Bab 3

7.8K 558 9
                                    

"Kak Kismi tau nggak, ternyata Kak Gibran itu kapten kapal persiar loh!" ujar Ziyad kepada Kismi yang barusaja turun dari tangga, menghampiri mereka yang sedang sarapan sebelum berangkat sekolah.

"Serius? Wah keren banget Kak!" seru Kismi kepada Elsa, yang diajak bicara hanya diam tak peduli. Sibuk mengunyah nasi gorengnya.

"Kapan-kapan kita minta diajak jalan-jalan pakai kapal pesiar ya Kak El, pasti seru banget!" ajak Ziyad antusias. Cita-citanya memang kalau bukan nahkoda ya pilot. Sama-sama pengemudi kapalnya. Kapal laut dan kapal udara hehe.

"Betul banget tuh kak! Apalagi kalau kita berlayarnya waktu senja kemudian malam hari. Aduh jadi pengen menghitung bintang dari atas laut. Bagus kayaknya ya!" ujar Kismi tak kalah antusiasnya dengan Ziyad. Kini menghitung bintang dari atas kapal laut masuk kedalam list keinginannya yang harus terkabul di tahun ini.

Prang! Elsa menghentakkan sendoknya. Mengagetkan Kismi, Ziyad, dan Anita yang sedang membuat susu di dapur.

"Kalian pikir enak punya suami yang suka ninggalin istrinya berlayar ha?" sarkasnya lalu pergi. Semua merasa heran dengan perubahan sikap Elsa pagi ini, padahal tadi malam dia baik-baik saja. Ikut tertawa juga malah.

Kismi dan Ziyad saling tatap keheranan dan merasa agak bersalah juga.

"Sudah-sudah! Ziyad cepat habiskan sarapanmu lalu berangkat sekolah ya!" ujar Anita dari dapur membawa segelas susu untuk Ziyad. Sedangkan Kismi lagi berpuasa.

"Baik Bunda!" jawab mereka, sedikit merasa canggung.

"Kak Elsa kok marah sih, Kak?" bisik Ziyad ditelinga Kismi.

"Mood nya lagi nggak baik kayaknya Zad! Nanti juga kembali biasa aja kok! Udah cepet habisin sarapannya Gih!"

"Kalau marah kan, Ziyad jadi takut!" gerutunya lalu kembali fokus ke piringnya.

****

"Kis! Aku perhatiin dari tadi kamu kok melamun terus sih? Ada apa? Mikirin Abang Fahri ya?" pertanyaan beruntun Nadia membuyarkan lamunan Kismi. Ditolehnya sahabat sekaligus teman duduknya itu.

"Nadia cenayang ya? Kok bisa tau Kismi sedang ngelamunin dia?" sahutnya, kini wajah Kismi memang tak seceriah dan tak secerah biasanya.

"Ya ampun, semua orang juga tau kelles kalau kamu itu suka Fahri!" Kismi membungkam mulut Nadia yang lumayan ember itu.

"Aduh Nadia jangan kenceng-kenceng! Mana ada semua orang tau kalau aku suka dia, kan Cuma kamu doang Nad! Atau jangan-jangan kamu pernah nyebarin ke temen-temen ya?" selidik Kismi, ia mulai mencurigai kesetiaan Nadia.

"Wkwkwkw becanda doang Kis, mana tega aku nyebarin gosip yang fakta itu! Keep Santuy dong, InsyaAllah aku orangnya amanah dan terpercaya hingga akhir hayat!" Kismi bernafas lega mendengar penuturan Nadia.

"BTW kenapa nih? Ada masalah ya?" tanya Nadia, Kismi mengangguk pelan.

"Bentar lagi kak Elsa mau menikah,"

"Seriusan? Hemm sennengnya bakalan punya abang baru! Nikah sama siapa Kis?"

"Namanya kapten Gibran,"

"Wah kapten apa nih, kapten basket, pilot, kapten sepakbola, kapten Tsubatsa, kapten..."

"Kapten kapal pesiar Nad. Seorang Nahkoda." Sambung Kismi

"Wah wah wah! Double kerren ini mah! Terus permasalahannya dimana?" heran Nadia. Menurutnya, semua kapten di dunia dalam bidang apapun pasti ganteng-ganteng dan keren abis. Postur tubuhnya ideal, tulang rahangnya keras, dan pundaknya kuat. Kuat menggendong kemana-mana hehe.

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang