Tata POV.
Setelah puas bermain tadi, aku kembali melangkah menuju kantin meninggalkan Ten di toilet bersama Johnny. Tak lama kami mendapatkan kepuasan pria tinggi itu datang dan kembali mengajak Ten bercinta. Ya dari pada aku kembali horny melihat persetubuhan mereka lebih baik aku mengisi perut yang mulai keroncongan.
Selesai memesan makanan aku duduk di bangku pojok lalu mulai menyantap hidangan ini. Tapi ditengah kunyahan tiba-tiba sosok pria yang tidak begitu aku kenal duduk di hadapanku.
"Hai Tata.. Sendirian aja? Perlu saya temani?" Ujar pria itu dengan senyum mengembang. Cih, dia pikir tampan menggunakan ekspresi itu di hadapanku?
"Ngga perlu! Lebih baik bapak pergi!" Ketusku menatap datar padanya. Namun bukannya menurut, dia justru berpindah tempat duduk disampingku.
"Kamu cantik, cuma sayangnya kamu judes. Tapi gapapa deh, justru kamu semakin menarik di mata saya"
Sontak mataku membulat ketika tangan sialan pak Jeff meremat pahaku. Brengsek sekali tua bangka ini!
"Bapak jangan macem-macem ya! Pergi dari hadapan saya sebelum garpu ini menancap di tangan bapak!" Ancamku, namun dia malah tertawa mendengarnya. Dasar pria gila.
"Kamu galak banget sih? Nih kamu denger ucapan saya ya, saya pastikan kamu akan menjadi milik saya seutuhnya. Saya jamin itu"
"Dalam mimpi bapak! Lagian saya juga ngga tertarik sama pria tua! Saya cantik, saya masih muda dan saya yakin bapak ngga akan cocok sama saya!"
"Kita liat aja nanti. Setelah saya pastikan kamu ada di genggaman saya, saya tidak akan pernah melepaskan kamu"
* * *
Sorenya aku pulang dengan perasaan kesal. Entah kenapa ucapan pak Jeff malah terus memutar dalam pikiranku seakan itu benar-benar terjadi. Tidak, itu tidak mungkin! Aku dan pak Jeff kan baru bertemu tadi. Tidak mungkin pak Jeff serius dengan omongannya.
"Argh! Ngaco! Jangan baper sama omongan pak Jeff!" Gumamku sedikit memukul kepala.
"Kamu kenapa? Pulang kok marah-marah?" Tanya Kris, dia baru keluar dari kamarnya sambil mengusap kepala yang basah dengan handuk.
"Ngga tau! Sana minggir!" Aku sedikit mendorong tubuh Kris ketika dia menghadangku di pintu ruang tengah, lalu aku duduk diikuti olehnya.
"Kenapa sih? Kurang di sodok ya?" Kata dia mencolek daguku. Kris ini memang punya mulut kurang ajar, tapi tetap saja dia baik di mataku.
"Ih apaan sih! Otak kamu tuh isinya selangkangan terus!"
"Ya terus kenapa? Pulang-pulang mukanya di tekuk gitu, jelek tau"
Aku tak memperdulikan ledekan Kris, aku memilih menyandarkan kepalaku pada bahunya dengan tetap mempertahankan gerutuanku.
"Kamu tau ngga sih, di kampusku ada dosen gila yang ngejer-ngejer aku terus!"
"Bagus dong, bearti kamu ngga jomblo lagi" Kris merangkulku, "Ya kan sayang?"
"Ya tapi ngga sama laki-laki tua juga!"
"Emang apa salahnya sama laki-laki tua? Aku juga 7 tahun lebih tua dari kamu tapi kamu biasa aja"
"Kamu beda, dia ini om-om Kris! Om-om! Ih aku rasa dia pedofil tuh suka sama anak kecil!"
Kris malah tertawa dengar ocehanku. Aku yang mendapat respon itu tentu tidak suka lalu mencubit kencang perutnya membuat dia meringis.
"Apanya yang lucu?!" Sungutku, "Kamu yang lucu. Bilang sendiri masih anak kecil tapi ngerti sama dunia perngewe'an" Jawabnya.
YOU ARE READING
Wrong Marriage || JaeYong 21+ (✔)
FanfictionS E L E S A I BAHASA FRONTAL DAN TIDAK TERKENDALI! BAGI KALIAN YANG MASIH DI BAWAH UMUR HARAP TIDAK MEMBACA CERITA INI! NEKAT? SILAHKAN TANGGUNG SENDIRI AKIBATNYA!! Permata Rusnandi atau biasa di panggil Tata, wanita 19 tahun yang memiliki tingkat o...
