16.

24.8K 2K 90
                                    

Dari kejauhan Dewa mengklakson kencang, hingga seorang pria yang tengah ingin menutup folding gate bengkelnya dari dalam berhenti melakukan kegiatannya.

Lalu melangkah keluar dari dalam ruko bengkel miliknya, tiga motor besar berwarna hitam tengah melajukan motornya dengan kecepatan tinggi ke arah ruko bengkelnya.

Aldi, sang pemilik bengkel yang sudah amat mengerti dengan kode tersebut, dengan cepat kembali membuka folding gate ruko bengkelnya dengan lebar, membiarkan tiga motor itu masuk kedalam bengkelnya.

Jeno buru buru turun dari motor Dewa, lalu membantu Aldi kembali menutup folding gate bengkel dari dalam, setelah folding gate berwarna hitam itu tertutup rapat, Jeno membuka helm milik Dewa dan menyenderkan tubuhnya di folding gate bengkel, ia menghela nafas dengan cukup tenang.

" Kenapa sih di kejar polisi lagi? " Tanya Aldi, kepada ketiga remaja laki laki yang berbeda tiga tahun darinya.

" Beda bang ini mahh lebih ngerii " Jawab Dewa, membuka helm full facenya dan menarunga di atas motor.

Haikal mengambil sebuah minuman kaleng dari dalam kulkas, memberikannya kepada ketiga sahabatnya, Jeno menerimanya lalu menegak sedikit minuman kaleng itu.

" Habis ini lu mau nginep disini apa gimana? " Tanya Haikal duduk diatas motornya.

" Di rumah eyang. "

" Bukannya eyang Harvand masih di korea? " Ardan bertanya, Jeno mengangguk lalu kembali menegak minumannya.

" Dirumah gw aja deh Jen, mau engga? Di rumah eyang lu cuman sama ART doang juga "

Jeno sempat berpikir sejenak memikirkan tawaran Dewa, lalu mengangguk setuju, sudah sangat lama juga ia tidak menginap di rumah Dewa.

Suara mesin mobil terdengar berhenti di depan ruko bengkel, Jeno bangun dari posisinya dan mengintip dari bolongan kecil folding gate.

Jeno membulatkan kedua bola matanya, ketika melihat tujuh mobil yang berhenti di depan ruko yang sudah pasti itu mobil milik suruhan Jeffrey.

Aldi ikut mengintip lalu langsung menoleh ke Jeno.

" Lu pada dikejar mafia apa gimane?! " Ucap Aldi lalu Jeno langsung saja membekap mulut Aldi.

" Berisik bang nanti mereka denger! " Ucap Jeno, Aldi mengangguk mengerti.

Jeno kembali mengintip lagi dan seketika langsung memundurkan langkah ketika melihat beberapa orang berbaju hitam berjalan kearah ruko bengkel, bahkan kini sudah berdiri di depan folding gate bengkel.

" Matiin lampu Kal, bang kaya biasa ya! " Ucap Jeno, lalu langsung berlari menaiki anak tangga kelantai dua, di ikuti oleh Dewa dan Ardan.

" Bang samangat " Ucap Haikal, setelah mematikan beberapa saklar lampu hanya ada beberapa lampu yang redup cahaya.

" Suwe lu pada "

Aldi sudah biasa menangani kenakalan keempat bocah itu, bahkan waktu itu sampai ada lima polisi yang menghampiri  ke bengkelnya dalam sehari.

Folding gate bengkelnya di ketuk beberapa kali, membuat Aldi segera membukanya.

" Itu mereka Jevandra sama Jeandra kan ya? Anaknya om Jeffrey? " Pertanyaan Ardan membuat atensi ketiga sahabatnya mendekati dirinya yang sedang mengintip dari jendela lantai dua ruko bengkel milik Aldi.

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now