TWM 22

237 34 1
                                    

Happy Reading...

Segala Prosesi pernikahan Kaisar Ryu dan Liu Yang telah dilaksanakan, yang tentu saja tidak pernah mendapatkan senyum dari kaisar Ryu, yang ada hanyalah tatapan datar yang menusuk.

Tibalah kita pada malam hari dimana seluruh pejabat dan bangsawan saling bercanda gurau ditemani dengan arak dan makanan, disini juga hadir Kaisar Ryu dan Pangeran Yun serta Huo Hu.

Pangeran Yun terus saya menatap Kaisar Ryu yang terus meneguk minumannya sambil sesekali tersenyum sinis ke arah para pejabat. Menyadari hal itu Huo Hu memegang tangan Pangeran Yun mengisyaratkan untuk bersabar.

Tiba-tiba Kaisar Ryu bangkit dari duduknya, sepertinya ia berniat meninggalkan perjamuan. Para mentri dan pejabat lainnya menyadari hal itu langsung mengalihkan pandangannya ke sang Kaisar.

"Anda sudah ingin kembali yang mulia?" Tanya perdana mentri membuat langkah Kaisar Ryu terhenti.

"Ya, ada yang salah?" Jawab kaisar dingin tapi masih dalam keadaan mabuk.

"Tidak yang mulia, hamba harap anda segera menemui ratu tidak baik membiarkannya tidur sendiri di malam pernikahan kalian" tanpa memperdulikan lagi perkataan orang-orang disana Kaisar Ryu melanjutkan langkahnya meninggalkan perjamuan.

Langkah kaisar Ryu mengarah ke kediaman Lui Ying atau bisa di sebut ratu Liu Ying, ia hanya berjalan sendiri para pelayan ia perintahkan kembali ke kediamannya.

Pintu kamar terbuka memperlihatkan Sosok Kaisar Ryu, melihat hal itu ratu Liu Ying senang bukan main. Ia segera bergegas menghampiri sang kaisar.

Sambil membungkuk sopan ia memandu kaisar Ryu masuk, "aku sudah menyiapkan beberapa minuman dan makanan ringan untuk anda" ucap ratu Liu Ying dengan rona bahagia.

Masih dengan wajah datarnya kaisar Ryu terus memandang apa yang ada di meja itu, cukup lama akhirnya Ratu Liu Ying menuangkan minuman lalu memberinya kepada kaisar.

Kaisar menerima itu dengan tenang hati, Liu Ying dibuat sangat senang akan hal itu, alih-alih meminumnya kaisar Ryu meletakkan kembali gelas itu.

Perlahan tapi pasti tubuh Kaisar Ryu semakin mendekati Liu Ying, jarak wajah mereka kini mulai menipis, bahkan tangan Kaisar Ryu sudah naik membelai pipi Liu Ying, mata Liu Ying terpejam menerima perlakuan itu.

Liu Ying sangat senang dan bergairah, namun diluar dugaan wajah kaisar Ryu malah melenceng ke telinga Liu Ying membisikka sesuatu.

"Kau mungkin berhasil mengambil dan menggantikannya sebagai ratu...tapi jangan harap kau bisa menggantikannya di hatiku, hal itu tidak akan pernah terjadi" bisik Kaisar sambil tersenyum sinis.

Liu Ying tidak bisa berkata apa-apa, tangannya hanya terkepal keras dan Kaisar ia sudah menghentakkan tangannya memperluas jarak mereka.

Tak menunggu respon Liu Ying, Kaisar Ryu berbalik meninggalkan Liu Ying dengan amarahnya, dan ia tak memperdulikan hal itu baginya wanita ini hanya perlu mendapatkan sedikit peringatan tentang posisinya yang hanya sebatas pelarian.

###___

Sedangkan di sini kedai makan Gu yang dikelolah Anxin dan keluarganya tengah ramai pembeli, banyak yang datang karena murni sedang lapar dan banyak juga yang datang dengan tujuan lain yaitu menarik perhatian Anxin dan An Ling.

