37.

34.9K 2.3K 538
                                    

Tepat pukul 11:00 siang anak kelas XII baru saja keluar dari ruangan lab komputer setelah menghabiskan waktu tiga jam  bergelut dengan pelajaran pelajaran ulangan sekolah dihari pertama yang tertera dengan lebar dilayar komputer depan mata mereka.

Setengah dari kelas XII ada yang langsung pulang kerumah untuk mengistirahatkan tubuh dan otaknya yang sudah berkerja keras dihari ulangan pertama ini, ada juga yang memilih untuk makan terlebih dahulu dikantin yang hanya tiga stand makanan yang buka hari ini.

Jeno menyenderkan punggungnya di dinding berwarna abu abu yang berada di lorong lantai dasar sekolah sembari duduk dilantai lorong tersebut, dengan Haikal yang duduk dihadapannya yang tengah sibuk membuka satu persatu sebuah paper bag milik Jeno yang diberikan oleh penggemar beratnya tadi pagi.

Tadi pagi Putra dan Haje yang memberikannya paper bag itu, ada sekitar empat paper bag berbagai macam warna dan isi.

Putra dan Haje ini memang anaknya suka sekali keliling sekolah sampai semua adik kelas pun mengenal mereka, bukan mencari perhatian tapi memang mereka saja yang suka keliling sekolah seperti tidak mempunyai beban pelajaran sama sekali, ditambah mereka berdua gampang sekali berbaur dan akrab.

" Silverqueen green tea matcha "

Haikal memberikan Jeno sebatang silverqueen dengan bungkus yang berdominan dengan warna hijau, Jeno menerimanya dan langsung membuka bungkusnya.

" Semuanya green tea matcha mau simpen aja? " Tanya Haikal, Jeno yang sibuk mengunyah coklat itu menggeleng kecil.

" Makan aja, gw satu cukup kok " Jawab Jeno, yang langsung diangguki oleh Haikal.

Putra dan Haje kembali datang dengan membawa beberapa bungkus chiki dan makanan riangan lainnya yang mereka tenteng begitu saja, mereka berdua langsung menaru makanan ringan itu di tengah tengah antara Jeno dan Haikal.

" Dapet dari mana lagi ini makanan "

" konsumsi guru yang jaga us tadi "

" Setiap kelas lu cibetin makanannya?! "

" Iya dari pada sayang "

" Jangan gitu Je, tapi engga pa-pah besok ajak gw ya " Ucap Haikal, lalu merangkul Haje.

Dewa baru ingin menegak sekaleng cola yang ia beli tadi disalah satu stand kantin yang buka namun ia urungkan ketika tak sengaja penglihatan tajamnya melihat ke arah ujung lorong menuju parkiran sekolah yang terlihat sebuah mobil mewah berwarna hitam baru saja datang dan mengisi salah satu baris diparkiran sekolah.

Dewa refleks menyenggol lengan Jeno yang duduk disampingnya.

" Gw kenal itu mobil " Ucap Dewa, sembari menunjuk mobil hitam dengan dagunya.

Jeno yang penglihatannya kurang jelas karna ia minus sedikit menyipitkan kedua bola matanya.

" Mobil Jeffrey? " Tanya Dewa, lalu Jeno mengangguk kecil

" Lu di jemput? "

" Iya. "

" Motor lu kemana? "

" Engga tau, biarin aja lah gw udah cape, setiap gw lengah kunci motor gw selalu ilang " Ucap Jeno

" Gw duluan, buat nyebat hari ini gw engga ikut. "

Jeno bangkit dari dari duduknya lalu mulai melangkah menuju parkiran meninggalkan para sahabatnya yang masih duduk di pinggir lorong lantai dasar.

" Jeno sekarang udah engga yatim lagi yaa, dia udah punya bokap baru " Ucap Putra, yang langsung mendapat lemparan sampah bungkus coklat oleh Ardan.

Jevano WilliamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang