Bab 7

6.8K 528 7
                                    


Kismi merebahkan tubuhnya yang penat diatas ranjang susun. Perjalanan panjang dari Malang ke Yogyakarta yang memakan waktu berjam-jam itu membuat tubuhnya benar-benar lelah. Setelah meletakkan barangnya di lemari santri, Kismi bergegas melanjutkan tidurnya sebelum adzan shubuh berkumandang. Mereka memang berangkat dari Malang ba'da ashar kemaren sehingga bisa datang lebih cepat beberapa jam dari yang seharusnya.

"Kis, nanti kalau udah shubuh bangunin ya!" pinta Nadia dari ranjang yang berada di atasnya.

"Hmm!" gumam Kismi

"Kamu nggak lagi haidh kan Kis?"

"Hmm!"

"Kismi ih! Au ah!" kesalnya lalu tidur juga.

Belum juga Nadia terlelap, Adzan shubuh sudah menggema di Masjid Nurul Huda.

"Kis udah adzan nih, sekalian tidur habis shubuh yuk!" tak ada sautan, Nadia turun dari ranjangnya.

"Kis, Kis, Kismi!" Nadia mengguncang-guncang tubuh Kismi. Yang diguncang hanya sedikit menggeliat saja.

"Hm, aku nyusul Nad!" jawabnya, masih dengan mata terpejam.

"Ya udah, aku duluan loh!"

"Hmm!"

Assholatu Khoirun Minan nauuuuummmm,,, Assholatu khirun Minan nauuuummmm,,,

Spontanitas membuat Kismi terbangun dan kedua bola matanya terbelalak, seakan-akan diguyur air seember oleh para malaikat.

"Astahgfirullah Kismi!" runtuknya sesal. Buru-buru ia langsung menyusul Nadia mengambil wudhu'.

Allahu Akbar Allahu Akbar,,, Laa ilaaha illallah.

***

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh!" salam seorang Ustadz yang diketahui sebagai ketua pengurus Pondok Pesantren Nurul Huda.

"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh!" jawab murid-murid Madrasah Aliyah Al-Azhar yang kini predikatnya menjadi santri-santri pesantren kilatan.

"Alhamdhulillah wasyukurillah 'alaa ni'matillah, Akhirnya kita semua dapat berkumpul disini, di Pondok Pesantren Nurul Huda tercinta ini dalam keadan sehat waafiat tanpa kekurangan suatu apapun, Alhamdhulillah!"

"Baiklah adik-adik, pertama kalinya saya ucapkan selamat datang dan selamat bergabung menjadi tholabul ilmi di Pesantren ini, semoga ilmu yang akan kita pelajari selama satu bulan kedepan bisa mendatangkan barokah dan manfaat di kehidupan kita Allahumma Aamin!"

"Aamiin!"

Nadia menyikut lengan Kismi yang tertidur manggut-manggut, membuat Kismi sontak terbangun dan dan membelalakan bola matanya, kaget.

"Sumpah ngantuk banget aku Nad!"

"Ih, padahal tadi udah tidur sepanjang wiridan tapi masih ngantuk aja kamu Kis!"

"Adik-adik, perkenalkan nama saya Khoirul Imam, dan kalian cukup panggil saya kak Imam ya. Jika kalian butuh sesuatu atau sedang mengalami masalah selama ada dipesantren ini, kalian bisa konfirmasi kepada saya, khususnya kaum ikhwan. Sementara untuk kaum Akhwat bisa menghubungi Ustadzah Shofia yang berada di dekat jendela hehe!" semua mata tertuju kearah Ustadzah Shofia.

"Untuk peraturan dan kegiatan sesuai dengan informasi yang sudah kami sampaikan melalui e-mail tempo kemarin. Nah tambahahan, untuk ponsel atau alat elektronik lainnya harus dikumpulkan dan akan kami bebaskan setiap hari Ahad, sanggup?"

"Sanggup Ustadz,"

"Baik terimakasi, setelah ini silahkan kembali ke kamar masing-masing atau boleh juga jalan-jalan santai di sekitaran podok pesantren. Tapi jangan lupa nanti Jam 8 pagi akan diberlangsungkan pengajian hari pertama kita yang akan diisi oleh beliau, Kyai Mannan secara langsung. Kurang lebihnya mohon maaf, Tsummas Salamu'alaikum wr.wb."

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now