TWM 26

210 34 4
                                    

Happy Reading...

Berita tentang keberadaan Anxin di Istana menyebar cukup luas, cukuplah luas untuk terdengar cepat oleh Kaisar Ryu. Apalagi yang mengatakan dengan jelas bahwa Anxin sangat mirip dengan Xia Lin.

Kaisar Ryu yang sudah mencari kebenaran tentang kematian Xia Lin itu, tak akan menunda-nunda untuk segera bertemu dengan sosok Anxin itu semirip apa dia dengan Wanitanya.

Kaisar Ryu berpikir akan sangat rancu ketika dia menghampiri wanita itu dahulu, ini akan membuat seluruh istana gempar jika dia yang langsung menemui Anxin, jadi ia memutuskan untuk melakukan perjamuan hidangan dan mengundang seleuruh golongan yang ada di Istana dan pastinya sudah termasuk para dayang dan prajurit istana.

"Persiapan sudah hampir selesai yang mulia" ucap kasim yang melayani kaisar.

"Baiklah segera tuntaskan dan kita akan mulai perjamuan ini!" Peritahnya tegas.

Hingga tibalah perjamuan itu diselenggarakan, semua orang tampak senang, saat mengetahui bahwa kaisar Ryu sudah mulai kembali membuka dirinya.

Ditempat ini sudah ada Huo Hu dan Pangeran Yun, Liu Ying dan pejabat lainnya pun tak ketinggalan. Namun sejatinya yang menjadi sorotan dari perjamuan ini adalah Anxin dan dia sudah berdiri di belakang Huo Hu dengan wajah tertunduk.

Perjamuan ini tidak besar namun juga tidak kecil apalagi dengan iringan musik dan makanan yang cukup banyak. Sedangkan itu mata kaisar Ryu terus saja memperhatikan sosok pelayan yang selalu mengikuti Huo Hu karena yang ia dengar Anxin adalah pelayan Huo Hu.

Hingga akhirnya perlahan kerumunan mulai berkurang Lui Ying dan Ayahnya serta pejabat lain sudah meninggalkan tempat, sedangkan Huo Hu juga sudah mulai berencana untuk beranjak, sayangnya hal itu langsung di cegah oleh kaisar.

Huo Hu yang paham dengan maksud Kaisar Ryu langsung menatap pangeran Yun dengan penuh arti yang dibalas dengan sedikit anggukan.

"Ada apa yang mulia?" Tanya Huo Hu sedikit berbasa-basi.

"Kau tau dengan pasti jawabannya" mendengar hal itu Huo Hu langsung memberi jalan Kaisar Ryu.

Perlahan langkah Kaisar Ryu mendekati satu- persatu pelayan Huo Hu, mereka semua tidak paham apa yang terjadi termasuk Anxin.

Sampai akhirnya tibalah Kaisar di hadapan Anxin, posisi wajah Anxin masih menunduk.
"Angkat wajahmu!" Perintah Kaisar Ryu

"Ma...maafkan hamba yang mulia, tapi hamba tidak berani"

DEG

Satu kalimat yang lolos dari mulut Anxin mampu membuat jantung Kaisar Ryu berdegug kencang, suara ini... telinga Kaisar Ryu sangatlah mengenal jelas suara ini.

Tanpa basi-basi tangan Kaisar Ryu langsung menarik dagu Anxin, alhasil wajah Anxin terpampang dengan nyata di hadapan Kaisar.

Terjadilah moment saling tatap-menatap Kaisar Ryu dengan rasa yang campur aduknya, tak bisa dijelaskan terkejut, sedih senang semua tercampur. Tangan kaisar pun tak bertenaga hingga melepas wajah Anxin.

Lalu bagaimana Anxin? yang pertama ia rasakan saat melihat wajah Kaisar adalah kesedihan, rasa seding yang menyelimuti dadanya dan tanpa ia sadari beberapa tetes air mata jatuh membasahi pipinya.

Tangannya perlahan naik menyeka air matanya, Anxin heran dan tak menyadari hal itu ia tak paham dengan apa yang ia rasakan saat ini, ini adalah kali pertamanya menatap wajah kaisar, wajah itu. Wajah yang terasa sangat dekat dan terasa memiliki tempat  khusus dihatinya.

Tak sanggup menatap wajah Anxin begitu lama, Kaisar akhirnya pergi begitu saja meninggalkan semua orang dan juga Anxin yang dengan perasaan bingungnya.

The Winners Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang