Part 8

11K 400 4
                                        

Tata POV.

Semenjak kejadian aku sakit, pak Jeff semakin sering memperhatikanku bahkan dalam hal-hal kecil. Kaya misalkan dari caraku berpakaian, berdandan, ya apapun itu selalu saja ada yang ditentang olehnya. Dan itu membuatku semakin muak sama pak Jeff.

"Kamu mau kemana?" Tanyanya saat tiba-tiba dia masuk ke dalam kamarku. Oh astaga, kenapa pria ini jadi makin se'enaknya sih?

"Bapak tuh kenapa sih main nyelongong masuk aja?! Ini kamar saya! Ketuk dulu kek!" Aku agak meninggikan suara padanya, tapi sepertinya dia tak memperdulikan itu. Dia malah berdiri di belakang dan menatap tak suka ke arahku.

"Saya tanya sekali lagi, kamu mau kemana?" Aku berdecak malas, berpindah duduk dari meja rias ke tepi ranjang.

"Bukan urusan bapak! Terserah saya mau kemana!"

"Itu udah jadi urusan saya, Tata"

Aku berdiri di hadapannya, menatap pria tua ini dengan tatapan sengit. Dia pikir siapa berani mengaturku? Bahkan aku saja tidak peduli dengan apapun yang ingin dia lakukan.

"Sejak kapan, hah?!"

"Sejak kamu menjadi partner saya"

Aku tertawa kecil, "Pak, tolong bapak ingat baik-baik ya. Saya emang partner bapak, tapi bukan bearti bapak berhak mengatur-atur saya. Bapak urus aja urusan bapak sendiri!"

"Saya bukannya mau ikut campur urusan kamu, tapi ini udah jam 11 malam. Ngga baik perempuan keluyuran jam segini, bahaya. Tolong dengarkan saya kali ini, Permata" Pak Jeff berusaha mengambil tanganku namun dengan cepat aku menepisnya. Lagi pula aku sudah terbiasa pergi jam segini, dan semuanya baik-baik saja. Dasar pria kolot!

"Saya ngga peduli! Minggir!" Aku langsung saja menubruk bahu pak Jeff dan meninggalkannya sendiri. Aku sudah terlanjur janji dengan Ten ingin pergi ke club untuk menemaninya menyaksikan perform DJ pak Johnny.

Lalu dengan se'enaknya pak Jeff ingin melarangku pergi kesana? Tidak akan pernah aku menurutinya!

"Saya ngga suka baju kamu, ganti!" Tiba-tiba pak Jeff menahanku tanganku. Tadi dia melarangku pergi lalu sekarang melarangku memakai pakaian ini? Persetan! Aku sungguh membencinya!

"Ngga akan!"

Aku menghempas kasar tangannya, kembali melangkah tanpa peduli dia yang coba menahanku kembali.

* * *

Sudah sekitar 30 menit aku menunggu taksi pesananku namun tak kunjung datang. Jujur aku sedikit tak nyaman karena tempat ini sangat sepi, tidak seperti biasanya. Tapi tak apa lah dari pada aku harus menunggu di depan kost dan pak Jeff kembali membuatku kesal lebih baik aku tunggu disini agar menjauh darinya. Tapi salahku juga karena minta turun dari ojek online di tempat yang sepi. Sial!

Tak lama perasaanku semakin tidak enak karena di ujung sana ada 2 orang pria dalam keadaan setengah mabuk berjalan ke arahku. Aku berusaha tenang dan berpura-pura tidak melihat mereka. Namun lagi-lagi kesialan bagiku, kedua pria itu malah menarik tanganku secara kasar membuatku terkejut setengah mati.

"Wih ada cewe nih, hahah. Cantik-cantik kok sendirian sih.." Ujar salah satu pria yang aku rasa sudah sangat mabuk, terbukti dari aroma tubuhnya yang benar-benar bau alkohol.

"Lepas! Mau ngapain kalian?!" Aku berusaha melepas genggamanku tapi ternyata sia-sia sebab tenanga pria ini benar-benar kuat.

"Aduhhh.. jangan galak-galak dong.. kita cuma mau main-main sebentar"

Sontak mataku membulat karena 1 pria lagi dengan kurang ajarnya meremas bokongku. Lantas aku semakin berontak, sungguh aku sangat takut dengan mereka berdua.

Wrong Marriage || JaeYong 21+ (✔)Where stories live. Discover now