TWM 23

218 25 3
                                    

Kita update lagi yahh, makasih untuk kalian yang masih dengan setia menunggu

Happy Reading...

Saat ini Anxin sedang makan bersama beberapa temannya Tao Fang, Cha chin, dan Xio Bu. "Kalian tau sebentar lagi akan diadakan festival lampion" ucap Anxin.

"Aku tau, semua orang sudah tau!" Balas Tao Fang

"Haruska kita pergi membeli pakaian baru?" Tanya Cha Chin ke Anxin, Cha Chin adalah anak kepala desa dan ia seorang perempuan.

"Ku kira kita harus melakukan itu!" jawab Anxing senang sambil memberi kode ke Cha chin.

Setelah menyelesaikan makannya benar saja mereka bergegas ke pasar, dengan bersenda gurau sepanjang perjalan. anxing dikenal ramah dan murah senyum ia juga cukup dermawan.

Sebelum benar-benar sampai di pasar langkah Anxin terhenti saat melihat gerombolan anak-anak bermain bola kaki, Anxin menghampiri mereka dan berencana ikut bermain.

"Boleh kakak ikut main?" Ucap Anxin

Permainan langsung terhenti dan selang beberapa detik, anak-anak itu menyetujui ajakan Anxin dengan gembira.

Tao Fang, dan Xio Bu juga ikut bermain sedang Cha Chin meilih untuk hanya menonton mereka di pinggir lapangan.

Baru beberapa menit permainan bermula, tubuh Anxing tiba-tiba berlutut sambil memegangi kepalanya, sebuah bayangan akan permainan bola ini muncul, bayangan ini datang dan pergi membuat kepalanya sakit.

Melihat pemandangan itu Cha Chin lari menghampiri mereka "Anxin kau kenapa?" Ucap Cha Chin khawatir.

"Ahh kepalaku sakit!" Anxin mendongak menatap Cha Chin dan teman-temannya.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Xio Bu.

Menyadari hal itu, tangan Anxing menyentuh pipinya dan benar saja pipinya basah karena air mata. Sakit kepala bukanlah sesuatu yang bisa membuat air mata Anxin menetes.

"Aku juga tidak tau, hanya saja rasanya aku sedih"

"Sebaiknya kau berhenti, ayo aku bantu" Cha Chin membantu Anxin bangun.

"Aku rasa aku melihat bayangan masa laluku" mendengar itu mereka bertiga beralih menatap Anxin.

"Masa lalu?" Tanya mereka bertiga bersamaan

"Sebenarnya aku pernah kecelakaan dan itu membuat ingatanku hilang! Aku hanya mengingat ingatanku beberapa bulan yang lalu"

"Semoga kau bisa segera mengingatnya!" Ucap Xio Bu tampak menguatkan. Anxin hanya membalas dengan anggukan.

###___

Langkah anggun seorang wanita terarah ke sebuah tempat, tempat yang saat ini didalamnya tengah duduk Kaisar Ryu, yah dialah Liu Ying.

"Boleh hamba bergabung" suara Liu Ying membuat Kaisar Ryu tersadar beralih menatapnya dengan tajam, Liu Ying sedikit tersentak mendapati tatapan itu. Tapi ia melihat sekeliling yang banyak orang tidak mungkin kaisar akan membunuhnya, ia pun memberanikan diri untuk duduk di hadapan Kaisar Ryu.

"Katakan ada apa?" Akhirnya kalimat Kaisar Ryu keluar.

"Anda tau festival Lamapion akan segera diselenggarakan!"

"Aku tau! Lalu apa masalah mu?" Balas Kaisar Ryu tetap pada nada dinginnya.

"Tidakkah anda ingin datang?" Ucap Liu Ying masih dengan nada centil dan menggodanya.

Cukup lama Kaisar tampak berpikir, hinggar akhirnya menatap Liu Ying. "Tidak!" Ucapan singkat dan jelas itu menjadi penutup percakapan itu, karena Kaisar Ryu langsung menutup bukunya dan berlalu meninggalkan Liu Ying tanpa memperdulikannya.

Liu Ying melihat itu benar-benar kesal, bagaimana mungkin ia Kaisar Ryu yang ia sering lihat dulu, ia sangatlah berbeda.

Diperjalanannya ke ruangannya, Kaisar Ryu bertemu Zhen. Melihat Kaisar Ryu ia langsung membungkukkan badannya.

"Ada yang ingin hamba katakan!" Ucap Zhen serius.

