36.

31.7K 2.2K 1K
                                    

Prangg

Stik golf dilempar dengan kasar hingga mengenai pagar hitam jeruji besi dan menimbulkan suara yang cukup keras dan menggema dilorong sepi dan minim penerangan ini. 

Nafasnya terlihat tidak berarturan, kefua bola matanya menatap dengan keji kebawah dimana seorang wanita tengah meringkuk menahan sakit yang berada disekujur tubuhnya, baju yang dikenakan wanita itu kini sudah terkena cairan merah pekat yang merembas mengenai pakaiannya.

Jeffrey menendang tubuh ringkih wanita itu dengan kakinya tidak ada pergerakkan apapun sepertinya wanita ini pingsan.

Membungkukkan tubuhnya untuk melihat wajah cantik yang penuh dengan lebam kebiruan, jari jemari Jeffrey merapihkan rambut panjang Sterli yang sedikit berantakan.

Kulit wajah yang pucat pasih itu ternodai oleh aliran darah segar yang menurun dari dahinya akibat dibenturkan dengan keras kedinding bercat abu abu gelap.

" Don't die yet I'm not satisfied playing with your body. Whore. " Bisik Jeffrey pada wanita itu.

Jeffrey kembali menegakkan punggungnya lalu melangkah keluar sel dengan kemeja putih yang dikenakannya ini sudah penuh dengan darah berwarna merah pekat.

" Jangan sampai wanita itu mati " Perkataan Jeffrey langsung diangguki oleh bodyguard yang berada disana.

" Siap. Tuan. "

Glock 19 yang disembunyikan dibelakang punggungnya ia berikan kepada salah satu bodyguard.

Kaki jenjangnya melangkah kembali menuju ke luar lorong, ia harus membersihkan tubuhnya dari darah yang sangat bau amis dan menjijikan.

🛡🔫

Tiffany keluar dari dalam walk in closet setelah selesai membersihkan tubuhnya,  tadi ia ikut tertidur siang sebentar bersama Jeno.

Setelah terbangun dari tidur siangnya Tiffany memutuskan untuk membersihkan tubuhnya karna hari juga sudah semakin sore dan dirinya juga harus mempersiapkan makam malam untuk keluarganya.

Tiffany berjalan mendekat kearah ranjang sedikit menaikkan selimut tebal agar menutupi tubuh putra bungsunya.

Semalam Jeno bener bener tak bisa tidur dengan nyenyak, Jeno selalu terbangun dengan keringet dingin dan jika bisa tertidur pun selalu menggenggam erat tangan Tiffany seperti tidak mau ditinggal olehnya.

Pintu kamar dibuka dari luar membuat Tiffany menoleh dan betapa terkejut dirinya ketika melihat sang suami yang kemejanya sudah bersimpah dengan darah.

" Mas! " Ucap Tiffany, tanpa sadar nada suaranya cukup tinggi membuat Jeno yang sangat sensitif dengan suara jika sedang tertidur itu sedikit terganggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Mas! " Ucap Tiffany, tanpa sadar nada suaranya cukup tinggi membuat Jeno yang sangat sensitif dengan suara jika sedang tertidur itu sedikit terganggu.

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now