TWM 16

1.4K 97 8
                                    

Author comeback lagi nihh readers dan maaf banget yah!!! karena terakhir aku nge update itu kayaknya udah beberapa bulan yang lalu, itu semua gara2 sibuk dengan dunia baru (masuk kuliah). Jujur author rindu benget sama kalian!! So sekarang author bakal usahain buat nyempetin waktu buat update lanjutan cerita ini... pasti kalian merasa di gantung banget kan..one more time sorryyy!!!

Happy Reading...

Xia Lin sedang duduk menikmati hembusan angin di kolam teratai ditemani oleh beberapa pelayan. Hati dan pikirannya terasa begitu tenang, sampai seseorang datang membuat ketenangannya buyar.

"Boleh aku menemanimu!!" ucap seseorang itu, Xia Lin masih tidak membalikkan tubuhnya karena dia sudah tau siapa pemilik suara itu.

"Tidak perlu!! Aku sudah di temani para pelayanku" ucap Xia Lin tetap pada posisi dan pandangannya.

"Dimana?" Xia Lin memutar bola matanya jengah, sampai akhirnya ia membalikkan tubuhnya dan apa yang ia lihat cukup membuatnya bingung, semua pelayan yang tadi bersama dengannya hilang tampa jejak.

Xia Lin memicingkan matanya menatap Kaisar Ryu, "ini pasti perbuatan anda, benarkan!!" tegas Xia Lin masih dengan tatapan ketus.

Kaisar Ryu hanya terus menatap Xia Lin dan sesekali terkekeh. Rasa muak Xia Lin sudah memuncak hingga akhirnya ia berniat untuk pergi, tapi semua itu hanya niat karena buktinya Kaisar Ryu menahan tangannya.

Cukup lama mereka saling menatap, yang satu dengan tatapan penuh arti sedang yang satu dengan penuh kekesalan.

Sampai akhirnya tangan Kaisar Ryu menarik tangan Xia Lin yang membuat tubuh Xia Lin mendekat dan menyentuh tubuh Kaisar.

"Yang Mulia lepaskan!" Pintah Xia Lin sambil terus memukul dada kekar sang Kaisar.

"Tidak!"

"Kenapa anda begitu kekanak-kanakan? Lepaskan!!" Xia Lin terus saja memberontak di dalam dekapan Kaisar, tapi bukannya dilepas malahan dekapan itu semakin kencang bahkan sudah tidak ada jarak antara Kaisar dan Xia Lin.

"Kenapa pemberontak kecil sepertimu bisa begitu cantik!" Gumam sang Kaisar. Sontak Kata-kata itu sukses membuat Xia Lin merona.

"Kau masih marah?" Xia Lin tidak menjawab, ia lebih memilih memalingkan pandangannya.

"Aku tidak tau persis apa yang membuatmu marah, tapi ketahuilah semakin kau marah semakin membuatmu terlihat menarik!" Xia Lin tersentak dan mendorong tubuh Kaisar hingga dekapannya terlepas, alhasil tubuh Xia Lin terjatuh ditanah dengan cukup keras bahkan Xia Lin tampak memegang bokongnya.

"Dasar Kaisar Mesum!" Tiga kata itu hal terakhir yang di lontarkan Xia Lin sebelum meninggalkan Kaisar.

Kaisar hanya tersenyum miring melihat tingkah laku Xia Lin yang menurutnya nakal dan pembangkan tapi sangat cantik.

###___

Xia Lin sedang berpikir apa yang baik untuk ia lakukan saat ini, rasanya begitu sepi apalagi Kaisar yang hanya mengunjunginya sesekali itupun hanya saat malam.

"Membosankan!" Gumam Xia Lin.

"Ada yang ingin anda lakukan?" Tanya pelayan Xia Lin.

"Aku juga tidak tau, emm apa aku boleh minta tolong" senyum miring di wajah Xia Lin tercetak dengan jelas yang artinya ia memiliki sesuatu di otak cantiknya.

###___

Kini Xia Lin tengah berjalan dengan perasaan begitu ringan dan tampa beban, dengan pakaian yang teramat biasa dan sederhana namun begitu cantik di selingi dengan senyum manisnya yang sesaat ia pertontonkan.

Xia Lin menuju ke pasar tempat dimana yang dulunya paling ia sukai bersama teman-temannya, ia sempat berpikir apa masih banyak yang mengenalinya di sini.

"Nenek apa kabar, masih mengingatku??" Tanya Xia Lin dengan wajah semberingah.

"Tentu saja! Kamana saja kau nak? Duduk disini akan ku buatkan kau makan yang enak" kata nenek itu tak kalah semangatnya.

Tampa memperdulikan sekitar Xia Lin duduk dengan senang, sempat ia berpikir bagaimana keadaan pelayannya.

"Lupakan!! Aku akan bersenang-senang" tak selang lama kemudian nenek datang membawa nampan berisikan beberapa makana.

"Ini!! Makan yang banyak yahh!"

"Makasih bibi" dengan begitu lahap Xia Lin menyantap makannya tampa beban.

Selesai dengan makanannya Xia Lin meneruskan langkahnya, sampai pada suatu tempat ada sesuatu yang menjadi pusat perhatiannya.

Yahh seorang pria dengan bentuk tubuh teramat sempurna sedang bertarung atau entahlah itu terlalu mudah untuk di katakan bertarung.

Mata Xia Lin sedikit melebar saat menyadari bahwa pria itu adalah suaminya yang tadi pagi sempat membuatnya jengkel, tapi bagaimana mungkin ia bisa berada di sini!!

"Apa dia mengikutiku!" Gerutunya.

Sampai akhirnya adegan pertarungan kecil itu berakhir dengan kepergian para pembuat onar itu, sadar atau tidak bahwa mata Kaisar Ryu sudah menatapnya dengan tatapan yg mengintimidasi.

Xia Lin mulai sedikit ketakutan karena ketahuan keluar istana tanpa izin dan ia sedikit berpikir apa yang akan terjadi pada dirinya.

Tampak beberapa orang tampak mendatangi Kaisar Ryu dengan rasa syukur dan terima kasih, sebelum akhirnya ia menghampiri Xia Lin yang masih mematung di tempatnya.

Tidak berselang lama Kaisar Ryu sudah berada tepat di hadapan Xia Lin, tampa aba-aba sang kaisar menarik tangan Xia Lin menjauh dari keramaian.

Xia Lin benar-benar terpojok, ia merasa seperti seorang yang tertangkap basah sedang mencuri, sampai ketakutannya berubah menjadi keterkejutan saat Kaisar Ryu menarik dagunya dan mencium singkat bibirnya dengan lembut.

Terkejut! Itu adalah yang tengah dirasakan Xia Lin.

"Kau benar-benar wanita nakal!" Kata kaisar Ryu terkesan datar dan dingin.

Mata Xia Lin malah menatap raja kesal "anda marah tapi masih sempat mencuri kesempatan dariku!" Ucap Xia Lin kesal.

Mendengar hal itu sontak saja mampu merubah raut wajah sang kaisar yang semula dingin menjadi semringah yang membuatnya terlihat sangat tampan.

###___

Gaje yahh!! Abis mau gimana lagi pikiran author bener2 udah tumpul udah penuh ngk tau mau nulis ape kite hehheheh....

The Winners Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang