungkin Kis, kamu cek aja dulu."

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now