09.

31K 2K 57
                                    

Jeno keluar dari kamar mandi setelah mengganti pakaian pasiennya menjadi pakaian rumah yang nyaman, berjalan mendekat kearah sang bunda yang sedang memasukkan beberapa baju kotor dan peralatan yang dibutuhkan waktu Jeno rawat inap disini.

Hari ini Jeno sudah di perbolehkan pulang oleh Dikta, karna kondisi pasien kecilnya ini yang sudah bisa dikatakan membaik dari yang sebelumnya, di tambah Jeno juga cukup rewel selalu meminta untuk pulang.

Dikta juga menyarankan Tiffany dan Jeffrey untuk menjaga pola makan Jeno agar terartur, dokter tampan itu juga tidak lupa memberikan beberapa botol vitamin dan obat.

Setelah memasukkan barang kedalam tas Tiffany memberikan Jeno sebuah cardigan putih, Jeno mengambilnya lalu memakainya.

Pintu ruangan itu dibuka oleh Jeffrey yang baru saja selesai berbincang oleh Dikta diruangannya dan kembali membawa map besar bewarna coklat yang berisi beberapa data tambahan kesehatan Jeno.

" Sudah beres? " Tanya Tiffany

Jeffrey mengangguk lalu menatap balik Jeno yang masih terlihat putih pucat, bahkan tadi kedua bibirnya sangat kering dan di berikan beberapa oles Vaseline Lip Therapy Rosy Lips Jar milik Tiffany.

" ingin pakai kursi roda atau gendong? " Tanya Jeffrey yang membuat Jeno langsung menatapnya sinis.

" Punya kaki digunakan untuk jalan! " Ucap Jeno lalu keluar ruangan terlebih dahulu.

" Jangan membuatnya marah lagi mas " Ucap Tiffany, Jeffrey mengulas senyum kecil lalu membawa tas yang berada diatas brangkar.

Sepasang kekasih itu melangkah keluar ruangan menyusul Jeno yang sudah menunggu didepan ruangan bersama Roy dan Demian.

" Ayo " Ucap Tiffany lalu memeluk Jeno dari samping.

🛡🔫

Pintu lift terbuka lebar tepat di lantai dasar rumah sakit, Roy dan Demian keluar lebih dahulu lalu setelahnya mempersilakan sang tuannya untuk kaluar dari lift dengan salah satu tangan mereka menahan kedua pintu lift.

" Lewat sini tuan. "

Jeffrey memposisikan dirinya di sebelah kanan Jeno, membuat Jeno berada di tengah tengah Tiffany dan Jeffrey.

Di luar gedung rumah sakit banyak sekali orang orang yang membawa camera dan terlihat mereka saling mendorong satu sama lain, bahkan beberapa bodyguard pun sudah siap badan menjaga agar para reporter itu tidak bisa masuk kedalam gedung rumah sakit, dan juga tangan para bodyguard di angkat tinggi menyamakan para camera untuk menghalangi camera yang selalu ingin memotret.

Jeno melihatnya, seberapa banyak para reporter yang seperti zombie di depan pintu lobby rumah sakit, bahkan para staff rumah sakit pun sampai ada yang berkumpul di depan meja resepsionis dan membicarakan tentang hal itu.

" Tuan, kita lewat basement. " Ucap Roy, setelah mendapat pemberitahuan dari anggotanya lewat earpiece yang tercantol di telinga sebelah kanannya.

Jeffrey langsung membawa Jeno kedalam rangkulannya, dan segera membawa langkahnya dengan cepat masuk kedalam lift kembali, menuju ke lantai bawah tempat parkir mobil.

" Hey it's okey sayang.. mereka engga bakal masuk ke dalam sini.. " Ucap Tiffany memberikan kata penenangan untuk sang putra, ketika merasakan tangan Jeno yang ia genggam terasa mengeluarkan keringet dingin.

" Bun.. "

" Engga sayang engga pa-pah okeyy.. ada papah sama Roy dan Demian jadi aman jangan takut " Ucap Tiffany kembali memberikan kata penenangan.

Jevano WilliamWhere stories live. Discover now