01.

86.1K 3.1K 57
                                    

Remaja tampan berumur delapan belas tahun, keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah menengah atas yang sudah melekat di tubuhnya, kaki jenjangnya yang terbalut oleh sepatu putih di bawa menuruni anak tangga dengan langkah cepat.

" Jevano, udah bunda bilang jangan lari ketika turun tangga! " Teriak seorang wanita cantik dari ruang meja makan.

Remaja yang memiliki bulu mata lentik, rahang yang cukup tajam, hidung yang mancung, kulit yang seputih susu itu bernama Jevano William, yang sering di panggil Jeno, bersekolah di SMA swasta dan sudah menginjak kelas XII semester akhir.

Dan wanita cantik yang baru saja menegur  itu adalah Tiffany william, bundanya Jeno. Yang bekerja sebagai Sekretaris pribadi di perusahan JFY Grub yang terkenal dengan ambisnya dalam dunia bisnis.

Setiba di meja makan, Jeno melihat sang bunda yang sudah rapih dengan baju kerjanya, setelan baju kerja berwarna peach dan celana kerja berwarna senada, serta riasan tipis yang membuat wajah sang bunda terlihat lebih muda dan cantik tentu saja. 

" Habis pulang sekolah jangan main dulu okey, eyang sama uti ingin main kesini. " Ucap Tiffany, sembari manaru nasi di atas piring putranya.

Jeno mengangguk kecil.

" Susu coklatnya mau bunda bikin sekarang? " Tiffany bertanya

" Engga usah "

Tiffany mengangguk, ia akan membuat susu coklat hangat untuk putra tampannta nanti setelah sarapan selesai.

Kursi yang berada di hadapan Jeno, di tarik oleh Tiffany untuk ia duduki, lalu ibu dan anak itu melahap sarapannya di temani oleh percakapan kecil antar keduanya.

Waktu terus saja berjalan mereka tidak bisa berlama lama nanti akan terlambat, setelah selesai sarapan Tiffany dan Jeno segera bergegas keluar rumah secara bersama.

Jeno yang berjalan di belakang menutup pintu rumah dengan rapat tanpa menguncinya, karna ada asisten rumah tangga-budeh Darmi dan tukang kebun- mang Agus yang selalu berjaga di rumah, jika mereka tidak ada.

" Jev, bareng bunda aja ya? " Tanya Tiffany, dengan nada membujuk.

Ini sudah sekian kalinya Tiffany selalu membujuk putranya untuk berangkat bersama, karna motor besar milik Jeno memang sedang berada di bengkel, kesempatan Tiffany untuk bisa berangkat bareng dengan putranya, namun sepertinya kesempatan itu gagal kembali.

" Engga usah, Jeno di jemput Dewa, nanti habis pulang sekolah mau ambil motor sekalian di bengkel bang Aldi "

Tiffany hanya bisa mengangguk dengan pelan.

Gerbang putih yang menjulang tinggi itu di buka oleh mang Agus dengan cara di geser, gerbang terbuka lebar mempersilakan mobil audi berwarna hitam dengan di belakangnya di ikuti sebuah motor sport berwarna hitam perpaduan dengan warna merah.

Dua kendaraan itu masuk kedalam halaman rumah Tiffany, mobil audi berwarna hitam berhenti tepat di halaman rumah Tiffany, dengan di ikuti motor besar yang juga ikut berhenti.

Remaja seumuran dengan Jeno, yang menaiki motor besar berwarna hitam turun dari atas motornya, setelah melepaskan hem full face miliknya, memperlihatkan wajah tampan serta senyum manis dari pemuda itu, ia mengenakan seragam yang sama seperti Jeno, hanya saja kemeja putihnya tertutup dengan jaket kulit yang di kenakannya.

Sadewa Bagaskara, senang di panggil Dewa, temen Jeno kecil lebih tepatnya karna sang bunda dan mamahnya Dewa-Yuna, sudah berteman sangat lama  sejak mereka berdua duduk di bangku sekolah dasar, hingga kuliah pun di universitas yang sama hanya beda gedung falkutas jurusan, dan sekarang anak mereka yang berteman dekat. 

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now