27.

30.3K 2.2K 282
                                    

Mobil mewah terus berdatangan secara bergantian memasuki area depan lobby gedung hotel mewah dan ternama di pusat ibu kota, di dalam gedung lantai dasar, sudah banyak sekali kiriman karangan bunga yang wangi harum dengan ucapan ucapan selamat, staff menarunya dengan rapih dan bersejejer.

Pintu ruangan di lantai lima terbuka dengan sangat lebar, memperlihatkan sebuah ruangan yang sudah di hias sedemikian rupa dengan perpaduan warna hitam dan putih, terlihat sangat mewah dan elegan sekali.

Para tetamu masuk ke dalam ruangan di sambut dengan suara alunan nada biola dan saksofon yang sangat merdu di dengar, bahkan nada nada serta notes yang di berikan memberikan kesan elegan dan indah.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menempati sebuah meja bundar yang sudah terdapat papan nama masing masing sang tamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menempati sebuah meja bundar yang sudah terdapat papan nama masing masing sang tamu.

Pria dewasa berkisaran berumur tiga puluh tahun, naik ke atas panggung dengan  membawa sebuah lembaran kertas, berdiri di sebuah tempat yang sudah di tentukan, bunyi Mic Wireless Shure Axient Digital yang di hidupkan membuat atensi para tetamu mengarahnya, lampu ruangan di redupkan hanya ada satu lampu terang yang menyala yang kini hanya mengarahkan ke pria tersebut.

Acara akan segera di mulai.

Tiffany menoleh ke menoleh ke putranya yang duduk di tengah tengah antara Jeffrey dan dirinya, Jeno mengenakan setelan jas berwarna hitam, dengan kemeja putih di dalamnya, persis seperti Jevandra dan Jeandra kenakan.

Jeno sepertinya tidak peduli akan sekitar, pemuda tampan itu malah sibuk dengan game yang berada di ponselnya serta earphone berwarna putih yang mencantol di kedua telingannya.

" Jev "

" Hm. "

" Kau tidak mau berhenti bermain ponsel? Acaranya sudah mulai "

Jeno melirik sang bunda sekilas, lalu kembali menatap layar ponselnya, jari jemarinya berhenti bergerak di atas layar ponsel yang menyala, sikapnya ini terlalu menunjukkan dirinya tidak suka dengan acara ini, jadi Jeno akhirnya melepaskan earphone putih miliknya, dan mematikan ponselnya memasukkan kedua benda itu ke dalam saku jas hitamnya.

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now