TWM 13

3.4K 224 1
                                    

Maaf yahh readers karena di part sebelumnya dan mungkin kedepannya banyak tulisan yang salah ketik atau tanda, karena jujur author ngak periksa dulu saking pengen cepatnya buat update...tapi author bakal usaha buat menghilangkan itu!!!

Happy Reading...

Author POV

Xia Lin dan So Shan sedang duduk di sebuah pondok kecil dengan beberapa hidangan di hadapan mereka, tampak mereka juga sedang bersenda gurau.

Namun senda gurau mereka terhenti saat Huo Hu datang menghampiri mereka, Xia Lin sedikit tersenyum ia tidak mengenal wanita ini.

"Xia Lin dia Huo Hu dan Huo Hu ini Xia Lin" ucap So Shan memperkenalkan mereka.

"Aku sudah tau! Dia sangat terkenal" Xia Lin hanya tersenyum kikuk, ia tidak tau apa itu sebuah pujian atau singgungan.

"Aku Huo Hu sahabat dari kecil dari para pangeran, dan juga aku sangat menyayangi mereka terutama Kaisar Ryu, bukan sebagai teman melainkan seorang pria!" So Shan langsung menyikut Huo Hu, dia tau maksud dari omongan Huo Hu.

"Xia Lin jangan hiraukan dia!" So Shan berusaha memberikan pengertian kepada Xia Lin.

"Tidak, tidak apa-apa!"

"Tapi sayangnya cintanya tidak pernah untukku, ia hanya menganggapku seorang sahabat..."

"Xia Lin kau beruntung bisa mendapatkan cinta Kaisar Ryu, aku yakin dia memang tidak salah pilih memilihmu" sambung Huo Hu lagi, mereka sedikit tersentak saat mendengar kalimat itu, pasalnya mereka tau seperti apa rasa Huo Hu terhadap kaisar.

"Terima Kasih!" Ucap Xia Lin.

"Kau harus berjanji padaku akan menjaga dia perasaannya, jika kau butuh bantuan kami siap membantumu, bukan begitu!" Ucap Huo Hu tersenyum bahagia menatap So Shan.

"Wahh boleh kami bergabung" semua mata memandang tiga pria yang tengah berdiri dengan tangan dibelakang.

"Tentu saja!" So Shan bersuara disertai mengedipkan mata ke pangeran Yun, yang dikedipkanpun tau artinya itu segera ia duduk di samping Huo Hu dan So Shan. Sedangkan Kaisara Ryu duduk disamping kanan Xia Lin dan disebelah kirinya Zhen duduk dalam diam.

Canggung, mungkin yang menggambarkan perasaan Xia Lin dan Kaisara Ryu, sedangkan yang lain sibuk dengan pembicaraan dan kadang-kadang tertawa.

"Kenapa kalian tidak bicara?" Xia Lin dan Kaisar Ryu tersadar melihat semua pandangan bingung mereka.

"Kenapa kami harus bicara!" Pangeran Yun hanya memicing mendengar jawaban bukan tapi pertanyaan berbau jawaban Kaisar Ryu.

"Kalian bisa melanjutkan pembicaraan kalian! Kami akan mendengar"

Xia Lin POV

Aku mulai gusar mereka benar-benar mengganggapku tidak ada, apa tidak kegiatan lain.

Sampai akhirnya aku merasakan tanganku di tarik oleh seseorang, hebat! Dia Kaisar, dia menarik tanganku membuatku berdiri.

"kalian lanjutkan kami ingin ke suatu tempat" dapat kulihat wajah bingung mereka saat aku dan Kaisar meninggalkan tempat.

Bahkan hampir semua orang yang kami ajak berpapasan menatap kami seakan mereka berkata "wahh lihat aku iri!" Seperti itu, bagaimana tidak begitu jika sedari tadi tanganku masih saja ia gandeng.

"Kemana anda akan membawaku yang mulia?"

"Ke tempat yang pasti akan kau sukai!" Gila! Dia mengedipkan mata padaku dan itu terlalu mempesona.

###___

Apa kalian percaya dia, yah Si Kaisar Ryu yang tampan dan datar itu mengajakku keluar Istana bukan sebagai bangsawan tapi rakyat biasa.

Aku masih merasa malu mengingat kejadian tadi, dimana raja membawaku ke kamarnya dan malunya lagi aku mengira ia akan melakukan hal-hal aneh padaku.

Ternyata ia hanya memintaku menunggunya memakai pakaian biasa, dia berkata akan mengajakku keluar sungguh memalukan.

"Yang mulia bisa anda melepas tatapan menjengkelkan itu!"

"Apa? Menjengkelkan,"

"Bukan begitu hanya saja anda sepertinya mengejekku yang mulia" diapun hanya tersenyum geli dan mulai mempercepat langkahnya.

Tampa sadar aku sedikit berteriak "yang mu..." tunggu sejak kapan dia di depanku, dia mendekap mulutku dengan mulutnya barusan dia menciumku, begitu singkat tapi aku dapat merasakannya.

Dia sama sekali belum beranjak dariku, matanya masih menatapku oh jangan sampai aku menendangnya, jantung, jantung jangan begini.

Mataku terpejam saat wajahnya kembali mendekat "berhenti memanggilku yang mulia atau aku akan melahapmu" mata kembali terbuka, kaget! Tentu saja itu yang ku rasakan, astaga untuk ke dua kalinya aku dipermalukan, dia pasti berpikir bahwa aku sangat mengharapkannya.

Entah apa dan kenapa rasanya sangat senabg berjalan dengan pria ini, Makan bersama bahkan nyonya pemilik tempat makan mengira kami sepasang suami istri.

Sekarang ini kami sedang padang rumput, bisa kalian bayangkan kami berjalan kaki ke sini yang tidak lain adalah bukit di belakang istana.

"Kapan kita kembali?" Tanyaku kepada Kaisar yang sedang berbaring menikmati angin sejuk.

"Kenapa kau pusing Xia Lin kau tinggal masuk ke sana dan sampai!" Ucapnya tampa membuka mata.

"Lama-lama aku bosan yang mulia!" Kini mata raja terbuka menatapku dari samping.

Tidak mengerti dengan apa yang akan dia lakukan yang jelas dia mengambil sebuah tanaman kecil, sangat kecil.

"Ini!" Ucapnya sambil menyodorkan tanaman itu.

"Untuk apa?" Tanyaku bingung.

"Kita akan menanamnya!" Aku menggangguk dan beberapa detik kemudian kami sudah berdiri di titik dimana kita akan menanam pohon ini.

Dia sangat tampan saat menggali tanah itu, yahh walaupun setiap saat dia memang sangat tampan.

Setelah menanam pohon kecil itu kami menimbunnya dengan tanah dan selesai, sadar atau tidak kalau Kaisar sedang menatapku, diam dengan seribu arti pada tatapannya.

"Kenap?..." ucapanku terpotong saat aku merasakan bibirku disapu oleh sesuatu, Kaisar dan aku kami berciuman dan entah kenapa dengan diriku tapi aku menikmati dan membalasnya.

********
Daebak!! Ini benar-benar tidak jelas view dan ngak jelas mau kemana alur ceritanya.... tapi mau apalah yahh readers hanya itu yang ada di otak author ini........

Oke jangan lupa yahh tinggalkan vote dan comments kalian!!! See you next part

Terima Kasih

The Winners Of MeWhere stories live. Discover now