TWM 30

212 32 3
                                    

Happy Reading...

Di kamar yang teramat mewah ini tengah duduk kaisar Ryu yang disampingnya sudah ada Anxin yang sedang menuangkan minuman namun tanpa melirik kaisar sedikitpun.

Kaisar Ryu menyadari bahwa sekarang Ini Anxin sedang kesal dan enggan berbicara dengannya, terbersitlah ide untuk menggoda Anxin.

"Kau jangan pergi temani aku makan!" Perintah Kaisar Ryu. Perkataan itu membuat gerakan Anxin terhenti.

Anxin hanya diam sekarang ia berdiri di samping kaisar tak beranjak dan tak juga iangin bersuara. Dari Tatapannya sangat jelas bahwa ia sedang marah.

"Tentang kejadian di bak mandi kemarin...!"

"Maaf yang mulia bisakah anda tidak membalasnya" potong Anxin dengan sedikit penekanan.

"Kenapa?" Kaisar Ryu menghentikan aktivitas minumnya.

"Maaf lancang tapi hamba tidak ingin mengungkit hal itu, itu bukan lah sesuatu yang harus diperjelas atau dibahas"

"Aku..."

"Cukup yang mulia!" Potong Anxin sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Tolong berhenti yang mulia, ini tidak lebih hanya kebuah kesalahan..." Anxin menggantung omongannya sambil memandang lirik Kaisar Ryu.

"Maaf yang mulia hamba harus undur diri" tak ada jawaban dari Kaisar Ryu, Anxin pun melangkahkan kakinya keluar.

"Itu bukan kesalahan!" Ucapan Kaisar Ryu ini berhasil membuat langkah Anxin terhenti.

"Lalu apa? Apa anda sengaja ingin membuatku berada dalam masalah, atau hanya ingin mempermainkan perasaanku hal ini membuatku bingung dan kurasa pikiran dan perasaan anda juga bingung."

"Anda melakukan semua ini bukan murni karena perasaan anda! Ini hanya wujud kebingungan anda...!" Perkataan Anxin yang sedikit menggebu-gebu itu membuat Kaisar Ryu tidak bisa berkata-kata. Kaisar Ryu hanya diam.

"Anda hanya bingung Karena wajahku mirip dengan mendiang ratu, benarkan! Hamba mengetahui semuanya, yang mulia Huo Hu sudah memberitahu hamba...semuanya bahkan alasan kenapa hamba ditempatkan disini!"

Kaisar Ryu kehilangan kata-kata sebenaranya Anxin benar ia masih bingung dengan apa yang dirasakannya. Bagaimana perasaan sesungguhnya kepada Anxin, apa murni karena keinginan hatinya atau hanya wujud kerinduannya dengan Xia Lin.

"Kau sebaiknya istirahat Anxin, kuharap saat kita bertemu kembali pikiranmu sudah tenang!" Anxin tak membalas perkataan Kaisar Ryu ia memilih melanjutkan langkannya meninggalkan Kaisar Ryu.

Anxin berjalan dengan perasaan yang tidak jelas, marah, kesal, sedih dan menyesal tercampur menjadi satu. Sampai akhirnya langkahnya terhenti.

Matanya mendapati sesosok wanita cantik tengah menghampirinya, sekarang. persis berada di depannya dari penampilannya ia adalah seorang wanita kehormatan tapi ini pertama kalinya Anxin bertemu dengannya.

"Mereka benar! Kau benar-benar mirip dengannya" tangan wanita itu naik menyentuh pipi Anxin dengan lembut.

"Maafkan jika hamba lancang tapi anda siapa?" Wanita itu tersenyum mendapati  pertanyaan Anxin.

"Aku istri Raja terdahulu Kaisar Hwang, ibu dari Raja negara ini Kaisar Ryu...Ratu Hao Zi!" Mata Anxin terbelalak dengan cepat ia menunduk hormat dan meminta maaf atas kelancangannya.

"Maafkan hamba yang mulia, hamba tidak mengenali anda" Tangan Ratu Hao Zi membangunkan tubuh Anxin dengan lembut.

"Tidak apa, ini bukan salahmu! Ah namamu Anxin?"

The Winners Of MeWhere stories live. Discover now