Yah ketampanan dan kecantikan dari kedua orang ini sudah tersebar kepelosok desa, jadi jangan heran jika mereka berdua menjadi incaran para pria dan wanita.

Anxin yang terkenal ceria selalu berusaha untuk menolak lekaki hidung belang dengan cara yang halus dan tidak menyinggung sehingga hubungannya dengan para pemuda sangatlah baik, sedangkan An Ling dia cukup cuek dan terkesan sedikit pemalu dengan para gadis.

Banyak gadis yang berusaha menarik perhatian An Ling ada yang dengan cara normal sampai yang ekstrim, Setiap mengingat hal itu membuat Anxin selalu tertawa.

"Hah hari ini sangat banyak orang" keluh Anxin sedikit merebahkan tubuhnya.

"Istirahatlah jika lelah!" Perintah An Ling yang sedang membersihkan meja.

"Tidak!aku menyukai ini"

"Keramaian ini dikarenakan festival lampion akan segera di selenggarakan!" Sambung An Ling, mendengar hal itu tentu saja membuat Anxin bangun dengan semangat "kau serius? Jadi nanti akan ada lampu, makanan, pakaian dan kembang api?" Tanya Anxin dengan antusias.

"Tentu saja dan kau tau akan ada begitu banyak orang yang datang dari desa seberang!" Membayangkan hal itu membuat Anxin begitu berseri-seri.

"Kau suka?" Tanya An Ling kembali

"Tentu saja!...tapi aku tidak punya baju yang bagus, atau pun hiasan cantik, sepatu ku saja dari bahan jerami dan kumuh"

"Tenang saja nanti aku akan membelikannya untuk adikku tersayang"

Mendengar penuturan kakaknya itu Anxin senang bukan main, sampai- sampai ia memeluk An Ling. An Ling bahkan sejenak terdian menerima perlakuan Anxin yang sedikit antusias, smpai akhirnya ia pun membalas pelukan Anxin.

"Oh aku punya hadiah untuk mu" ucap An Ling melepas pelukannya kemuadian bergegas masuk ke rumah.

Tak berselang lama ia kembali muncul dengan sebuah benda panjang yang ia bungkus kain putih, Anxin yang bingung masih setia menunggu di tempatnya.

"Itu apa?" Tanya Anxin

"Buka saja!" Balas An Ling menyerahkan benda itu.

Anxin punembukanya dengan tidak sabar dan saat ujungnya terlihat, raut wajah penasarannya berubah menjadi wajah senang dan bahagia, bagaimana tidak, isi benda yang bungkus itu adalah sebuah pedang yang sangat cantik, Anxin tampak bgitu senang dengan hadiah itu.

"Ini benar untukku?" Tanya Anxin kembali memastikan dan dibalas dengan anggukan oleh Al Ling.

"Dari mana kau mendapatkannya? Ini pasti mahal!" Gumam Anxin, "kau tidak perlu memikirkannya, sekarang kau sudah punya pedang sendiri jadi kau harus lebih rajin lagi latihan! Mengerti" perkataan itu di balas anggukan cepat oleh Anxin dengan ekspresi wajah yang sangat imut, sambil menggembulkan pipinya.

Terpesona!!!

Mungkin itu adalah gambaran wajah An Ling, yah terpesona dengan perempuan yang ada di hadapannya ini!

Bagaimana ini, ia merasa bahwa apa yang ia rasakan sekarang ini sepertinya bukanlah sesusatu yang harus terjadi.

********

Oke sekian untuk part ini, jangan lupa tinggalkan vote dan comment yahh!!

Apakah yang akan terjadi selanjutnya dengan Anxin? Dan apakah akan segera terjadi konflik antara hati dan pikiran An Ling? Lalu bagaimana nasib Kaisar Ryu selanjutnya

Jawabannya ada di part selanjutnya

Terimakasih

The Winners Of MeWhere stories live. Discover now