TWM 10

3.3K 236 2
                                    

Yuhuiii author update lagi

Happy Reading...

Semua persiapan untuk keberangkatan Weng Zi ke istana sudah siap dengan baik, bahkan Weng Zi pun sudah siap dengan penampilannya yang baru, sekarang ini dia tidak lagi berperan sebagai Weng Zi tapi Xia Lin.

"Nona semua orang tengah menunggu anda, kita akan segera berangkat!" Ucap salah seorang pelayan Xia Lin.

"Baik aku mengerti pergilah dulu!" Ucap Xia Lin kepada pelayan tersebut.

Sedangkan di luar sana tampak beberapa kuda dan tandu beserta para keluarga tengah menunggu Xia Lin, hari ini dia akan dikirim ke Istana.

Akhirnya yang ditunggu telah datang, Xia Lin keluar dari kamarnya memperlihatkan pesonanya yang terkesan cantik dan anggun dengan balutan baju berwarna merah dikombinasikan dengan biru muda.

Semua oranga dibuat terperangah dengan penampilan Xia Lin bahkan ayahnya sendiri pun tidak dapat menyembunyikan wajah kagum akan penampilan putrinya,

"Bisa kalian berhenti menatapku seperti itu" ketus Xia Lin yang risih dengan pandangan semua orang.

Semua orang tersadar dan akhirnya semua menaiki kuda dan berada pada posisi masing-masing, tuan dan nyonya Chen dalam satu tandu begitu pula dengan Xia Lin, kemudian LuLay menunggangi kuda sendiri.

Tidak butuh waktu yang begitu lama untuk sampai ke istana mengingat penginapan yang memang terletak di tengah ibu kota.

###___

Kaisar Ryu sedang risih dengan tiga orang yang ada dihadapannya ini, dari tadi mereka terus menggodanya.

"Kakak apa yang kau rasakan, katakan bagaimana rasanya!" Ucap pangeran Yun yang kembali  menggoda Kaisara Ryu.

"Yaa pangeran berhentilah menggodanya, lihat wajahnya memerah!" Sambung Huo Hu yang membuat Kaisar Ryu semakin kesal.

"Aittss kalian berhenti kelakukan itu atau akan menghukummu!" Ketus Kaisar Ryu.

"Kakak kau tidak bisa membohongi kami, lihat wajahmu memanas"

"kakak tidak bisakah kau berhenti! Lihat Yang Mulia dia sudah mau meledak kerena merah, kau belum saja merasakan yang dia rasakan kalau kau mengalaminya lihat saja kau juga akan merasakan hal sama dan aku adalah orang pertama yang akan menertawaimu! Hahahaha" pangeran Yun mematap kesal ke arah So Shan, bukannya membelanya malah ia yang dirinya yang diejek.

"Tapi So Shan, bukankah kau sahabat dari Xia Lin kenapa kau ada disini?" Tanya Huo Hu.

"Sebenarnya aku takut padanya, aku menyimpan kebohongan darinya dan saat dia tau kebenaran itu pasti aku akan tamat!" Jelas So Shan.

"Jadi calon Ratu kita galak, semoga saja kau selamat Yang Mulia secara kau sangat menyebalkan!" Ejek Huo Hu yang tentu saja ditujukan untuk Kaisar Ryu, sedang Kaisar Ryu hanya diam seribu bahasa.

"Yang mulia rombongan telah tiba" ucap salah seorang pelayan.

Dalam hitungan detik mereka berdiri dan tampaklah wajah gusar So Shan, sedangkan Kaisar Ryu ia tetap mempertahankan wajah dingin dan datarnya.

"Kau tenang saja semua akan baik-baik saja!" Ucap Kaisar Ryu seakan memberi kekuatan untuk So Shan, ia tau apa yang So Shan rasakan gelisa dan takut jika nanti Weng Zi marah padanya.

Aula pertemuan sudah ramai dipadati oleh beberapa pelayan dan pejabat Istana yang juga akan menyambut kedatangan calon ratu mereka.

"Kenapa anak-anak belum datang?" Bisik Raja Hwang pada Ratu Hao.

"Entahlah yang mulia, itu mereka tapi dimana Ryu!" Ucap Ratu saat pandangannya menemukan pangeran Yun, So Shan dan Huo Hu yang sedang berjalan berdampingan.

Semua kembali terperangah saat kedatangan Xia Lin sudah diumukan dengan senyum yang ia kembangkan, dia terlihat imut cantik tapi tegas dan kuat.

Sedang para pejabat lain sibuk saling sapa dengan Tuan Chen yang memang mereka saling mengenal.

Mata Xia Lin mendapati So Shan yang juga menatapnya sedikit takut tapi senang, ingin rasanya Xia Lin langsung terbang menghampirinya tapi ia masih mengingat etika.

Semua pandangan dan aktivitas teralihkan saat Kaisar Ryu memasuki aula, Xia Lin terpaku, perasaannya bercampur aduk saat menyadari siapa yang ada di hadapannya.

Tubuhnya gemetar hebat tangan dan tubuhnya terasa panas dingin, tangannya mengepal dengan kuat bahkan sampai kukunya memutih.

Nafasnya tertahan dan mulut seakan berat untuk bersuara, ia berharap ini mimpi tapi ini terlalu nyata, jika ini nyata dan pria itu adalah raja maka dia akan menikah dengannya.

"Xia Lin kau melamun!" Xia Lin tersentak saat Lu Lay mengajaknya bicara.

"Tidak kakak, aku baik-baik saja!" Ucap Xia Lin dengan senyum setulus mungkin.

********
Perasaan part ini pendek banget tapi ngak papalah yahh, lagi mampet nih idenya!!

Jangan lupa tinggakan vote and comments!!

Terima Kasih

The Winners Of MeWhere stories live. Discover now