Tidak selang beberapa lama akhirnya mereka berdua sampai di kediaman Kaisar Ryu. "Ada yang kau temukan?" Tanya Kaisar Ryu tanpa basa-basi.

"Hamba tidak tau apakah ini penting atau tidak! Namun hamba menemukan bercak darah di ujung sebuah tebing"

"Darah?" Tanya kaisar memastikan.

"Benar yang mulia! Darah itu sepertinya berasal dari sebuah tebasan jika dilihat dari arah percikannya..."

"Itu artinya terjadi pertarungan disana" sambung Kaisar Ryu.

"Benar yang mulia! Jika itu benar kemungkinan mayat itu akan dibuang ke sungai yang ada di bawah tebing!"

"Mungkinkah jika itu adalah salah satu pelayan Xia Lin!" Gumam kaisar Ryu yang masih tampak berpikir.

"Hamba akan mencari tau lebih jauh yang mulia!"

"Baik lanjutkan!" Zhen mengaggung dan ia meminta izin untuk undur diri.

Sekarang tinggallah Kaisar Ryu sendirian, sekarang ia mulai terbiasa dengan rasa kesepiannya.

###___

Akhirnya moment yang paling ditunggu tiba, yah festival lampion dimulai malam ini dan semua orang tampak sangat gembira menyambut perayaan ini. Muda-mudi, anak kecil, bahkan sampai kakek dan nenek-nenek pun ikut perayaan ini.

Malam ini di kerajaan Ming benar-benar dipenuhi dengan cahaya lampion sangat indah untuk dilewatkan, termasuk Anxin dan teman-temannya yang sudah dari tadi berjalan- jalan tidak lupa pula dengan An Ling.

Meraka semua tampak gembira. "Cha Chin lihat kembang api! Mau mecobanya?" Ajak Anxing antusias.

Tampa membalas langsung saja Cha Chin menarik tangan Anxin untuk ikut bermain. Meraka berdua tampak sangat senang, menari dengan kembang api di kedua tangannya.

Tampa mereka sadari sesosok manusia menyaksikan kebahagiaan mereka dengan mata membelalak. Ia tampak tidak percaya dengan apa yang ia lihat, sesosok wanita dengan senyum yang sangat ia kenali, yah ia sangat yakin bahwa senyum itu milik wanitanya, dia adalah kaisar Ryu dengan tubuh yang  masih mematung.

Tiba-tiba tubuhnya terhentak ke tanah. Seseorang menabraknya dari belakang, membuat perhatiannya teralihakan. Orang itu tampak terus meminta maaf dan kaisar Ryu tidak menghiraukannya, pandangannya kembali mencari sosok wanita itu, matanya terus meneliti kesegala arah namun ia tak menemukannya.

"Apa kau melihat kemana perginya wanita yang tadi ada disini, yang bermain kembang api itu?" Tanya Kaisar dengan tangan dan tubuh yang gemetar.

"Tidak tuan" mendengar itu kaisar menjadi kesal dan meninggalkan orang yang menurutnya bodoh itu. Hampir saja ia mengatainya.

Kaki Kaisar Ryu terus berjalan menyusuri sudut tempat ini, bahkan sampai tempat tergelap dan tersempit ia telusuri namun sayangnya ia tidak bisa menemukan sosok Xia Lin, ia sangat yakin wanita tadi adalah Xia Lin. Kaisar Ryu mulai putus asa mencari ia mulai menyadari apakah itu hanyalah sebuah ilusinya.

Tubuhnya jatuh berlutut ke tanah, keadaan Kaisar Ryu benar-benar tampak memperihatinkan, ia sudah tak mampu menahan tangisnya. Semakin ia menahannya semakin sakit ia rasakan, dadanya terasa begitu sesak.

"Kenapa?...kenapa? Kenapa kau pergi?" Gumam Kaisar Ryu dengan tangis yang masih terisak-isak dan nafasnya sudah tak beraturan.

"Ahh" kaisar Ryu begitu kesal ia tidak tau harus apa lagi, Dadanya sesak dan terasa sangat sempit.

"Aku Merindukannya!"

********
Jujur kok author nangis duluan yah pas nulis part ini, kayak ikut rasain aja gitu perasaan kaisar Ryu.

Oke moga part selanjutnya author update cepat, maaf yahh kalau jadwal updatenya random.

Terimakasih

The Winners Of MeWhere stories live. Discover now