Jalan-jalan Sendiri

134K 19.3K 573
                                    


****

Sabtu pagi, Helena tidak memiliki kegiatan apapun disabtu pagi ini. Ini hari libur biasanya jika hari libur Helena pasti akan menghabiskan waktu dimarkas hingga sore hari, atau bermain dibengkel miliknya.

Ah ngomong ngomong tentang bengkel, Helena itu pecinta dunia otomotif ia sangat menyukai motor dan mobil. Bahkan motor dan mobil miliknya saja berjejer dirumah nya dengan berbagai merek. Kebanyakan dari kendaraan yang ia miliki adalah hasil dari balapan, ada juga beberapa yang ia beli sendiri. Jadi karena kecintaannya itu ia memilih membuat bengkel bersama dengan adiknya dibantu dengan Galen juga. Bengkel yang cukup terkenal dan memiliki cabang di beberapa daerah di Indonesia.

Bengkel itu juga salah satu bukti dari semua perjuangan Helena selama ini. Perjuangan yang tidak mudah tentunya, banyak hal yang Helena lalui sebelum mencapai titik ini. Ya meskipun pada akhirnya Helena meninggalkan itu semua dan kini justru terperangkap ditubuh menyedihkan. Helena tidak masalah karena selama ini ia bekerja hanya untuk Alan, agar adiknya itu tidak hidup dalam kesulitan.

"Bosennnnnnnnnnnn!!!"

Helena berteriak Prustasi ia berguling guling diatas ranjang kayu yang ada dikontrakannya, ia benar benar bosan sekarang. Segala posisi rebahan telah ia coba, bahkan Helena berkali kali melakukan head stand sangking bosannya.

"Huft...."

Ini sudah kesekian kalianya Helena menghela nafas bosan, tapi Helena tetap tidak tau apa yang harus ia lakukan. Ini sudah jam empat sore, semua pekerjaan rumah telah ia bereskan.

"Mending gue keluar ajadeh cari cogan."

Helena pun bangkit dari duduknya ia mengganti baju rumahannya dengan baju hitam dan celana jeans robek robek berwarna senada. Rambutnya ia gerai saja, karena Helena sedang tidak ingin mengikat rambutnya.

Helena keluar dari rumahnya tak lupa ia menguci pintu meskipun tidak ada benda berharga didalamnya.

Helena dengar tidak jauh dari sini itu sedang ada bazar makanan, biasanya pasti banyak sekali makanan yang berjejer dan Helena menyukai itu.

***

Disinilah Helena sekarang berdiri memandang berbinar sekitarnya yang dipenuhi makanan. Helena berlari kecil bak anak kecil yang melihat mainan menghampiri setiap penjual makanan.

Banyak sekali yang ia beli mulai dari cilok, cilung,cimol dan lain sebagainya. Ditangannya bahkan kini penuh dengan berbagai makanan.

Setelah puas Helena memilih mengistirahatkan dirinya disebuah tenda yang memang sengaja dibuat. Didalam sana ternyata sudah banyak orang. Karena Helena masih memiliki sopan santun akhirnya ia meminta izin terlebih dahulu.

"Hai gue boleh duduk disini?"

Orang orang yang kebanyakan cowok itu menoleh, mereka tersenyum dan mengangguk.

"Duduk atuh neng gelis."

Helena tersenyum ia pun duduk disebelah cowok berambut gondrong.

"Banyak banget neng makanannya? Laper atau doyan nih." Goda seorang cowok yang duduk dihadapan Helena. Cowok itu memiliki bekas luka diwajahnya yang putih.

Helena terkekeh pelan, ia melihat belanjaannya jadi malu sendiri karena memang makanan yang ia beli sebanyak itu.

"Dua duanya heheh." Helena menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia menawarkan kepada orang orang disana makanan miliknya dan menyimpannya ditengah siapa tau ada yang mau tinggal ambil.

"Nama lo siapa? Kenalan atuh neng geliss. Kenalin babang kece Yohan siganteng kalem." Ujar cowok disebelah cowok yang tadi memiliki bekas luka mengedipkan sebelah matanya.

Helena TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang