S E L E S A I
BAHASA FRONTAL DAN TIDAK TERKENDALI! BAGI KALIAN YANG MASIH DI BAWAH UMUR HARAP TIDAK MEMBACA CERITA INI! NEKAT? SILAHKAN TANGGUNG SENDIRI AKIBATNYA!!
Permata Rusnandi atau biasa di panggil Tata, wanita 19 tahun yang memiliki tingkat o...
Hari ini liburanku hanya di isi dengan malas-malasan di kamar, dari mulai menonton film di netflix hingga blue film di ponsel. Tapi dari sekian banyaknya film, aku paling menyukai tentang yang berhubungan dengan seks.
Ya, aku harus mengakui jika aku seorang hypersex.
Aku sering menghabiskan malam bersama pria lain di saat gairahku sedang memuncak. Aku sering membawa pria ke dalam kamar dan melakukan one night stand agar nafsu seksku bisa di tuntaskan.
Oh ya aku ini tinggal di kost'an yang sangat bebas, jadi bukan hal sulit untuk melakukan seks di rumah ini. Bahkan penghuni sampai pemilik kost juga suka melukan hal sama sepertiku.
"Sial, padahal cuma liat fotonya kenapa jadi sange begini!"
Aku melirik malas pada pintu, lalu aku memusatkan kembali perhatianku pada ponsel dalam genggaman. Video ini lebih menarik dari pada tetangga kostku yang menggerutu tak jelas.
"Ta, mau bantuin aku kan?" Dia masih diam di depan pintu menatapku dengan wajah di buat memohon.
"Bantuin apa?"
"Aku sange, ngewe yuk Ta. Bentaran doang"
Kris berjalan mendekat, duduk di samping ranjang sambil mengusap pahaku yang tidak tertutup apa pun. Aku hanya menggunakan celana dalam dan sport bra.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Awalnya aku mendengus, tapi setelah di pikir-pikir sepertinya aku juga membutuhkan seks hari ini. Aku cukup terangsang saat melihat video yang ku putar, dan kebetulan sekali Kris mengajakku bermain.
"Selalu aja kalo sange datengnya ke aku!"
Aku matikan ponsel, duduk menghadap Kris dengan melipatkan kedua tangan di depan dada. Kris yang melihatku seperti ini malah terkekeh, dia mengusak rambutku dan berkata,
"Sesuai perjanjian.. kalo kamu sange, kamu dateng ke aku. Begitupun sebaliknya"
Apa yang Kris bilang itu benar. Aku dan dia sama-sama membuat perjanjian seperti itu dengan syarat tidak boleh ada perasaan selama kami menjadi partner sex. Lagi pula Kris sudah bertunangan, dan dia bukan tipikal ideal untukku. Jadi tidak mungkin kami saling memiliki rasa.
Tanpa membutuhkan waktu lama Kris mencium bibirku dengan lembut. Aku terbuai, mengalungkan tanganku pada lehernya.
Kris perlahan naik ke atas ranjang mengukung tubuhku tanpa melepas ciuman. Sebelah tangan Kris mulai menjamah payudaraku lalu turun mengusap vaginaku yang kebetulan telah basah duluan. Aku agak tersentak karena Kris sangat bernafsu sehingga vaginaku agak sedikit nyeri karena tangannya.
"Ahh! Kris pelan-pelan!" Aku mendongak merasakan sentuhan itu. Rasanya hebat, nikmat, dan luar biasa. Kris benar-benar paham cara memuaskan wanita di atas ranjang. Sekarang bagaimana caranya aku bisa menolak sentuhan Kris?
"Memek kamu makin halus aja, Ta. Jadi makin sange aku liatnya" Ujarnya sensual dengan menekan klitorisku dan sontak saja tubuhku menggelinjang geli. Sial ini nikmat sekali.
"Andai aku ketemu kamu duluan, aku pastiin kamu yang bakal jadi istri aku" Aku semakin di buat kalang kabut karena Kris mulai memasukan 2 jari besarnya dalam lubangku. Sekarang aku yakin vaginaku telah bajir akibat permainan jarinya.
"Ngga usah berkhayal Kris, kita cuma partner sex dan ngga akan lebih dari itu"
"Ya, aku tau. Kalo begitu aku bisa semakin kasar sama kamu!" Geramnya lalu mulai melucuti dalamanku.
Kris berdiri membuka semua pakaiannya. Bisa ku lihat penis besar dia sudah berdiri tegak. Oh astaga, aku bisa puas jika benda tumpul itu mengobrak abrik lubangku.
"Hisap yang kuat, Ta! Bikin aku gila sama permainan mulut kamu"
Dengan cepat aku meraih penisnya dan ku pijat lembut. Demi apa pun, memegang benda panjang ini membuat vaginaku kembali berkedut.
Perlahan namun pasti aku memasukan penis Kris ke dalam mulut, ku kulum miliknya yang panjang hingga sampai pangkal tenggorokan. Rasanya agak sulit bernafas namun aku menikmatinya.
Jujur aku belum pernah melakukan kuluman pada penis seseorang, hanya pada Kris aku melakukannya. Dan kalian tau? Penis ini tidak muat di mulutku!
"Arrgh! Mulut kamu emang nikmat banget, Ta! Selain memek kamu yang udah ngga perawan, ternyata mulut kamu juga!"
Kris menggeram mendongakan kepala sambil mengusap kepalaku. Mata dia terpejam tanda nikmat atas permainan mulutku. Lalu soal perawan, aku tidak mengakui itu. Aku sudah melepasnya sejak duduk di bangku 2 SMP, dan pertama kali aku melakukannya dengan guru olahragaku. Dari situ aku tau jika melakukan seks ternyata sangat memuaskan.
Setelah beberapa lama aku memanjakannya, Kris mendorong tubuhku hingga terlentang dan tepat berada di bawah kukungannya. Mata kami saling menatap, tangan pria itu membelai pipiku hingga tanpa sadar aku memejamkan mata menikmati usapannya.
Kris ini pria yang baik, dia tidak pernah kasar pada wanita. Tapi sepertinya berbeda ketika sedang di ranjang, Kris bisa melakukannya dengan sangat kasar dan justru aku menyukainya. Perlu kalian tau jika aku menikmati segala bentuk seks, karena bagiku itu merupakan tantangan baru.
Dia memundurkan tubuhnya hingga tepat berada di depan vagina ku. Dia mengendus hingga mengecup dengan penuh nafsu.
"Dari dulu baunya ngga pernah berubah. Kamu pinter banget rawatnya"
Aku tak menjawab, permainan Kris benar-benar membuatku melayang. Aku sampai memejamkan mata menikmati jilatan lidahnya membuat tubuhku menggelinjang hebat. Yang ku lakukan hanya mendesah dengan tanganku menahan kepalanya.
"Ahhh.. Kris.. ohh! Ahh.."
Kris melepaskan hisapannya dari vaginaku, mulai mencari posisi di antara kedua kakiku lalu dengan segera memasukan penisnya hingga terbenam sempurna dalam lubangku.
"Ahh! Kris, ini sakit! Pelan-pelan!" Aku sedikit mencengkram bahu Kris ketika dia menghentakan penisnya secara tidak sabaran.
"Argh! Memek kamu makin sempit aja, padahal kita sering lakuin ini. Arrgh! Makan penisku ini sayang"
"Ahh.. ahh.. shh, lebih cepat Kris!" Aku semakin mendesah saat Kris benar-benar menumbukku secara cepat dan kasar. Ini benar-benar luar biasa!
Hampir 3 jam kami melakukan hubungan intim dan entah berapa kali kami mengelurkan cairan kenikmatan ini. Hingga pada tusukan terakhir Kris membenamkan sempurna penisnya sampai aku merasa hangat dalam perutku, bahkan sperma pria itu sampai keluar akibat tak mampu menampung saking banyaknya. Lagian aku tak takut hamil sebab aku selalu meminum pil pencegah kehamilan.
"Kris, berat.." Aku berbisik ketika tubuh Kris ambruk di atasku. Dia berdiri, kembali memakai pakaiannya.
"Makasih ya Ta, kamu emang yang terbaik"
Cup~
Aku hanya bergumam mengatur nafas saat Kris menyelimuti dan memberiku ciuman singkat, setelahnya dia keluar dari kamarku.
Ya setidaknya liburanku kali ini sedikit bermanfaat dengan tidur seharian.
TBC.
Kali ini kita panas-panasan dengan yang lebih panas. Tapi tenang, ini minim konflik kok. Aku bosen bikin alur yang kebanyakan masalah, dan sekarang saatnya aku menuangkan segala imajinasi liarku dalam cerita kali ini.
Sekali lagi aku ingatkan buat kalian, ini hanya IMAJINASI! Jadi kalian yang baca tolong jangan baper, oke. Aku tau kalian pintar sehingga bisa membedakan mana realita dan fake belaka😚